Contoh tumbuhan berkeping dua yakni berbagai tumbuhan yang mengalami pembelahan biji saat proses perkecambahan misalnya kacang, coklat, dan lain – lain. Pengenalan berbagai macam tumbuhan yang termasuk ke dalam kategori biji berkeping dua atau dikotil dan kategori biji berkeping satu atau monokotil sangat penting untuk dipahami. Ini adalah salah satu cara untuk mengetahui tingkatan takson pada suatu tumbuhan. Manfaat lain yakni pada proses budidaya, petani dapat mengetahui karakteristik dari tanaman sehingga perlakuan untuk hasil panen dapat dilakukan dengan baik.
Pengetahuan tentang tumbuhan monokotil dan dikotil adalah salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh para taksonom. Taksonom adalah orang – orang yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi suatu organisme diantaranya tumbuhan dengan melihat morfologi, anatomi, maupun genetik. Taksonom yang memiliki kemampuan dalam identifikasi kini sudah mulai langka. Biodiversity di Indonesia masih membutuhkan banyak taksonom untuk menyatukan data berbagai sumber daya hayati Indonesia.
Ciri Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil atau dikenal dengan sebutan tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua dengan jenis beragam dan Tumbuhan dikotil pada umumnya memiliki ciri khas pada sistem akar tunggang, pertulangan daun yang menyebar (menyirip atau menjari), batang berkambium, jumlah mahkota dan kelopak bunga kelipatan dua, anatomi daun dan lain – lain. Jaringan pertumbuhan batang dikotil ditemukan banyak bercabang.
Tumbuhan dengan biji yang tumbuh terbelah atau dikotil adalah golongan tumbuhan dengan bunga yang memiliki berbagai ciri khas sama yakni sepasang daun lembaga atau yang disebut kotiledon. Daun lembaga yang ada pada tumbuhan berbiji dibentuk sejak berada dalam tahap perkecambahan. Perbedaan monokotil dan dikotil dasarnya yakni pada biji tanaman dikotil yang memiliki sifat untuk mudah terbelah menjadi dua bagian pada saat pertumbuhan. (baca juga: contoh tumbuhan monokotil dan dikotil)
Pada sistem klasifikasi tumbuhan yang memiliki pengaruh sepeti sistem Takhtajan, sistem Cronquist mengakui golongan tumbuhan ini sebagai kelas Magnoliopsida. Magnoliopsida yakni nama yang digunakan untuk menggantikan nama lama yakni Dicotyledoneae yang merupakan tumbuhan berdaun lembaga dua atau kotilendon dua. Pada sistem klasifikasi APG II yang perlahan – lahan meluas. Tumbuhan dikotil diketahui memiliki beberapa suku.
- Famili Tanaman Getah – Getahan
Famili getah – getahan berasal dari keluarga atau famili Euphorbiaceae. Tumbuhan yang memiliki suku getah getahan ini apabila bagian tubuhnya dilukai makan organ tersebut akan mengeluarkan getah yang memiliki warna putih. Contoh tumbuhan tersebut ketela pohon (Manihot utilissima), karet (Havea Brasiliensis), dan lain – lain.
- Famili Kacang – Kacangan
Famili kacang – kacangan berasal dari keluarga atau famili Papilionaceace. Tumbuhan yang berasal dari keluarga ini memiliki ciri pada perhiasan mahkota bunga berbentuk seperti kupu – kupu. Buah yang dihasilkan berupa buah polong yang sering bersimbiosis dengan bakteri membentuk bintil akar. Contoh tanaman yang termasuk famili Papilionaceae yaitu kacang tanah (Arachis hypogaea), kacang panjang (Vigna sinensis)dan lain – lain.
- Famili Terong Terongan
Famili terong – terongan berasal dari keluarga atau famili Solanaceae. Tanaman yang termasuk famili terong – terongan memiliki ciri khas pada bunga yakni berbentuk seperti bintang atau terompet. Organ buah pada kelluarga ini memiliki bentuk buni/buah kotak. Lapisan pada buah dalam cukup berair dan berdaging. Contoh tanaman yang termasuk ke dalam famili tersebut yakni tomat (Solanum lycopersicum), cabai (Capsicum annum), dan lain – lain.
Contoh Tumbuhan Berkeping Dua
Pengetahuan tentang tumbuhan dikotil sangat penting dalam pengetahuan tingkatan takson untuk berbagai tumbuhan. Manfaat lain yang dapat diperoleh yaitu terkait pada cara budidaya, para petani akan dapat dengan mudah mengenal karakteristik dari setiap tanaman kemudian menentukan setiap perlakuan agar pengelolaan sangat menguntungkan. Tumbuhan dikotil sangat beragam jenisnya dan mudah ditemukan. Tumbuhan dikotil dapat diamati dengan tanpa menggunakan alat melalui pengamatan secara morfologi. Berikut adalah berbagai contoh tumbuhan dikotil yang ada di sekitar kita.
1. Kacang Kedelai (Glycine soja)
Kacang kedelai memiliki nama latin Glycine soja. Tanaman ini merupakan tanaman yang digunakan sebagai bahan baku utama sebagai pembuatan lauk tempe dan lauk tahu. Kedua lauk ini begitu akrab di lidah orang – orang negara ini. Glycin soja termasuk ke dalam jenis tumbuhan yang daun lembaganya akan membelah menjadi dua saat dilakukan perkecambahan. Kacang kedelai telah banyak dibudidayakan di wilayah Asia Timur.
2. Jarak Pagar (Jatropha curcas L)
Jarak pagar memiliki nama latin Jatropha curcas L. Tanaman ini adalah salah satu contoh tumbuhan kelompok dikotil yang memiliki habitus semak berkayu. Jarak memiliki sistem perakaran tunggang. Pertulangan daun pada jarak pagar yakni menjari. Jarak dikenal sebagai salah satu penghasil biji yang memiliki kandungan minyak tinggi. Jarak adalah salah satu tumbuhan yang dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif. Tumbuhan ini dengan mudah ditemukan di daerah dengan iklim tropis. Salah satu sumber biofuel alternatif ini akan menjadi energi baru terbarukan. (baca juga: bagian bagian akar dikotil dan monokotil)
3. Coklat (Theobroma cacao L.)
Kakao atau coklat memiliki nama latin Theobroma cacao L. Coklat adalah tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Pohon coklat banyak dimanfaatkan bagian organ biji sebagai pembuatan berbagai makanan olahan. Negara Indonesia sebagai sumber penghasil coklat atau produsen terbesar ke empat di dunia. Iklim yang ada Indonesia sangat mendukung dan cocok untuk pertumbuhan coklat. Buah coklat memiliki buah dengan rasa masam. Buah coklat yang siap panen yakni coklat berwarna kuning.
4. Ketela Pohon (Manihot esculenta)
Singkong memiliki nama latin Manihot utilissima. Ketela pohon adalah salah satu contoh tumbuhan yang termasuk kedalam kelompok dikotil. Tanaman ini termasuk pada suku atau family Euphorbiaceae. Ketela pohon dapat menghasilkan umbi akar dengan kandungan karbohidrat tinggi dan berukuran besar. Daun pada singkong pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk sayuran hijau yang kaya akan serat dan memiliki kandungan asam amino yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. (baca juga: bagian bagian batang )
5. Karet (Hevea braziliensis)
Karet memiliki nama latinh Hevea braziliensis. Karet adalah tanaman yang dapat menghasilkan getah untuk lateks. Getah pada tanaman karet ini pada umumnya dapat digunakan untuk bahan baku pada pembuatan berbagai benda karet. Benda berbahan karet diantaranya ban dan berbagai macam piranti. Negara Indonesia adalah salah satu penghasil karet dari alam yang terbesar ke dua setelah Thailand.
6. Jambu Biji (Psidium guajava)
Jambu biji memiliki nama latin Psidium guajava. Jambu adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil. Jambu biji mengandung vitamin C dan beta karoten tinggi. Biji pada tumbuhan jambu akan membelah menjadi 2 dua bagian saat berkecambah. Sistem perakaran pada jambu biji tunggang. Pada pertulangan daun tumbuhan ini menyirip.
7. Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
Bunga matahari memiliki nama latin Helianthus annuus L.). Morfologi bunga matahari yakni memiliki bunga kuning cerah berbentuk pita. Biji kuaci yang banyak dikonsumsi banyak diolah menjadi camilan yang kaya dengan vitamin C. Tumbuhan ini memiliki keunikan sesuai dengan namanya yakni arah bunga mengikuti sinar matahari.
8. Cabe Rawit (Capsicum frutescens)
Cabai rawit memiliki nama latin Capsicum sp. Cabe memiliki buah dengan rasa yang pedas. Cabe sudah sangat akrab di lidah orang Indonesia. Buah cabai banyak diolah menjadi bumbu masakan dan berbagai keperluan untuk pengobatan nonmedis.
9. Terong (Solanum melongena)
Terong memiliki nama latin Solanum melongena. Tanaman terong memiliki warna ungu. Tanaman ini menjadi salah satu favorit lauk yang sangat nikmat dihidangkan. Biji terong sangat banyak dan kecil. Terong termasuk ke dalam famili terong – terongan atau Solanaceae. Bunga pada terong berbentuk bintang seperti tomat.
10. Petai (Parkia speciosa)
Petai atau dikenal dengan pete memiliki nama latin Parkia speciosa. Tumbuhan pete termasuk ke dalam famili polong-polongan yang merupakan contoh dari tumbuhan dikotil. Petai banyak digunakan sebagai lalaban dan capuran masakan. Petai memiliki khasiat sebagai obat cacing. Aroma biji petai sangat kuat sehingga banyak orang yang kurang menyukainya.