Hewan Reptil atau yang sering disebut dengan hewan melata merupakan kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Reptil adalah salah satu hewan tetrapoda (bertungkai empat). Meskipun saat ini ada beberapa jenis reptil, seperti ular, yang tidak memiliki kaki, namun ular merupakan keturunan dari hewan tetrapoda. Hal tersebut didasarkan pada sejarah evolusi yang berlangsung selama ratusan tahun. (Baca : hewan berdarah dingin dan panas)
Pengertian hewan reptil
Reptil biasanya melakukan pembuahan secara internal dan melakukan reproduksi secara seksual. Reptil biasanya akan bertelur di daratan, meskipun habitatnya di air sekalipun. Berbeda halnya dengan hewan amfibi, reptil memiliki kulit yang bersisik yang sangat bermanfaat untuk mengurasi kehilangan air dari kulitnya. Sisik pada kulit reptil mengandung keratin dan juga lipid lilin. Semua reptil bernapas menggunakan paru-parunya.
Hewan reptil biasanya memiliki cara hewan beradabtasi dengan lingkungannya yang akan memanaskan suhu tubuhnya dengan cara berjemur. Jika cuaca lingkungan terlalu panas, reptil biasanya akan mencari tempat yang teduh atau bersembunyi di bawah tanah agar suhu tubuhnya menurun. Pada hewan reptil, energi metabolisme yang berasal dari makanan tidak dibutuhkan untuk memanaskan suhu tubuhnya. Karena itu, reptil mampu bertahan hidup meskipun tidak makan berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Reptil biasanya juga akan berhibernasi pada saat musim dingin. Namun hibernasi yang dilakukan oleh reptil bukanlah hibernasi dengan tidur, melainkan ditandai dengan melambannya gerakan tubuh oleh reptil tersebut.
Ciri-ciri Hewan Reptil
Hanya dengan melihat sekilas, kita sudah mampu membedakan hewan reptil dengan jenis hewan yang lainnya. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh hewan reptil:
- Hewan reptil tergolong ke dalam jenis hewan vertebrata (bertulang belakang). Setiap reptil pasti memiliki empat kaki yang digunakan untuk melata, meskipun tidak semua reptil bisa kita lihat langsung kakinya. (baca : hewan vertebrata dan invertebrata)
- Ukuran tubuh yang dimiliki pengelompokan hewan reptil tergolong bervariasi. Anggota tubuh yang dimiliki oleh reptil tergolong lengkap, yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Otak reptil biasanya memiliki benjolan yang berada di bagian belakang kepalanya. Setiap reptil akan memiliki dua pasang kaki dengan jumlah jari lima, kecuali pada ular.
- Hewan reptil juga memiliki kelenjar bau yang berada di dekat kloaka. Pada kura-kura, kelenjar bau dapat ditemukan di antara perisai dorsal (karapaks) dan perisai ventral (plastron).
- Kulit tubuh reptil terlindungi oleh perisai epidermal atau yang sering kita sebut sebagai sisik. Pada sisik reptil tersebut terdapat protein keratin yang membuat kulit reptil menjadi kedap air dan juga mencegah reptil mengalami dehidrasi pada saat udara di lingkungannya kering.
- Reptil adalah salah satu jenis hewan berdarah dingin. Reptil mengatur suhu tubuhnya dengan cara adaptasi tingkah laku, bukan dengan sistem metabolismenya. Suhu tubuh reptil biasanya akan sama atau menyesuaikan dengan suhu lingkungan tempat ia berada.
- Alat pencernaan yang dimiliki oleh reptil tergolong lengkap. Alat pencernaan yang dimiliki oleh reptil meliputi mulut, faring, esogagus, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Di bagian mulut terdapat gigi dan juga lidah.
- Peredaran darah pada hewan reptil adalah peredaran darah tertutup ganda. Reptil memiliki 4 ruang pada jantungnya, 2 ruang serambi (atrium) dan dua ruang bilik (ventrikel). Akan tetapi sekat yang membatasi kedua bilik tersebut belum sempurna.
- Alat ekskresi yang dimiliki oleh reptil adalah ginjal yang berbentuk pipih.
- Alat indera yang dimiliki oleh reptil ada 3, yaitu mata, hidung, dan telinga.
- Sistem sarap pada reptil adalah otak dengan 12 pasang saraf kranial.
- Alat kelamin pada reptil terpisah. Fertilisasi pada hewan reptil biasanya terjadi secara internal di dalam tubuh reptil betina. Sebagian besar reptil memiliki cara berkembangbiak hewan dengan cara bertelur (ovipar), namun ada juga sebagian reptil yang berkembang biak dengan cara bertelur melahirkan (ovovivipar).
- Reptil dapat bertahan hidup dalam waktu yang cukup lama. Penyu dan kura-kura dapat bertahan hidup selama 20 hingga 100 tahun. Buaya dan juga ular yang berukuran besar dapat bertahan hidup selama 25 sampai 40 tahun. Sedangkan untuk jenis ular yang berukuran kecil dapat bertahan hidup selama 20 tahun.
Klasifikasi Hewan Reptil
Reptil merupakan salah satu jenis hewan yang sangat beragam dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak jarang pula yang menjadikan reptil sebagai hewan peliharaan. Reptil terbagi menjadi empat ordo, yaitu ordo Crocodylia, Rhynchocephalia, Squamata, dan Testudines. Beberapa jenis reptil tidak dapat kita temukan di Indonesia. Apakah jenis reptil yang dimaksud? Selengkapnya akan dijelaskan melalui klasifikasi reptil yang ada di dunia berikut ini.
1. Ordo Crocodylia
Ordo Crocodylia jenis reptil yag paling besar dibandingkan dengan ordo yang lain. Ordo Crocodylia biasanya memiliki kulit yang tebal dan liat. Bentuk kulit tersebut terjadi karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas sehingga membentuk perisai dermal yang mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala reptil ordo Crocodylia berbentuk seperti piramid yang keras dan kuat. Bagian ulut biasanya disetai gigi yang runcing dengan tipe poliodont.
Untuk bentuk mata biasanya relatif kecil, letaknya di bagian kepala yang menonjol di bagian dorsal-lateral. Pupil vertikal dilengkapi oleh selaput mata dan tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang, sehingga lubang tersebut hanya terlihat seperti celah kecil. Lubang hidung pada ordo Crocodylia terlatak pada sisi dorsal ujung moncong, biasanya dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat melakukan kontraksi secara otomatis ketika reptil jenis ini melakukan penyelaman di dalam air. Untuk lubang telinga terdapat di sebelah caudal mata yang tertutup oleh lipatan kulit. Reptil jenis ini memiliki ekor yang relatif panjang dan sangat kuat.
Pembagian reptil ordo crocodyla
Reptil jenis ini memiliki empat tungkai yang pendek namun sangat kuat. Tungkai belakang lebih panjang bila dibandingkan tungkai bagian depan dan memiliki empat jari yang berselaput. Untuk tungkai bagian depan memiliki lima jari namun tidak berselaput. Pada bagian jantung terdapat foramen panizza. Pada siang hari, ordo Crocodylia akan berjemur untuk mempertahankan suhu tubuhnya tetap hangat.
Pada malam hari mereka akan berburu mangsa. Ordo Crocodylia berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) dan biasanya akan menyimpan telur mereka di dalam lubang yang mereka buat di tanah. Ordo Crocodyla memiliki 3 jenis famili yaitu Alligatoridae, Crocodilydae, dan Gavialidae. Beberapa jenis reptil ordo Crocodylia yang dapat ditemui di Indonesia meliputi buaya siam (Crocodylus siamensis), buaya muara (Crocodylus porosus), buaya irian (Crocodylus novaeguineae), buaya senyulong (Tomistoma schlegelii), dan buaya kalimantan (Crocodylus raninus).
2. Ordo Rhynchocephalia
Ordo ini telah diketahui sejak dahulu melalui catatn fosil pada Era Triasik Akhir yaitu antara 210 sampai 220 juta tahun yang lalu. Ordo Rhynchocephalia memiliki jenis tengkorak diapsid dan bentuk tubuhnya ketika dewasa memiliki panjang sekitar 30 cm. Bentuk morfologinya juga mirip dengan anggota Lacertilia. Semua jenis reptil yang masuk ke dalam ordo ini adalah hewan karnivora dan akan mencari makan saat malam hari.
Reptil jenis ini biasanya melakukan reproduksi secara internal dan berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Seperti halnya jenis reptil yang lain, telur yang dikeluarkan oleh tubuh akan disimpan di dalam lubang di tanah dan akan menetas setelah satu tahun. Untuk habitatnya, reptil pada ordo ini dapat hidup di air dan juga di daratan. Ordo Rhynchocephalia memiliki satu familia dan satu genus yaitu famili Sphenodontidae dan genus Sphenodon. Yang termasuk ke dalam genus tersebut hanya ada dua spesies yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri (Tuatara), keduanya merupakan spesies endemik dari Selandia Baru.
3. Ordo Squamata
Ordo Squamata disebut juga dengan reptilia bersisik. Sisik reptil pada ordo ini terbuat dari bahan tanduk dan akan mengalami pergantian secara periodik (sering disebut dengan molting). Reptil ordo ini memiliki 3 sub ordo yakni Sub ordo Ophidia, Sub ordo Amphisbaenia, dan Sub Ordo Lacertilia. Hewan reptil yang tergabung ke dalam ordo Squamata memiliki tulang kuadrat dan ekstrimitas. Reptil pada ordo ini akan melakukan reproduksi secara internal dan melakukan perkembangbiakan hewan secara ovovivipar dan ovivipar.
Persebaran reptil ordo Squamata sangat luas di seluruh belahan dunia, kecuali di wilayah Arktik, Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania. Beberapa jenis reptil ordo Squamata yang dapat kita temui di Indonesia ialah komodo (Varanus komodoensis), tokek dan cicak (famili Gekkonidae), kadal, bunglon, biawak, ular karung (Acrochordus javanicus), ular king kobra (Ophiophagus hannah), ular kepala-dua (Cylindrophis ruffus), ular sanca bodo (Python molurus), ular tanah (Calloselasma rhodostoma), ular tikus (Ptyas korros), dan ular weling (Bungarus candidus).
4. Ordo Testudines
Ordo Testudines merupakan jenis reptil yang memiliki skeleton yang sebagian termodifikasi menjadi karapaks dan plastron. Rahang-rahang pada reptil ini biasanya tidak bergigi namun memiliki zat tanduk. Habitat dari reptil ini biasanya di air laut, air tawar, dan juga di daratan. Reptil ini memiliki karapaks yang keras dan di sisi tubuh bersatu dengan plastron. Hewan ini memiliki prisai yang tertutup dengan skutum polygonal. Ordo ini meliputi sekitar 300 spesies dalam 14 famili. Beberapa contoh reptil yang termasuk ordo testudines yang dapat kita jumpai di Indonesia meliputi kura-kura hutan sulawesi (Leucocephalon yuwonoi), berbagai jenis kura-kura berleher ular, penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), tuntong (Batagur baska), dan tuntong laut (B. borneoensis).
Itulah beberapa hal terkait dengan hewan reptil. Sebagian reptil merupakan hewan buas yang berbahaya bagi manusia (seperti ular dan buaya), namun sebagian lagi merupakan hewan yang sering dijadikan sebagai peliharaan.