10 Manfaat Biologi di Bidang Makanan dan Minuman

Manfaat biologi di bidang makanan sangatlah banyak pada zaman modern seperti sekarang ini. Perubahan – perubahan yang ada tentu saja digunakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh penjuru dunia. Berbagai penelitian dilakukan untuk terus mengembangkan manfaat biologi dalam bidang makanan dan juga manfaat biologi di bidang industri makanan. Bukan hal yang tidak mungkin akan ditemukan jenis makanan baru dengan berbagai pemanfaatan ilmu biologi tersebut.

Manfaat Biologi di Bidang Makanan

Kemajuan pangan saat ini memang banyak dipengaruhi oleh bidang biologi. Banyak bakteri dan jamur yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan makanan – makanan yang mempunyai nilai gizi cukup baik. Bisa dikatakan disini peran bakteri yang menguntungkan memang nyata adanya, karena tidak semua bakteri merugikan bagi kelangsungan hidup.

Bakteri – bakteri yang dimaksud diatas mempunyai peran penting dalam mengubah tekstur makanan melalui proses fermentasi. Fermentasi bisa berlangsung dengan baik karena adanya faktor suhu yang ideal sebagai salah satu komponen pendukungnya. Jika semua faktor sudah terpenuhi, maka fermentasi bisa dikatakan sukses.

Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai manfaat biologi di bidang makanan yang akan diulas lebih dalam lagi, yuk kita simak bersama – sama penjelasan di bawah ini :

1. Pembuatan Tempe

Tempe adalah makanan favorite masyarakat Indonesia karena rasanya yang lezat. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatannya adalah kedelai. Proses pembuatannya dibantu oleh aktivitas jamur yang menguntungkan. Jamur yang paling berperan ialah jamur Rhizopus oryzae.

Jangan khawatir terhadap jamur yang berperan aktif dalam proses pembuatan tempe. Karena jamur jenis ini sangat aman untuk digunakan bahkan dikonsumsi.

2. Pembuatan Tahu

Dalam proses pembuatan tahu tidak berbeda jauh dengan pembuatan tempe. Bahan dasar yang dipakai ialah kedelai yang nantinya diolah sedemikian rupa dengan memanfaatkan bioteknologi yakni teknologi kloning. Sehingga sari – sari kedelai hasil pengolahan bisa diubah menjadi tahu. Baca juga mengenai manfaat biologi di berbagai bidang.

3. Pembuatan Kecap

Kecap juga terbuat dari bahan dasar kedelai hitam. Penggunaan kecap biasanya dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk memasak sehingga menciptakan cita rasa yang lebih nikmat. Rasa dari kecap sendiri manis, untuk itu sangat cocok digunakan untuk membuat makanan seperti misalnya semur.

Sebelum menjadi kecap, kedelai hitam harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu yang dibantu oleh jamur tempe. Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan suhu antara 25 derajat celcius sampai dengan 30 derajat celcius.

4. Pembuatan Tape

Manfaat biologi di bidang makanan selanjutnya adalah dalam membantu membuat tape. Untuk mendapatkan tape yang baik diperlukan bahan yang baik pula. Bahan pembuatan tape ialah singkong yang difermentasikan terlebih dahulu menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dengan cara membalurkannya langsung ke singkong agar terjadi reaksi dalam jangka waktu tertentu.

5. Pembuatan Yogurt

Dalam proses pembuatan yogurt juga melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Fermentasi susu yang bisa berubah menjadi yogurt dengan suhu berkisar antara 40 derajat celcius dan dibantu oleh bakteri yang bernama Lactobacillus. Bakteri ini memang sudah diketahui sangat bermanfaat bagi kemajuan pangan. Baca juga mengenai manfaat biologi di bidang peternakan.

6. Pembuatan Oncom 

Oncom termasuk makanan favorite masyarakat khususnya di Jawa Barat karena memang asalnya dari sana. Melihat proses pembuatannya ternyata memanfaatkan bidang biologi yakni melalui fermentasi yang dibantu oleh ragi atau Saccharomyces cerevisiae. Bahan yang digunakan untuk membuat oncom ialah kacang – kacangan. Rasanya sangat lezat dan bisa dibuat berbagai jenis sajian makanan.

7. Pembuatan keju

Jika berbicara mengenai keju, pasti terbayang kue – kue lezat yang terbuat dari bahan keju. Keju merupakan bahan makanan yang banyak digunakan oleh orang barat sebagai bahan tambahan roti. Rasa dari keju sendiri asin – asin gurih karena memang terbuat dari susu yang difermentasi dengan memanfaatkan bakteri asam laktat yakni Streptococcus dan juga Lactobacillus. Kedua bakteri tersebut nantinya akan merubah laktosa menjadi asam laktat.

8. Pembuatan Roti

Zaman modern ini pola hidup masyarakat timur mulai berubah dan justru senang makan roti layaknya orang barat. Pembuatan roti memanfaatkan bakteri melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Bakteri yang digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae. Bakteri ini mampu mengubah adonan kue sehingga bisa mengembang. Pengembangan pada roti dikarenakan terjadinya proses pembebasan gelembung karbondioksida.

9. Pembuatan Nata de Coco

Dalam proses pembuatan nata de coco, menggunakan cara dan teknik bioteknologi konvensional. Untuk itu anda perlu mengetahui jenis jenis bioteknologi untuk menambah wawasan. Bahan dasar yang dimanfaatkan untuk proses pembuatan nata de coco ialah air kelapa yang kondisinya masih segar. Nata de coco merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat minuman – minuman segar.

Air kelapa tersebut nantinya akan melalui proses fermentasi yang dibantu oleh berbagai mikroba yang bernama Acetobacter xylinum. Bentuk fisiknya terlihat sangat padat dengan potongan menyerupai dadu, warnanya transparan cenderung ke keputih – putihan, rasanya manis, dan teksturnya cukup kenyal. Sehingga memunculkan kesan tersendiri saat masuk ke dalam mulut.

10 Pembuatan Brem

Brem merupakan salah satu makanan ringan yang banyak disukai oleh anak – anak. Sensasi dingin yang ditimbulkan saat masuk di dalam mulut yang membuat anak – anak menggemarinya. Rasanya enak dan sangat manis, jadi tidak dianjurkan makan terlalu banyak.

Bahan dasar yang digunakan dalam proses pembuatan brem adalah tepung beras yang sudah melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Banyak yang mempunyai pendapat bahwa brem ternyata sangat baik untuk membantu memperlancar aliran darah. Namun apabila makan terlalu banyak juga tidak baik, karena bisa menyebabkan kerusakan pada gigi. Apalagi anak – anak dengan kondisi gigi yang masih sensitif.

Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai manfaat biologi di bidang makanan di atas yang diulas secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan nantinya bisa membantu memudahkan anda dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.

Sehingga nantinya mungkin bisa anda jadikan sebagai bahan referensi saat belajar dan menambah wawasan baru bagi anda. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai manfaat biologi di bidang makanan. Semoga bermanfaat bagi sobat sekalian dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel saya ini.