Macam Macam Piramida Makanan Beserta Penjelasannya Terlengkap

Macam –macam piramida makanan yaitu piramida jumlah, piramida energi, dan piramida biomassa yang menggambarkan perpindahan nutrisi organisme pada setiap tropik Piramida makanan yaitu tingkatan nutrisi yang tersusun dalam ekosistem. Perbandingan nutrisi di setiap tropik membentuk struktur tingkat hingga tampak seperti piramida. Kandungan nutrisi yang berbeda di setiap tingkat mencerminkan perbedaan energi pula pada tingkat tersebut. Pada piramida rantai makanan hanya komponen biotik yang dilibatkan. Piramida makanan yang tergambarkan adalah berbagai interaksi dalam ekosistem pada berbagai komponen jaring – jaring makanan.

Pada peristiwa makan dan dimakan ini akan tampak hubungan predasi antara mangsa dan pemangsa untuk memperoleh keseimbangan di dalam suatu ekosistem. Jumlah dari berbagai individu membentuk biomassa yang ada dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Pada piramida – piramida ini bukan hanya dapat melihat hubungan rantai makanan namun juga aliran hubungan secara linear atau garis lurus antar komponen ekosistem. Berikut adalah berbagai jenis piraminda makanan yang terdapat dalam rantai makanan. (baca juga: 10 rantai makanan di sawah dan penjelasannya)

Piramida Jumlah/Populasi

Piramida jumlah adalah tingkatan tropik yang menggambarkan jumlah individu. Penampakan piramida ini akan menjelaskan banyaknya individu yang biasa ditemui dari setiap komponen rantai makanan. Jumlah organisma pada tingkat pertama yakni kelompok produsen. Tumbuhan tingkat tinggi maupun tingkat rendah berada pada tropik tingkat pertama karena memiliki kemampuan untuk membuat makanan dari berbagai zat anorganik.

Tropik pertama dengan jumlah yang terbesar dibanding tropik komponen lain. Tropik tersebut berada di bagian terbawah atau dasar piramida. Pada tropik tingkat kedua terdapat komponen komsumen I atau herbivor. Herbivor adalah mahluk hidup pemakan produsen langsung. Jumlah herbivor diketahui lebih sedikit dibandingkan dengan produsen. Tropik konsumen I berada diatas produsen. Piramida yag terbentuk mulai mengerucut. Pada tropik tiga yaitu konsumen II ditempati oleh kelompok karnivor. Karnivor adalah mahluk hidup pemakan daging yang memiliki jumlah lebih sedikit dari herbivor.

Tropik tiga semakin sedikit dan piramida semakin kerucut. Pada tropik selanjutnya diketahui sebagai karnivor yang berperan sebagai predator dengan jumlah jauh lebih sedikit dari jumlah organisme di tingkat tropik lain. Piramida ini dianggap sebagai piramida penyeimbang pada populasi di dalam ekosistem. Pemangsa memiliki jumlah lebih sedikit dari mangsa adalah sebuah penampakan keseimbangan. Apabila pemangsa lebih besar dari mangsa maka akan terjadi pemusnahan atau kepunahan organisme dalam suatu ekosistem. (baca juga: Hewan Karnovora, Herbivora, dan Omnivora)

Piramida Biomassa

Biomassa adalah massa kering total yang terkandung pada suatu mahluk hidup. Piramida biomassa akan menggambarkan berbagai bobot atau massa pada setiap organisme di setiap tropik. Penelitian untuk piramida biomassa telah dilakukan dengan metode sampel dengan satuan gram. Penelitian pada populasi tertentu dilakukan dengan waktu yang ditentukan. Piramida biomassa menunjukkan penentuan yang realistik. Piramida ini menunjukan perpaduan bobot kering organisme di ekosistem tertentu. Piramida ini akan menjelaskan selisih massa di tingkat tropik yang ditempati berbagai populasi organisme komponen jaring – jaring makanan.

Piramida biomassa memadukan berbagai organime di dalam lingkungan atau dalam suatu habitat dalam perbandingan bobot. Bobot tersebut akan mencerminkan jumlah dari tingkatan tropik. Hubungan kuantitatif antar biomassa akan tampak pada piramida ini secara lebih jelas dibandingkan dengan piramida populasi. Tropik dasar diketahui ditempati oleh produsen dengan jumlah individu terbanyak, bobot yang dihasilkan pun lebih banyak dibandingkan dengan tropik lainnya.

Pada tropik kedua ditempati oleh herbivor. Jumlah populasi dan individu herbivor mengalami penurunan dibandingkan dengan produsen. Hal tersebut secara otomatis diketahui bahwa berat kering tropik kedua lebih ringan dibandingkan dengan tropik tingkat pertama. Pada tropik yang dihuni oleh karnivor kembali mengalami pegerucutan karena bobot kering menurun. Pada tropik selanjutnya hingga tropik puncak berlaku demikian. Hal tersebut menunjukkan bahwa piramida jumlah berbanding lurus dengan piramida biomassa. Ada dua jenis piramida biomassa yang diketahui. Berikut adalah dua jenis biomassa tersebut.

  • Piramida Tegak

Piramida tegak adalah piramida biomassa yang mengalami penggabungan dari berbagai produsen. Semua produsen memiliki massa yang lebih besar daripada komponen lain di berbagai tropik. Piramida tegak menunjukan tingkatan strata pada berbagai tropik di ekosistem darat. Gambaran piramida tegak seperti piramida pada umumnya. Tropik dasar ditempati oleh produsen dengan jumlah massa terbesar. Tropik kedua ditempati oleh komsumen satu dengan jumlah massa menurun sehingga piramida tanpak megerucut.

  • Piramida Terbalik

Piramida terbalik dapat saja terjadi pada ekosistem tertentu. Massa gabungan dari produsen diketahui lebih kecil dibandingkan massa komponen tropik lainnya. Hal ini pada umumnya terjadi pada ekosistem perairan. Komponen pemangsa pada puncak tropik memiliki bobot atau berat kering yang lebih besar. Pemangsa air memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan pada produsen dan konsumen yang berada di strata lain. Bagian atas memiliki permukaan lebih besar daripada bagian bawah. Hal tersebut membuat penampakan pada piramida menjadi terbalik. (baca juga: contoh ekosistem alami)

Piramida Energi

Piramida energi adalah piramida yang menampakkan penurunan jumlah energi yang terjadi pada setiap tingkatan tropik. Setiap komponen di berbagai tropik dilakukan observasi dalam jangka waktu yang sangat lama untuk mengetahui berbagai jumlah energi di setiap strata. Piramida energi dianggap setiap piramida dengan ukuran terakurat dibanding dua jenis piramida lain yakni piramida jumlah atau populasi dan piramida biomassa. Penurunan jumlah energi tampak pada tingkat tropik dasar hingga tingkat tropik puncak.

Pada strata satu yang ditempati oleh komponen produsen memiliki jumlah energi terbesar dibanding strata lainnya. Tropik komsumen satu yang diketahui sebagai produsen yang memiliki jumlah energi yang lebih sedikit. Hal tersebut karena energi yang berasal dari produsen tidak sepenuhnya diserap. Bagian dari energi ada yang hilang dalam bentuk panas. Pada tropik selanjutnya juga berlaku demikian.

Tropik tingkat tiga yang diketahui sebagai komponen konsumen satu atau karnivor kembali mengalami penurunan jumlah energi. Berbagai penyebab menjadi alasan mengapa terjadi penurunan energi pada piramida ini.  Berikut adalah berbagai penyebab terjadinya penurunan energi di setiap tingkat tropik.

  • Pemangsa Hanya Akan Makan Mangsa dengan Secukupnya.

Pemangsa tidak serakah meskipun mangsa yang tersedia melimpah. Hal tersebutlah yang menyebabkan ekosistem berjalan seimbang. Ekosistem alami tidak pernah mengalami gangguan seperti saat ini. Manusia banyak melakukan ikut campur sehingga terbentuk ekosistem – ekosistem yang tidak seimbang. Seringkali ditemukan kasus ketidakseimbangan ekosistem yang dianggap mengganggu aktivita manusia.

  • Makanan tidak Bisa Dicerna Seluruhnya

Makanan yang dikomsumsi oleh pemangsa tidak mampu diserap sepenuhnya. Berbagai energi akan hilang bersama dengan kotoran atau sampah tubuh. Energi juga dapat menghilang bersama dengan panas akibat aktivitas yang dilakukan oleh mahluk hidup tersebut. Hal ini tercantum dalam hukum kekekalan energi. Alasan tersebut menjadi sangat masuk akal bahwa energi yang berasal dari makanan tidak dapat sepenuhnya tersampaikan pada setiap komponen pembentuk ekosistem.

  • Makanan Berubah Menjadi Sumber Energi Bagi Tubuh

Tujuan dari mahluk hidup makan adalah untuk medapat nutrisi yang akan diolah menjadi energi agar dapat bertahan hidup. Makanan yang diambil oeleh pemangsa hanya sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Pemangsa akan makan organisme lainnya sehingga memiliki energi cukup untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Pemangsa juga membutuhkan energi untuk bertahan meneruskan keturunannya. Energi – energi yang berasal dari nutrisi akan hilang digunakan untuk berbagai metabolisme di dalam tubuh.

Tiga piramida makanan telah dibahas. Ketiga piramida tersebut sangat erat kaitannya satu dengan yang lain. Pada tiga model, piramida energi menjadi model yang dianggap terbaik. Berbagai alasan menjadi dasar mengapa piramida energi dianggap sebagai terbaik. Berikut adalah alasan piramida tersebut dianggap model terbaik.

  • Piramida energi tidak dipengaruhi oleh ukuran dari berbagai organisme yang menempati setiap tropik pada piramida. Kecepatan metabolisme setiap mahluk hidup pun tidak memiliki pengaruh pada piramida jenis ini. Hal tersebut yang membuat piramida energi dianggap sebagai terbaik.
  • Piramida energi sangat mewakili dalam menunjukkan efisien dan produktivitas suatu ekosistem.
  • Piramida energi sangat menggambarkan sifat fungsional dalam suatu ekosistem. Setiap komponen menunjukkan peran dan pengaruh dalam hubungan di ekosistem.

Berikut adalah Macam Macam Piramida Makanan yang sudah dilengkapi dengan penjelasannya sehingga sangat memudahkan anda untuk mempelajari dan memahaminya.