Pada materi biologi, temen – temen tentu sudah tau bukan apa saja yang biasa dibahas dalam pelajaran biologi? Ya, apalagi kalo bukan mengenai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yakni alam beserta isinya, kalo sudah membahas mengenai alam dan isinya, biasanya sampai lupa waktu bahkan lupa pulang ya?
Biologi adalah salah satu mata pelajaran favorit saya waktu sekolah dulu. Oke, untuk mengenang masa sekolah dulu, mengulang dan mengingat kembali bahasan apa saja yang ada di biologi, mari kita bahas materi kali ini tentang keanekaragaman hayati. Pada artikel kali saya akan membahas tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem, untuk mengetahuinya lebih dalam lagi, yuk kita simak penjelasan di bawah ini :
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme dan interaksi antar organisme dalam ekosistem tertentu. Karena sesuai dengan lingkungan yang ada.
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Secara garis besar, Keanekaragaman hayati yang terdapat di suatu wilayah bermacam-macam. Keanekaragaman hayati sangat diperlukan untuk kelestarian hidup organisme dan berlangsungnya daur materi (aliran energi). Keanekaragaman hayati ditunjukkan dengan adanya berbagai macam jenis makhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme).
Keanekaragaman hayati ditentukan oleh interaksi antara dua faktor, yaitu: faktor keturunan (genotip) dan lingkungan tempat organisme hidup. Keistimewaan keanekaragaman hayati Indonesia adalah :
- keanekaragaman hayati di indonesia sangatlah tinggi. Keanekaragaman hayati yang tinggi, karena Indonesia terletak di daerah tropis. Dapat dijumpai di lingkungan hutan hujan tropis.
- Memiliki tumbuhan tipe Indo-Malaya dengn areal paling luas. Flora Indo-Malaya adalah tumbuhan yang hidup di India, vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Philipina. Sedangkan flora yang tumbuh di Indonesia, Malaysia, dan Philipina sering disebut sebagai Flora malesiana.
- Memiliki hewan tipe Oriental (Asia), Australia, dan peralihan. Fauna tipe Oriental. Terdapat di wilayah bagian barat indonesia yang meliputi: pulau jawa, bali, sumatra, dan kalimantan.
Keaneka ragaman hayati dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Tingkat Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat yang menentukan sifat makhluk hidup. Gen terletak di dalam kromosom, kromosom terletak di dalam inti sel (nukleus)Ditunjukkan dengan adanya variasi susunan genotip makhluk hidup pada satu species, sehingga meskipun termasuk satu species, tidak ada yang sama persis satu dengan yang lain.
Species adalah kelompok organisme yang mempunyai ciri-ciri umum yang sama, dapat melakukan perkawinan antar sesamanya dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Keanekaragaman gen dapat memunculkan varietas, misalnya ada varietas padi PB 5, PB 8, dan rojo lele maupun pada jagung. Keanekaragaman ini masih satu jenis hanya beda variasi, sehingga jika dikawinkan hewan keaneka ragaman ini mampu menurunkan keturunan fertil.
2. Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Tingkat Spesies / Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis (antar spesies) mudah diamati karena perbedaannya yang mencolok. contohnya yaitu variasi antara kucing dan harimau, kucing dan harimau termasuk salah satu kelompok kucing. Meskipun demikian antara kucing dan harimau terdapat pebedaan fisik, tingkah laku dan habitat. Keanekaragaman hayati tingkat jenis ini menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan dan frekuensi gen.
Salah satu contoh keanekaragaman tingkat jenis atau spesies yaitu kacang-kacangan (Papilionaceae). Adanya kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau juga merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis yang berada di sekitar kita. Masing jenis tumbuhan itu tergabung dalam keluarga kacang-kacangan atau Papilionaceae, meskipun mereka memiliki perbedaan atau variasi dalam pertumbuhan, ciri fisik, dan ciri fisiologisnya.
3. Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Tingkat Ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. keseimbangan ekosistem dan kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut. Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Berikut ini contoh ekosistem alami yang ada di alam :
- Ekosistem Daratan
Ekosistem darat adalah sebuah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem darat ini berada dalam area yang sangat luas yang disebut sebagai bioma. Bioma tersebut terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
- Ekosistem Perairan
Ekosistem air adalah sebuah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Dimana ekosistem air ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Ekosistem ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Pada ekosistem air tawar seperti halnya ekosistem rawa dan ekosistem danau memiliki ciri suhu yang bervariasi, intensitas cahaya yang kurang serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang hidup dalam ekosistem air tawar umumnya sejenis dengan ganggang dan sebagian yang lainnya seperti tumbuhan biji.
Ekosistem air laut adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam yang tinggi (baca: Ekosistem Air Laut : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya). Ekosistem ini berada di laut. Ekosistem ini memiliki pergerakan air yang di pengaruhi oleh arah angin. Selain itu suhu dalam ekosistem ini bervariasi, tergantung dari kedalamannnya. Ekosistem air laut dibedakan menjadi 4 yaitu ekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem estuari, dan ekosistem pantai pasir.
Itulah penjelasan tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem, sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan teman tman mengenai ilmu biologi. Selamat membaca, sampai jumpa di artikel berikutnya.