Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psichose). Definisi ini banyak dianut di kalangan psikiatri (kedokteran jiwa) yang memandang manusia dari sudut sehat atau sakitnya.
Pendekatan Kesehatan Mental
1.Dimensi klasik
Dimensi klasik yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental. Orang yang sehat adalah orang yang tidak mempunyai keluhan tentang keadaan fisik dan mentalnya. Sehat fisik artinya tidak ada keluhan fisik.
Sedang sehat mental artinya tidak ada keluhan mental. Sehat atau tidaknya seseorang secara mental lebih ditentukan oleh kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Orang yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dapat digolongkan sehat mental. Sebaliknya orang yang tidak dapat menyesuaikan diri digolongkan sebagai tidak sehat mental. hubungan faktor biologis dan faktor mental bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.
2. Penyesuaian diri
Penyesuaian diri merupakan dasar bagi penentuan derajat kesehatan mental seseorang. Orang yang dapat menyesuaikan diri secara aktif dan realistis serta tetap mempertahankan stabilitas diri mengindikasikan adanya kesehatan mental yang tinggi pada dirinya.
Sebaliknya mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif, tidak realistik dan tidak stabil dirinya menunjukkan rendahnya kesehatan mental pada dirinya. Dengan kata lain kemampuan penyesuaian diri merupakan variabel utama dalam kesehatan mental.
3. Pengembangan potensi
Pengembangan potensi dipengaruhi pada peranan keluarga, sekolah dan masyarakat. Juga adanya kesempatan yang diberikan lingkungan pada individu baik yang potensinya masih tersembunyi maupun yang sudah ditemukan.
Seseorang dapat dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensianya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.
Dalam psikoterapi ternyata yang menjadi pengendali utama dalam setiap tindakan dan perbuatan seseorang bukanlah akal pikiran semata-mata, akan tetapi yang lebih penting dan kadang-kadang sangat menentukan adalah perasaan.
Terdapat empat faktor yang berhubungan dengan kesehatan mental yaitu biologis, psikologis, lingkungan, dan social budaya. Pada tulisan ini faktor-faktor itu dijelaskan secara terpisah hanya untuk mempermudah memahaminya. Bagian berikut adalah deskripsi dari empat faktor tersebut :
4. Dimensi biologis kesehatan mental
Badan dengan segenap unsure-unsurnya pada dasarnya tidak terlepaskan dari keseluruhan system mental. Kesehatan mental secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi juga oleh faktor biologis ini. Faktor biologis yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental diantaranya otak, system endokrin, genetic, sensori, faktor ibu selama kehamilan.
Otak merupakan bagian yang memerintahkan aktivitas manusia. Fungsi otak yang baik akan menimbulkan kesehatan mental bagi kita, sebaliknya jika fungsinya terganggu berakibat gangguan bagi kesehatan mental. Kesehatan pada otak sangat ditentukan oleh stimuli saat masa kanak-kanak, dan perlindungan dari berbagai gangguan.
sistem endokrin pada manusia berfungsi mengeluarkan hormone. Kandungan hormone yhang tidak normal berakibat pada pertumbuhan yang kurang sehat, termasuk mempengaruhi perilaku yang tidak diharapkan. Beberapa perilaku yang tidak sehat terjadi akibat endokrin yang tidak normal diantaranya agresivitas, labilitas emosi, intelegensi yang rendah, dan kecemasan.
Genetik merupakan unsure biologis manusia yang mempengaruhi kesehatan. Genetik yang sehat dapat menghasilkan perilaku yang sehat, sementara gangguan genetis dapat memunculkan gangguan mental tertentu.
Faktor ibu selama kandungan juga sangat bermakna pengaruhnya terhadap kesehatan mental anak. Kandungan yang sehat memungkinkan membuahkan anak yang sehat mentalnya, sebaliknya kandungan tertentu dapat menyebabkan gangguan kepada keturunannya.
5. Dimensi psikologis kesehatan mental
Faktor psikologis merupakan salah satu dimensi yang turut mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Faktor-faktor psikologis itu diantaranya adalah pengalaman awal, proses pembelajaran, kebutuhan, dan konsidi psikologis lainnya.
Terdapat sejumlah gangguan mental yang dikaitkan dengan dimensi psikologis ini, yaitu gangguan kecemasan, gangguan afeksi, gangguan perilaku lainnya selaku dihubungkan dengan kondisi-kondisi psikologis yang didapatkan oleh individu.
Kondisi psikologis yang kurang baik akan berakibat jelek bagi kesehatan mental, sementara kondisi psikologis yang baik akan memperkuat kesehatan mentalnya.
6. Dimensi social budaya kesehatan mental
Faktor social budaya turut mempengaruhi kesehatan mental masyarakatnya. Terdapat sejumlah aspek social budaya yang mempengaruhi kesehatan mental masyarakat diantaranya:
- Stratifikasi social yang ada di masyarakat,
- Interaksi social,
- Sistem dalam keluarga,
- Perubahan-perubahan social, seperti migrasi,
- Perubahan jangka panjang,
- Dan kondisi krisis.
7. Dimensi lingkungan kesehatan mental
Manusia pada prinsipnya satu kesatuan dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan ini selalu berinteraksi, dan mempengaruhi perilaku dan kesehatan mental manusia. Lingkungan yang sehat dapat menopang kesehatan manusia. Namun demikian, lingkungan fisik, biologis, dan kimia yang ada disekitar kita dapat menjadi hazard bagi kita, dan membahayakan bagi kesehatan fisik maupun mental.
Banyak gangguan mental yang dialami masyarakat sebagai akibat dari lingkungan yang tidak baik. Pencegahan terhadap berbagai pengaruh negative dari lingkungan adalah sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan kita, khususnya adalah kesehatan mental.