Pengaruh Detergen Terhadap Aktifitas Ikan dan Penjelasannya

Umumnya detergen sering  digunakan untuk mencuci. Tanpa menggunkan detergent, tentu saja mencuci pun akan terasa kurang bersih. Deterjen adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif pada biota yang hidup di laut ataupun sungai.

Salah satu biota yang merasakan dampak dari penggunaan deterjen tersebut adalah ikan. Banyak kasus yang kita dengar bahwa sering terjadi kematian ikan akibat pencemaran air yang di sebabkan oleh penggunaan deterjen oleh ulah manusia.

Deterjen tersebut bisa membuat ikan-ikan yang ada pada perairan menjadi terganggu, pernafasan nya terganggu, bahkan bisa membuat ikan menjadi mabuk dan akhirnya berujung pada kematian. Lalu kira – kira apa saja ya pengaruhnya? Simak penjelasan dibawah ini.

Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan sebagai berikut:

1.Surfaktan

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak).

Surfaktan ialah molekul organik dengan bagian lifofilik dan bagian polar, yang  berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan membentuk bagian penting dari semua detergen komersial. simbol bahan kimia bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

2. Builder

Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Bahan ini ditambahkan untuk menyingkirkan ion kalsium dan magnesium (kesadahan) dari air pencuci.

Pembangun dapat melakukan hal ini lewat pengkelatan (pembentukan kompleks) atau lewat pertukaran ion-ion ini dengan natrium. Pembangun juga meningkatkan pH untuk membantu emulsifikasi minyak dan bufer terhadap perubahan pH.

Pembangun yang paling lazim ialah natrium tripolifosfat (5Na+ P3O105-), tetapi karena limbah fosfat dapat mencemari lingkungan, jumlah yang digunakan dibatasi oleh peraturan, baru-baru ini, natrium sitrat, natrium karbonat, dan natrium silikat mulai menggantikan natrium tripolifosfat sebagai pembangun. aktifitas biologis obat dalam tubuh manusia bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

3. Zeolit

Zeolit (natrium aluminosilikat) digunakan sebagai penukar ion, terutama untuk ion kalsium.

4. Filler

Filler (pengisi) adalah bahan tambahan Detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.

5. Bahan antiredeposisi (antiedeposition agent)

Bahan antiredeposisi ialah senyawa yang ditambahkan ke detergen pakaian untuk mencegah pengendapan kembali kotoran pada pakaian. Contoh yang paling lazim ialah selulosa eter atau ester.

6. Aditif

Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci Detergen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

Air yang tercemari detergen dapat mengancam kehidupan organisme yang hidup di dalamnya, salah satunya adalah ikan. Selain ikan masih banyak organisme lain, seperti fitoplankton, zooplankton/protozoa, cyanobacteria, dan lain-lain.

Jika organisme-organisme seperti fitoplankton mati, maka zooplankton akan mati karena tidak ada makanan, ikan-ikan pun akan mati karena zooplankton yang biasa dimakan tidak ada. Dengan kata lain detergen dan polutan lainnya yang mencemari air dapatmemusnahkan seluruh organisme yang hidup di dalamnya.

Besar tidaknya pengaruh detergen dan polutan lainnya pada ikan dan makhluk hidup lain tergantung pada konsentrasi polutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi polutan, semakin besar pengaruhnya.

Hasil penelitian ikan yang terpengaruh oleh detergen

Ikan dalam air deterjen

Perkembangan pada ikan di air deterjen menunjukkan :

  • Mata ikan merah
  • Bergerak dengan lambat
  • Insang ikan mengeluarkan darah
  • Tidak dapat berkembang dengan baik, sehingga ikan dapat mati

Harus diakui bahwa bahan kimia yang digunakan pada Detergen dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap kesehatan maupun lingkungan.

Dua bahan terpenting dari pembentuk Detergen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya. Gunakanlah detergen sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke perairan yang banyak organisme yang hidup di dalamnya.

Demikian yang bisa penulis sampaikan mengenai pengaruh detergen terhadap aktifitas ikan. Semoga bisa membawa manfaat bagi anda semua. Salam hangat dari penulis.