Meninggal pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup yang bernyawa. Dan kebanyakan manusia akan merasa takut ketika mendengar kata meninggal. Mungkin karena mereka merasa belum cukup bekal untuk kemabali ke pangkuan sang khalik. Nah, berikut adalah reaksi yang terjadi pada otak seseorang saat akan meninggal.
Dalam video itu ACS menggambarkan seorang pembunuh berantai sedang mengejar korbannya. ACS menjelaskan bagaimana senyawa kimia otak sang korban menjalani proses rumit sebelum meninggal.
Pertama, korban akan merasakan takut yang luar biasa yang membuatnya siap untuk bereaksi atau melarikan diri. Perasaan takut dikendalikan oleh sekelompok saraf atau neuron yang disebut thalamus. Area dalam otak ini begitu sensitif terhadap stres dan bertindak sebagai sensor bagi tekanan fisik maupun psikologis.
Setelah sinyal ketakutan mencapai area periaqueductal grey, otak akan beralih ke mode waspada. Takut akan membuat korban terkejut sehingga bereaksi. Saat inilah korban mulai melihat pilihan melawan atau melarikan diri.
Reaksi itu menyebabkan kelenjar adrenal mulai memompa adrenalin. Hal ini membuat jantung berdebar kencang, pancaindra menjadi tajam dan menghasilkan energi yang besar untuk mengatasi ancaman terhadap kelangsungan hidup korban.
Jika ancaman tersebut begitu kuat, korban mungkin akan merespon dengan diam. Ini bisa diartikan otak mengalami kewalahan untuk berpikir atau sebagai cara untuk bersembunyi dari pembunuh berantai. Namun jika korban berhasil menjauh dari pembunuh berantai, dia mungkin akan mulai menjerit.
” Tidak seperti jeritan normal, dorongan menjerit ini berasal dari saraf telinga yang meneruskannya ke amigdala, yang merupakan pusat darurat otak,” papar video tersebut. Jika pembunuh berantai berhasil melukai korban dengan parah, maka dia akan merasakan kesakitan yang luar biasa.
Ketika terluka parah, neuron bernama nociceptors akan mengirim pesan ke otak yang sebelumnya ditampung oleh thalamus. Thalamus kemudian memberitahu otak untuk melakukan apa pun untuk bertahan hidup. Meski dalam video korban dicontohkan akhirnya meninggal. yang terjadi pada otak saat manusia bermimpi bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.
” Saat ini korban tergeletak di lantai dan secara klinis dinyatakan meninggal.” Namun jika bagian otak tidak mengalami kerusakan yang fatal, otak korban masih tetap bisa bekerja. Menurut beberapa penelitian terbaru, saat kondisi seperti itu, otak seperti mengalami saat-saat terakhir yang dikaitkan dengan kesadaran.
- Dalam hitungan detik: Aktivitas otak akan seketika tersentak. Kemudian berhenti begitu saja, walau masih ada aktivitas listrik otak sampai sekitar 15 menit ke depan.
- Dalam hitungan detik: Temperatur tubuhmu akan menurun sebesar 10 derajat Celcius per jam. Sampai akhirnya tubuhmu mencapai temperatur ruangan.
- Dalam hitungan menit: Selmu mulai mati satu demi satu karena kekurangan oksigen. Kemudian sel-sel tersebut akan hancur dan bocor – inilah permulaan proses pembusukan.
- Dalam hitungan jam: Kalsium akan terbentuk di dalam otot, menyebabkannya menjadi tegang. Kekakuan ini akan bertahan sekitar selama 36 jam.
- Dalam hitungan jam: Ototmu akhirnya relaks di bagian demi bagian. Hal ini menyebabkan tubuhmu mengeluarkan semua sisa feses maupun urin.
- Dalam hitungan jam: Kulitmu akan menyusut seiring ia mongering. Hal ini akan menyebabkan rambut dan kukumu seakan terlihat tumbuh.
- Dalam hitungan jam: Gravitasi akan menarik semua darahmu ke arah bawah. Menyebabkan kulitmu menjadi berwarna pucat dan dipenuhi dengan bercak-bercak merah.
- Dalam hitungan hari: Tubuhmu akan menjadi kehijauan karena enzim dalam organmu mulai mencerna diri mereka sendiri. Biasanya dengan bantuan bakteri-bakteri di dalamnya.
- Dalam hitungan hari: Kamu akan mulai beraroma gak sedap. Hal ini karena tubuhmu yang membusuk melepaskan bahan kimia seperti putrescine atau cadaverine.
- Dalam hitungan minggu: Serangga akan mulai menggerogotimu. Belatung dapat mencerna/menghabiskan 60 persen dari tubuh manusia dalam waktu seminggu.
- Dalam hitungan minggu: Kamu akan menjadi berwarna keunguan kemudian hitam. Ini terjadi seiring bakteri terus-menerus mencerna tubuhmu.
- Dalam hitungan minggu: Rambutmu mulai rontok. Akar-akarnya sudah tidak bernutrisi dan tidak kuat menahannya lagi.
- Dalam hitungan bulan: Jika tubuhmu ditinggalkan dalam suhu setidaknya 10 derajat Celcius, butuh 4 bulan sampai kamu menjadi kerangka sepenuhnya. Serat-serat otot lembutmu akan menjadi yang tersisa terakhir sebelum kamu menjadi kerangka sepenuhnya.
Demikian pembahasan yang bisa kami sampaikan kepada anda semua mengenai reaksi biologis otak saat seseorang akan meninggal. Semoga bisa membawa banyak manfaat bagi anda semua. Terima kasih dan salam hangat dari penulis.