Anda tentunya sering menyantap sayuran yang asalnya adalah dari biji kacang hijau. Sayuran tersebut sering kita sebut dengan nama “ tauge “ atau kita sebut juga dengan nama kecambah. Sayuran yang satu ini tergolong jenis sayuran yang sangat sering dan mudah kita jummapi di warung sayur, selain itu banyak pula yang menggunaknnya sebagai bahan campuran dari makanan “ bakso “ yang tentunya makanaan favorite masyarakat Indonesia.
Sobat semua juga tentunya sering mengonsumsinya ya sobat. Selain mudah kiat temui, harganya juga relative terjangkau, dan yang paling penting adalah kecambah ini juga memiliki vitamin yang cukup tinggi. Oleh karena itulah sobat, baik untuk kita jika sering mengonsumsi kecambah tersebut.
Berbicara mengenai kecambah tersebut, maka kita juga baiknya berbicara mengenai bagaimana proses pertumbuhan tanaman kecambah muali dari tunas hingga bisa kita konsumsi. Karena pada umumnya, pembuatan kecambah tersebut tidaklah terlalu sulit jadi akan bisa kita praktekkan sendiri jika kita menginginkannya. Yuk sobat, langsung saja kita simak ulasan berikut ini. Cekidot.
Berbeda dengan tumbuhan yang lain pada umumya yang menggunakan atau membutuhkan sinar matahari untuk melkauakn proses fotosintesis, maka akan berbeda dengan proses pertumbuhan kecambah tersebut.
Kecambah tidak memerlukan sinar matahari dalam perkembanganya, karena tumbuhan kecambah ini adalah tumbuhan yang termasuk kedalam jenis tumbuhan etiolasi, yakni tumbuhan yang memiliki ciri ciri tumbuh yang sangat cepat, memilik daun yang sangat tipis dan warnanya kekuningan dan pucat, bagian bagian batang lemah, dan akarnya sangat sedikit. Berikut ini adalah tahap atau proses pertumbuhan tanaman kecambah muali dari tunas.
1.Proses Epigeal
Pada proses ini, akan terjadi proses dimana bagian dari hipokotil akan menyembul keluar hingga permukaan tanah kemudian setelah itu, kotiledon akan membantu menyalurkan cadangan nutrisi makanan untuk mempercepat proses pembelahan diri dan akan segera membentuk seuah daun baru, dan salah satu contoh tumbuhan yang mengalami hal seperti ini adalah tanaman kacang hijau yang sering kita konsumsi kecambahnya.
2. Penggolongan Kecambah
Ada tiga jenis penggolongan kecambah tersebut, antara lain adalah sebagai berikut :
- Radikula ( calon tunas akar yang baru )
- Hipokotil ( calon tunas batang yang baru )
- Kotidelon ( sebagai penyuplai nutrisi makanan metika proses perkecambahan masih berlangsung )
Adapun proses perkecambahan yang pertama kalinya yang akan muncul adalah radikula atau hipokotil yang mengeluarkan satu tunas dan juga daun pertamanya dan juga mulai mengelola makanannya.
Pada saat proses perkecambahan ini, maka akan terjadi pula adanya embrio. Adanya embrio tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Tunas embrionik, yakni keberadaan calon batang dan tunas daun yang terus mengalami pertumbuhan dan akan berakhir dengan proses bunga dan juga buah.
- Akar embrionik, yakni sebagai calon akar yang tumbuh dan terus mengalami pembesaran dan kepadatan yang normal ketika benar ia sudah menjadi akar (bagian bagian akar)
- Kotiledon, yakni sebagian cadangan makanan untuk disalurkan pada jaringan embrio ketika stimulasi perubahan pada daun.
Sekian ulasan yang bisa penulis share untuk anda pada kesempatan kali ini. Semoga ulasan ini bisa bermanfaat untuk anda yang sudah berkunjung dan membaca ulasan ini. Sampai jumpa diartikel selanjutnya ya sobat, tentunya dengan ulasan yang tidak kalah menarik lainnya. Salam hangat selalu dari penulis. Jangan bosan untuk mencari informasi dan ilmu untuk meningkatkan kualitas diri kita sendiri.