Pengertian Organisme Prokariotik – Karakteristik – Bagian dan Contohnya

Pengertian organisme prokariotik adalah sebuah kelompok organisme yang tidak ada inti selnya, inilah yang dinamakan dengan organisme prokariota atau dengan kata lain. Patut untuk diketahui bahwa organisme yang ada di bumi dan pertama kali ditemukan adalah organisme prokariotik. Bakteria dan arkea merupakan yang termasuk di dalam jenis prokariotik

Karakteristik Prokariotik

Ada beberapa karakteristik prokariotik yang perlu diketahui, seperti berikut ini:

  • Bentuk dari organisme prokariotik cukup beragam karena ada yang bentuknya spiroket, basil, kokus, batang, bola, dan bahkan datar dan ada juga yang tidak mempunyai bentuk alias bentuknya tidak tetap sehingga dianggap begitu.
  • Organisme prokariotik biasanya organisme uniseluler dengan ukuran yang cukup bervariasi, meski memang pada umumnya mereka datang dengan ukuran 1 μm dan 10 μm, tapi ada juga yang menemukan bahwa ukuran mereka bisa kurang dan lebih dari itu, yaitu sekitar 0,2 μm hingga 750 μm.
  • Organisme prokariotik adalah organisme yang hanya memiliki satu sel dan bila membandingkannya dengan sel eukariotik, maka ukurannya jelas jauh lebih kecil.
  • Peptidoglikan adalah dinding sel yang dipunyai oleh organisme prokariotik.
  • Struktur internal yang dipunyai oleh organisme ini cukup sedikit, seperti halnya sitoplasma, ribosom, dinding sel dan membran plasma di mana untaian DNA diketahui melingkar. (baca : fungsi ribosom)
  • Hanya ada beberapa prokariota saja yang bisa bergerak, berputar maupun berenang dan itupun terkadang harus dibantu oleh membrane yang bentuknya heliks atau yang dikenal juga dengan nama flagella, tapi untuk prokariotik yang lain diketahui bahwa mereka tidak bergerak sama sekali.

Bagian bagian Prokariota

Ada dua domain yang menjadi bagian dari prokariota, yaitu bakteri dan archaea (arkea) meski memang baru di tahun 1990 saja pengakuan archaea dinyatakan. Sebelum penemuan Archaea di ada di berbagai habitat, biasanya domain ini ditemukan ada pada kondisi radiasi, pH, serta suhu yang ekstrim dan tidak nyaman. Untuk mengetahui kedua jenis probiotik tersebut, maka ulasan berikut bisa disimak.

1. Archaea atau Arkea

Arkea ini tentunya tidak mempunyai sel inti dan pada awalnya, memang klasifikasi arkea dimasukkan ke dalam bakteri yang kita kenal dengan nama archaebacteria, namun saat ini bila dicek lagi, maka sudah tidak ada. Sel arkea dan bakteri menjadi dua domain yang berbeda di mana keduanya memiliki sifat unik. Arkea juga diketahui terdiri dari beberapa filum, hanya saja karena mayoritas belum mengalami proses penelitian di lab, maka klasifikasi pun menjadi sulit. Alhasil, analisis asam nukleat saja yang dapat mendeteksi mereka melalui contoh atau sampel yang diambil dari lingkungan arkea. (baca : ciri ciri archaebacteria dan eubacteria)

Karakteristik Archaea atau Arkea

  • Untuk bagian reproduksi, diketahui bahwa arkea adalah aseksual dengan transfer gen horisontal.
  • Metabolisme pada arkea juga beragam yang memiliki keunikan pada metanogenesis.
  • Untuk bagian struktur internal sel tidak ditemukan bahwa membrane atau nukleus sel dapat membatasi organel.
  • Struktur gen arkea diketahui memiliki transkripsi dan translasi yang hampir sama dengan Eukariotik dengan kromosom melingkarnya.
  • Membran sel yang dimiliki oleh arkea adalah ikatan eter pada lipidnya, pseudopeptidoglikan.

Contoh Archaea atau Arkea

Arkea atau “kuno” jika diartikan dari bahasa Yunani-nya, memang sudah hidup dari sekitar 2500 juta tahun yang lalu bahkan bisa lebih jauh dari itu. Walau arkea diketahui mirip dengan bakteri dan dulu pernah juga masuk dalam klasifikasi bakteri, arkea memiliki hubungan yang lebih erat dengan amuba yang termasuk di dalam eukariotik. Arkea di jaman dulu memang penemuannya cukup suling, namun semakin ke sini, arkea dapat lebih mudah ditemukan dan 20% bisa dibuat dari biomassa planet.

Salah satu contoh arkea yang paling dikenal adalah arkea yang extremophiles di mana organisme tersebut pertumbuhannya akan makin lancar dan subur di dalam kondisi yang keras di awal bumi, pada miliaran tahun yang lampau. Ada beberapa kelompok utama pada arkea, yaitu acidophiles atau pecinta asam, thermopiles atau pecinta panas, serta halophiles atau pecinta garam.

  • Acidophiles itu mirip dengan Acidianus Infernus yang bisa hidup di dalam air dan bertahan di pH di bawah level 2 seperti halnya asam lambung.
  • Thermophiles itu mirip dengan Thermus aquaticus yang biasanya ada pada suhu di atas 45o Celsius dan dapat berkembang secara baik. Ada juga Hyperthermophileas yang bisa atau butuh bertahan hidup di tempat dengan suhu lebih tinggi dari 45o Celsius tersebut.
  • Halophiles itu mirip dengan Halobacterium dan bisa hidup serta bertahan di dalam air yang asinnya lima kali lebih asin dibandingkan dengan air laut. Pada lokasi tertentu, seperti Danau Magadi yang ada di Kenya, Laut Mati, serta Danau Green Salt, Halophiles bisa ditemukan dalam jumlah yang cukup besar.

2. Bakteri

Bicara tentang kelompok organisme yang tidak bermembran inti sel, selain dari arkea, bakteri juga termasuk organisme yang ukurannya mikroskopik alias sangat kecil dan ada peran besar yang dimiliki oleh bakteri di bumi yang kita tinggali ini. Seperti yang kita tahu, beberapa penyakit dan infeksi disebabkan oleh adanya beberapa kelompok bakteri, namun tidak semua bakteri bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Ada juga kelompok bakteri yang menguntungkan di dalam bidang industry, pengobatan dan pangan.

Kita dapat menemukan bakteri di mana-mana, baik itu di udara, air, tanah, maupun simbiosis dengan organisme lain, dan juga tubuh manusia. Perlu diketahui juga bahwa bakteri memiliki kesederhanaan dalam hal struktur sel, yaitu tanpa adanya inti sel atau nukleus, kerangka sel serta organel lainnya seperti kloroplas maupun mitokondria. Justru hal tersebutlah yang dapat membantu kita untuk mengetahui perbedaan antara sel eukariot serta prokariot secara lebih detil dan kompleks.

Karakteristik Bakteri

  • Untuk bagian alat reproduksi, bakteri sama seperti arkea di mana reproduksinya adalah aseksual dengan transfer gen horisontal.
  • Metabolisme dari bakteri juga beragam, di mana autotrofi, proses fotosintesis, fermentasi, serta respirasi anaerobik dan aerobic termasuk di dalamnya.
  • Soal struktur internal sel, diketahui tidak ada nukleus maupun membran yang membatasi organel.
  • Struktur gen dari bakteri memiliki keunikan pada transkripsi dan translasinya di mana ada juga kromosom melingkar.
  • Untuk membran selnya, diketahui peptidoglikan serta lipid yang disertai ikatan ester.

Contoh Bakteri

Ada lima contoh bakteri yang bisa ditemukan di banyak tempat dan cukup bervariasi seperti berikut ini.

  • Clostridium botulinum adalah contoh bakteri yang bisa membuat makanan kalengan tercemar dan malah memicu botulisme.
  • Lactobacillus acidophilus adalah contoh bakteri yang biasanya ada di dalam yogurt.
  • Staphlyococcuspneumoniae adalah contoh bakteri yang bisa memicu manusia mengalami atau menderita pneumonia.
  • Staphylococcus aureus merupakan contoh bakteri yang biasanya ada di bagian bagian kulit manusia.
  • Escherichia coli merupakan contoh bakteri yang akan membantu supaya pencernaan berjalan lancar pada sistem ekskresi dan biasanya terdapat di dalam usus kita.