Piramida makanan sehat adalah susunan kebutuhan makanan yang menggambarkan takaran kebutuhan gizi pokok setiap orang dalam satu hari untuk kesehatan tubuh. Tubuh memerlukan makanan sehat untuk meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan. Makanan sehat juga menunjang perlindungan tubuh terhadap berbagai sumber penyakit. Sumber penyakit seperti virus dan bakteri akan dengan sangat mudah menyerang tubuh apabila tubuh berada dalam keadaan yang tidak sehat.
Asupan nutrisi yang baik dapat meningkatkan produktivitas tubuh dalam berbagai aktivitas sehari – hari. Gizi yang cukup adalah takaran nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh cukup terpenuhi. Asupan gizi yang kurang akan berdampak pada penurunan bobot dan daya tahan tubuh. Gizi yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan. Hal tersebut dapat menimbulkan bobot tubuh yang berlebih. Bobot yang berlebih memiliki resiko untuk terserang berbagai penyakit. (baca juga: piramida rantai makanan)
Piramida makanan sehat adalah piramida makanan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Asupan gizi tidak berlebihan, maupun kekurangan. Penggambaran melalui piramida makanan memudahkan kita untuk mengetahui nutrisi sesuai dengan kebutuhan. Jenis dan jumlah makanan akan digambarkan dengan jelas, sehingga dapat diketahui dengan pasti prinsip keanekaragaman dalam makanan. Variasi makanan sangat dibutuhkan tubuh untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Piramida makanan sehat terdiri dari tingkatan makanan sesuai dengan kebutuhan. Prinsip dasar gizi seimbang ada empat, berikut adalah empat prinsip dasar tersebut. (baca juga: rantai makanan)
- Variasi Makanan
- Kebersihan Lingkungan
- Olahraga teratur
- Menjaga Bobot Tubuh
Berikut adalah berbagai jenis makanan yang akan menjaga keseimbangan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Tingkat Piramida Makanan Sehat Pertama
Pada piramida tingkat dasar diketahui sebagai piramida yang melingkupi kebutuhan karbohidrat. Karbohidrat adalah senyawa organik yang ditemukan sangat melimpah di permukaan bumi. Karbohidrat dibutuhkan dalam tubuh manusia sebagai sumber energi utama. Karbohidrat yang ada dalam tubuh berupa senyawa glukosa, pati, dan glikogen. Pada organisme tumbuhan, karbohidrat disimpan dalam bentuk selulosa. Proses pembentukan karbohidrat terjadi saat fotosintesis. Karbondioksida bersama molekul air diubah menjadi karbohidrat. Pada jamur karbohidrat disimpan pada kitin. Metabolisme karbohidat dalam bentuk gula adalah reaksi paling penting dan mudah diurai oleh tubuh.
Karbohidrat pada makanan dapat dengan mudah ditemukan pada berbagai jenis tanaman serelia. Tanaman tersebut diantaranya padi, gandum, anjeli, sorgum, jagung dan lain – lain. Karbohidrat juga dapat ditemukan pada berbagai umbi – umbian seperti garut, singkong, ubi jalar, kentang, gadung, dan lain – lain. Banyak olahan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi diantaranya nasi, sereal, roti, dan pasta. Takaran pada satu porsi sebaiknnya 1/3 cangkir nasi atau 1 potong roti.
Takaran yang tepat sekitar 30 gram dalam sehari sehingga akan memberikan dampak yang baik bagi kesehatan. Takaran yang berlebihan akan menimbulkan banyak penyakit diantaranya diabetes, karies gigi, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, sembelit, dan lain lain. (baca juga: contoh tanaman berakar serabut)
Tingkat Piramida Makanan Sehat Kedua
Pada tropik piramida makanan sehat tingkat dua ditempati oleh makanan yang berasal dari berbagai sayuran dan berbagai buah – buahan. Sayur dan buah memiliki kandungan yang kaya akan protein, vitamin, mineral dan serat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan buah dalam satu hari menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan World Health Organization yang ideal yakni dibutuhkan 150 gram buah – buahan.
Takaran tersebut bisa didapatkan dari berbagai aneka buah – buahan sepert satu apel malang, satu apel merah kecil, satu potong melon, satu jeruk, satu pisang ambon. Buah yang dibeli dapat digunakan untuk kebutuhan beberapa kali makan. Jika kita akan makan buah pada setiap jadwal makan, maka jenis buah yang dikonsumsi dapat diganti sesuai dengan selera. Semakin beragam buah yang dimakan, semakin baik untuk kesehatan tubuh kita.
Konsumsi porsi sayur dibutuhkan kurang lebih 250 gram per hari. Pada satu gelas belimbing wuluh yang telah di masak, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sayur dalam satu hari. Satu gelas kangkung, kol, terong, bayam, buncis, brokoli, dan kembang kol memiliki bobot 100 gram. Pada 100 gram sayuran tersebut setara dengan 25 kalori, 1 gram protein, dan 5 gram karbohidrat. Pada sayur daun melinjo, daun singkong, daun bayam merah, nangka muda, dan daun pepaya mengandung 20 kalori, 3 gram protein, dan 10 gram karbohidrat.
Alternatif sayuran lain yang dapat diterapkan sebagai sumber gizi adalah jamur tiram, jamur kuping, lobak, selada, wortel, mentimun, dan lain – lain. Porsi pada sayur lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan nutrisi untuk buah. Hal tersebut karena buah mengandung gula yang tinggi. Kandungan yang tinggi jika dikonsumsi berlebih dapat menimbulkan berbagai penyakit. Gula yang terdapat di dalam buah disimpan berupa fruktosa. Fruktosa termasuk ke dalam golongan karbohidrat dengan rasa yang manis. Kandungan gula yang tinggi menyebabkan gula darah lebih cepat naik, oleh karena itu porsi makan buah juga sebaiknya dibatasi.
Tingkat Piramida Makanan Sehat Ketiga
Pada tingkat piramida makanan ketiga ditempati oleh asupan yang banyak mengandung protein seperti ikan, telur, kacang – kacangan, keju, dan lain – lain. Nutrisi protein yang tinggi sangat penting untuk sintesis protein dalam tubuh. Protein adalah salah satu senyawa organik kompleks yang memiliki massa molekul tinggi. Protein dalam bentuk monomer berupa asam amino yang memiliki ikatan peptida. Asam amino saling berhubungan satu dengan yang lain. Protein sangat dibutuhkan untuk pembentukan otot dalam tubuh.
Jumlah protein yang dikonsumsi harus sesuai dengan takaran yang tepat. Kebutuhan protein ideal diketahui sekitar 1 gram per 1 kg berat badan. Jumlah kebutuhan protein setiap individu berbeda – beda sesuai dengan umur, jenis kelamin, berat badan, jenis pekerjaan, dan kesehatan. Berikut adalah rekomendari untuk takaran protein menurut The Institute of Medicine dari National Academy of Sciences, Amerika Serikat. ( baca juga: proses sintesis protein)
- Bayi (umur 0-6 bulan) membutuhkan asupan protein 9,1 gram per hari.
- Bayi (umur 7-12 bulan) membutuhkan asupan protein 11 gram per hari.
- Remaja laki-laki (umur 14-18 tahun) membutuhkan asupan protein 52 gram per hari
- Gadis remaja (umur 14-18 tahun) membutuhkan asupan protein kurang lebih 46 gram per hari.
- Pria dewasa membutuhkan asupan protein kurang lebih 56 gram per hari.
- Wanita dewasa membutuhkan asupan protein kurang lebih 46 gram per hari.
- Perempuan Hamil atau menyusui membutuhkan asupan protein kurang lebih 71 gram per hari.
Pada negara berkembang banyak ditemukan kasus kekurangan protein. Kekurangan protein dapat menyebabkan mental terganggu dan IQ yang rendah. Protein sangat baik untuk menunjang kecerdasan dan pembentukan sel dalam tubuh. Manusia memiliki kandungan 20% protein dari total berat tubuh. Setiap sel dalam tubuh memiliki ribuan protein yang terkandung. Setiap protein memiliki fungsi yang spesifik pada tubuh. Pada sebuah penelitian yang di publikasi pada Food and Nutrition Journal diketahui bahwa kekurangan protein merupakan kasus yang sangat serius untuk ditangani pada sebagian besar negara di belahan dunia. Banyak yang mengibaratkan protein seperti mesin yang harus menjaga dan menjalankan tubuh. (baca juga: metabolisme protein)
Tingkat Piramida Makanan Sehat Keempat
Tingat piramida keempat ditempati oleh berbagai makanan yang mengandung lemak dan minyak. Piramida di puncak kecil ini memiliki berbagai makanan olahan pelengkap seperti krim, mentega, permen, gula, margarin, salad dressing, dan berbagai desert atau makanan penutup. Lemak adalah cadangan energi yang terakhir setelah kebutuhan protein dan karbohidrat. Lemak juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh pada kondisi cuaca dingin. (baca juga: fungsi lemak)
Konsumsi lemak berlebih sangat berbahaya bagi kesehatan terutama pada aliran darah. Lemak jahat dapat menghambat aliran darah menjadi kurang lancar. Lemak dari berbagai makanan asupannya harus sangat dibatasi, karena menambah resiko berbagai penyakit seperti jantung, kelebihan berat badan, tekanan darah, diabetes, stroke, dan lain – lain. Konsumsi lemak yang tinggi harus diimbangi dengan olahraga yang teratur. Konsentrasi lemak jahat dalam tubuh mampu dikontrol dengan aktivitas fisik yang baik. Aktivitas fisik juga membantu kita untuk detoksifikasi mengeluarkan zat – zat beracun.