Plastik adalah polimer organik sintetis atau semisintetik. Dengan kata lain, sementara unsur lain mungkin ada, plastik selalu mengandung karbon dan hidrogen. Sementara plastik dapat dibuat dari hampir semua polimer organik, kebanyakan plastik industri terbuat dari petrokimia.
Termoplastik dan thermosetting polimer adalah dua jenis plastik. Nama “plastik” mengacu pada sifat plastisitas, yang merupakan kemampuan untuk merusak tanpa putus.
Polimer yang digunakan untuk membuat plastik hampir selalu dicampur dengan aditif, termasuk pewarna, plasticizer, stabilisator, pengisi, dan bala. Aditif ini mempengaruhi komposisi kimia, sifat kimia, dan sifat mekanik dari plastik dan juga mempengaruhi biayanya.
Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Plastik dapat dibuat dari beberapa sumber, antara lain:
1.Pembuatan Plastik dari Minyak Bumi
Pertama-tama, minyak mentah yang baru dipompakan keluar dari dalam tanah diangkut ke kilang minyak. Pada kilang minyak, minyak mentah harus melalui proses pemurnian bersama dengan gas alam. hormon gas etilen bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.
Etana, propana, dan berbagai produk petrokimia lainnya dihasilkan oleh proses pemurnian. Selanjutnya etana dan propana dipecah dengan menggunakan tungku bersuhu tinggi, etilena dan propilena terbentuk dari proses ini.
Dalam reaktor, etilena dan propilena yang terbentuk digabungkan dengan katalis untuk membentuk zat seperti tepung. Zat yang seperti tepung ini mirip dengan detergen bubuk, zat ini merupakan polimer plastik.
Dalam pencampuran yang dilakukan secara terus menerus, beberapa aditif digabungkan dengan polimer, selanjutnya dilakukan proses ekstrusi, di mana plastik berada dalam bentuk cair.
Plastik yang berada dalam bentuk cair ini dibiarkan mendingin dan kemudian pelletizer digunakan untuk membentuk polimer menjadi pelet-pelet kecil.
Pelet-pelet plastik ini kemudian dikirim ke para pelanggan. Produsen sisir, botol plastik, gigi palsu, dll membeli pelet-pelet plastik ini untuk digunakan sebagai bahan pembuatan produk-produk mereka.
2. Membuat Plastik dengan Menambahkan Karbon Dioksida
Sangat luar biasa bahwa plastik dapat dibuat dengan menggunakan minyak bumi. Akan tetapi dibutuhkan banyak minyak bumi untuk membuat plastik. Berbagai usaha dilakukan untuk mencegah habisnya sumber daya penting ini.
Pada Desember 2009, perusahaan Novomer mengumumkan dimulainya komersialisasi bahan polypropylene carbonate (PPC) dengan menggunakan gabungan dari karbon dioksida dan minyak bumi. Dengan menambahkan karbon dioksida, minyak bumi yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik berkurang sampai setengahnya. pengaruh detergen terhadap aktifitas ikan bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.
3. Pembuatan Plastik dari Jagung
Gula karbohidrat yang terdapat pada jagung dapat digunakan untuk membuat plastik yang bernama polylactide polymer. Penemuan plastik yang terbuat oleh jagung telah mengurangi ketergantungan kita terhadap minyak bumi yang tak terbaharui.
Plastik yang dibuat dari jagung ini akan meleleh ketika dipanaskan lebih dari 114°C, karena itu plastik yang dibuat dari minyak bumi masih digunakan sampai saat ini.
4. Proses Pembuatan Plastik
Agar plastik bisa menjadi seperti yang Anda lihat saat ini, maka membutuhkan Proses pembuatan plastik yang lumayan panjang. Karena ada beberapa jenis plastik dengan ketahanan berbeda, maka sebenarnya Proses pembuatan plastik itu berbeda-beda. Namun secara garis besarnya Proses pembuatan plastik bisa dijelaskan dalam beberapa tahap berikut ini :
- Injection Molding
Pada tahapan pertama dalam Proses pembuatan plastik ini maka plastik pada awalnya masih berupa pellet atau biji plastik. Nantinya biji plastik itu akan dimasukkan ke dalam sebuah tabung yang memiliki pemanas, di dalamnya akan terjadi proses pelelehan biji plastik dengan menggunakan sekrup yang ada di dalam tabung tersebut. Nantinya setelah dilelehkan maka lelehan plastik itu akan dibawa masuk ke dalam cetakannya.
- Ekstrusi
Proses kedua dalam Proses pembuatan plastik yang disebut dengan ekstrusi ini adalah proses dimana lelehan biji plastik itu kemudian ditekan secara terus menerus sehingga dengan demikian bisa lebih lebur dan halus. Dalam pemanasan plastik itu tentunya membutuhkan suhu yang amat panas dalam Proses pembuatan plastik ini.
- Thermoforming
Pada tahapan ini maka lelehan biji plastik tadi telah berubah menjadi lempengan atau lembaran yang kemudian nantinya akan dipanaskan kembali dan dimasukkan ke dalam sebuah cetakan lainnya. Pada tahap ini waktunya tidak begitu lama untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
- Blow Molding
Pada tahap yang terakhir ini, lelehan biji plastik yang telah membentuk bentuk lain yaitu pipa ini akan ditiup secara terus menerus ke cetakan selanjutnya yang kemudian terbentuklah plastik yang siap dibentuk dan dilakukan proses selanjutnya menjadi sebuah benda yang berguna untuk kehidupan manusia.
Demikian yang bisa penulis sampaikan pada kesempatan kali ini mengenai proses terbentuknya plastik dan penjelasannya. Semoga bisa membawa banyak manfaat bagi anda semua.