Fungsi Hormon Testosteron Pada Manusia

Testosteron merupakan hormon yang steroid dari kelompok androgen dan ditemukan pada tubuh manusia dan hewan vertebrata. Pada manusia dan hewan mamalia, testosteron terdapat pada testis dari laki-laki dan ada sedikit terdapat pada ovarium dari perempuan. Dalam jumlah sedikit juga terdapat pada adrenal glands. Testosteron merupakan hormon prinsip dari hormon laki-laki.

Pada pria, testosteron memainkan peran penting dan pengembangan organ reproduksi pria begitu juga mendukung karakter seksual seperti perkembangan otot, tulang, dan rambut pada tubuh. Sebagai tambahannya, testosteron menjadi penting bagi kesehatan dan mencegah osteoporosis. Rata-rata pada laki-laki dewasa jumlahnya 7-8 kali lebih besar dari perempuan dewasa. Testosteron juga terdapat pada hewan, ikan misalnya juga memiliki hormon sejenis itu yang diberi nama 11-ketotestosterone.

Faktor yang mempengaruhi tingkat testosteron 

Faktor yang mempengaruhi tingkat testosteron antara lain:

  • Menurunnya berat badan
  • Vitamin D di level 400-1000 IU/d
  • Kekurangan zinc
  • Kekurangan vitamin A
  • Penuaaan/usia
  • Tidur (meningkatkan level testosteron)
  • Licorice
  • Antiandrogen alami termasuk the spearmint (menurunkan tingkat testosteron)
  • Dan lain-lain

Setelah kita mengetahui mengenai pengertian hormon testosteron beserta faktor yang mempengaruhi tingkat testosteron, kita akan menjelaskan mengenai fungsi hormon testosteron bagi makhluk hidup.

Berikut adalah penjelasan dari fungsi hormon testosteron :

1. Hormon Testosteron dalam Pertumbuhan Laki-Laki

Dari segi kesehatan, androgen mendukung sintesis protein dan mengembangkannya dengan penerima atau receptor androgen. Efek dari hormon testosteron sendiri dapat diklasifikasikan sebagai virilizing dan anabolic.

  • Efek anabolic : perkembangan massa otot dan kekuatan, perkembangan kepadatan tulang dan kekuatan, dan stimulasi pertumbuhan dan pendewasaan tulang.
  • Efek androgenic : pematangan dari organ seksual, suara yang lebih besar, tumbuhnya jenggot dan bulu di bagian tertentu.

Efek dari hormon testosteron juga dapat dibedakan berdasarkan usia dari seorang laki-laki. Berikut ini beberapa efek dari hormon testosteron berdasarkan pertumbuhannya dari sebelum lahir sampai dewasa. (baaca : perkembangan manusia dari bayi sampai dewasa)

a). Sebelum lahir

Pada masa sebelum lahir efek androgen terjadi pada dua tahap, antara 4-6 minggu dari waktu kehamilan. Tahapan tersebut antara lain genital virilization dan pengembangan prostat dan seminal vesicles. Selama trimester ke dua, tingkat androgen berhubungan dengan formasi jenis kelamin. Pada masa tersebut kemudian menentukan janin menjadi laki-lakia tau perempuan. Tingkat testosteron ibu selama kehamilan akan berkorelasi dengan perilaku anak perempuannya saat dewasa.

b). Bayi baru lahir

Pada minggu pertama kehidupan seorang bayi laki-laki, tingkat testosteronnya meningkat. Ini akan bersisa untuk beberapa bulan. Fungsi dari peningkatan ini tidak diketahui dan dispekulasikan sebagai pembentukan otak laki-laki karena tidak ada perubahan signifikan pada tubuh pria.

3). Pre-pubertas

Pada anak mulai beranjak remaja maka akan terdapat perubahan secara fisik pada diri mereka. Perubahan tersebut antara lain:

  • Bau badan
  • Kulit dan rambut berminyak, jerawat
  • Rambut pada daerah vital
  • Dorongan pertumbuhan seperti membesarnya tulang
  • Pubertas

Pada masa pubertas merupakan saat androgen menjadi lebih tinggi. Pada laki-laki, biasanya efeknya sedikit terlambat jika dibandingkan dengan perempuan. Beberapa gejala yang terjadi pada saat pubertas yaitu:

  • Melebarnya sebaceous glands yang dapat menyebabkan jerawat
  • Membesarnya penis dan klitorus
  • Meningkatnya libido dan frekuensi ereksi
  • Rambut pada daerah vital menjadi lebih lebat
  • Mulai muncul rambut di wajah seperti kumis dan jenggot
  • Kehilangan rambut kepala
  • Munculnya rambut dada
  • Rambut pada kaki
  • Tulang dan otot bertambah kuat
  • Suara membesar
  • Jakun membesar
  • Dan lain-lain
  • Dewasa

Pada saat dewasa hormon tersebut berguna untuk berhubungan dengan lawan jenis.

Secara biologis, testosteron digunakan untuk:

  • Pengembangan sperma.
  • Mengatur HPA
  • Mengatur energi fisik
  • Memperbaiki otot
  • Mengatur populasi thromboxane A2

Selain itu ada beberapa fakta tentang hormon testoreron bagi kesehatan seseorang. Tingkat testosteron yang normal disebutkan dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Ini dikarenakan hormon ini dapat mengurangi lemak, kolesterol, dan mengontrol glycemic. Laki-laki yang memiliki tingkat hormon testosteron di atas rata-rata biasanya tidak memiliki tekanan darah tinggi. Orang laki-laki yang memiliki hormon testosteron tinggi biasanya lebih suka mengonsumsi alkohol, lebih mudah terkena infeksi seksual, dan lebih banyak yang merokok.

2. Pengaruh Hubungan Percintaan dan Menjadi Ayah

Ternyata jatuh cinta dapat menurunkan tingkat testosteron pada pria sementara akan meningkatkan level testosteron pada perempuan. Saat masa honeymoon selesai, sekitar satu sampai tiga tahun hubungan, biasanya perubahan pada tingkat testosteron ini tidak terlihat lagi. Menjadi seorang ayah juga akan mengurangi level testosteron pada pria. Mereka dapat merawat anak dengan mengubah perilaku dan emosinya. Laki-laki yang memproduksi lebih sedikit testosteron akan lebih suka menjalin hubungan dan menikah sedangkan laki-laki yang memproduksi lebih banyak testosteron ternyata cenderung lebih banyak bercerai. Namun hal tersebut tidak selalu terjadi dan tidak selalu berhubungan.

Pernikahan dan komitmen dapat menurunkan level testosteron seseorang. Pria single yang tidak memiliki pengalaman berhubungan cenderung memiliki level testosteron yang lebih rendah daripada pria single yang telah memiliki pengalaman. Laki-laki yang memproduksi lebih banyak hormon testosteron cenderung lebih mudah berhubungan seksual di luar nikah. Level testosteron tidak memiliki hubungan dengan kehadiran pasangan atau tidak, misalnya satu kota atau long distance, laki-laki akan memiliki level testosteron yang cenderung sama. Berbeda dengan perempuan, kehadiran secara fisik akan dibutuhkan bagi perempuan. Perempuan yang memiliki pasangan satu kota memiliki testosteron yang lebih rendah daripada wanita yang memiliki pasangan long-distance.

3. Timbulnya Hasrat Seksual pada Laki-Laki

Laki-laki yang menonton film seks eksplisit rata-rata akan meningkat hormon testosteronnya sebesar 35%, puncaknya pada 60-90 menit setelah akhir dari film. Laki-laki yang menonton film seks eksplisit juga dilaporkan meningkatnya motivasi, kompetitif, dan menurunkan kelelahan. Hal ini berbeda saat film yang ditonton tidak menampilkan secara jelas atau tidak eksplisit menunjukkan hubungan seksual yang sesungguhnya. Riset sebelumnya harus menemukan sebuah hubungan antara relaksasi diikuti dengan hasrat seksual dan tingkat testosteron.

Pada tahun 2002, sebuah studi menemukan bahwa testosteron meningkat di laki-laki yang heteroseksual setelah laki-laki tersebut berbicara dengan seorang perempuan. Meningkatnya level testosteron juga akan berhubungan dengan tingkat pemikiran wanita saat laki-laki mencoba menarik perhatian mereka. Level testosteron dan hasrat seksual pada pria secara kuat mengetahui siklus hormon pada perempuan.

Pada tahun 1991, sebuah studi menunjukkan bahwa pria akan terpengaruh pada stimulus visual dan audio yang erotis. Pekerjaan yang diberikan pada mereka akan memiliki banyak kesalahan karena dipengaruhi stimulus erotis tersebut. Ada juga teori kompetisi sperma yaitu level testosteron ditunjukkan untuk meningkat pada respon yang sebelumnya merupakan stimulus netral saat dikondisikan menjadi seksual pada tikus laki-laki. Kompetisi sperma terjadi saat lebih dari seorang pria hadir dalam pertemuan dengan pasangan, hal tersebut kemudian meningkatkan produksi sperma dan kemungkinan reproduksi.

Penggunaan Hormon Testosteron dan Risiko

Hormon testosteron dapat digunakan untuk keperluan medis ataupun non medis. Penggunaan utama hormon ini pada pengobatan pria yang bermasalah dengan produksi testosteron yang terlalu sedikit. Selain untuk masalah medis, hormon testosteron juga sering digunakan untuk masalah non medis.

  • Salah satu penggunaan hormon testosteron yaitu untuk olahraga. Testosteron dapat digunakan oleh seorang atlit untuk meningkatkan performanya, namun ini sering dinyatakan sebagai doping di hampir semua cabang olahraga. Ada beberapa metode aplikasi testosteron termasuk intramuscular injections, transderma gels and patches, dan implantable pellets. Beberapa atlit perempuan biasanya memiliki level testosteron yang lebih tinggi secara natural. Mereka biasanya diminta untuk melakukan pengobatan atau operasi agar tingkat testosteron mereka dapat diterima dan dapat berkompetisi secara fair dengan yang lain.
  • Badan FDA Amerika menyatakan bahwa penggunaan testosteron untuk pria dengan level testosteron rendah karena masalah penuaan tidak memberikan manfaat dan tidak aman. Obat testosteron perlu memberikan informasi peringatan tentang kemungkinan meningkatnya risiko serangan jantung dan stroke. Suplemen testosteron sendiri bisa berakibat pada meningkatnya aktivitas jantung termasuk stroke dan serangan jantung. Pada tahun 2013, sebuah studi yang dipublikasikan pada Journal of the American Medical Association melaporkan bahwa penggunakan terapi testosteron secara signifikan berhubungan dengan meningkatnya risiko yang merugikan.
  • Efek lainnya yang merugikan dari suplemen testosteron yaitu dapat meningkatkan akselerasi dari kanker prostate yang sebelumnya telah ada. Efek merugikan lainnya juga termasuk efek kecil seperti jerawat, kulit berminyak, dan juga rambut yang menipis. Hubungan testosteron dengan munculnya kanker prostat sendiri tidak terbukti sampai sekarang.

Kerugian dari Hormon Testosteron

Jadi suplemen testosteron sebaiknya dihindari karena lebih banyak merugikan. Beberapa tuntutan juga dilayangkan kepada perusahaan yang memproduksi testosteron karena dampaknya sendiri merugikan. Ini dapat meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung pada laki-laki dewasa atau tua. Para pria sebaiknya lebih berupaya untuk menjaga kesehatannya secara keseluruhan dengan menerapkan pola hidup sehat. Tak hanya itu pasangan sebenarnya akan lebih menyukai pria yang tidak hanya dapat memberikan hubungan seksual yang sehat namun juga kasih sayang dalam kesehariannya. Kita sering kali melihat laki-laki yang mencoba untuk mengonsumsi berbagai obat baik kimiawi maupun alami untuk meningkatkan kejantanannya. Namun tak jarang obat-obatan tersebut malah berakibat buruk bagi mereka. Ada baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter jika memang merasa ada masalah dalam organ reproduksi ataupun hasrat seksual.

Baca juga artikel biologi lainnya :