Perkembangbiakan hewan memiliki tujuan untuk melestarikan jenisnya terlebih lagi adalah banyak hewan yang ada di Indonesia hampir di ambang kepunahan. Oleh sebab itulah perkembangbiakan perlu dilakukan agar hewan tersebut tidak punah. Sebenarnya setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melestarikan jenisnya dengan cara berkembangbiak hewan, namun seiring dengan campur tangan manusia banyak makhluk hidup yang tidak dapat melestarikan jenisnya.
Sama halnya dengan tumbuhan, perkembangbiakan hewan dibedakan menjadi pengelompokan hewan dua macam yaitu dengan cara kawin maupun tidak kawin. Cara kawin akan dilakukan oleh hewan dengan meleburkan sel kelamin jantan dengan sel telur betina. Hasil peleburan tersebut akan menghasilkan individu baru. Perkembangbiakan dengan cara vegetatif atau tidak kawin juga akan dilakukan pada hewan dengan tingkat rendah.
Jenis Perkembangbiakan Hewan
Perkembangbiakan hewan terbagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut ini:
1. Generatif – Perkembangbiakan dengan jenis ini akan membentuk individu baru dengan cara kawin yaitu peleburan sel kelamin jantan dan juga sel kelamin betina. Berikut ini adalah jenis perkembangbiakan yang masuk ke dalam jensi generatif :
- Melahirkan atau vivipar.
- Bertelur atau ovipar.
- Bertelur dan juga melahirkan atau ovovivipar.
2. Vegetatif – Perkembangbiakan dengan cara vegetatif akan dilakukan oleh hewan yang memiliki tingkat rendah. Cara vegetatif merupakan cara yang bisa dilakukan hewan dengan berkembangbiak meskipun dengan cara tidak kawin. Berikut ini adalah jenis perkembangbiakan yang masuk ke dalam jenis vegetatif :
- Tunas.
- Membelah diri.
- Fragmentasi.
Dengan Cara Generatif
Berikut ini adalah berbagai macam cara yang bisa dilakukan hewan untuk perkembangbiakan dengan cara generatif :
1. Vivipar atau Melahirkan – Cara pertama yang bisa dilakukan oleh hewan untuk memperbanyak diri adalah dengan cara melahirkan. Vivipar banyak dilakukan oleh hewan mamalia. Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan, pertama kali dia akan mengalami pembuahan sel telur yang akan dilakukan oleh sperma di dalam tubuhnya atau rahimnya. Tidak hanya itu saja perkembangan embrio ada di rahim hewan tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan embrio akan terus terjadi sampai saatnya embrio itu berubah menjadi bakal hewan yang dilahirkan di dunia ini.
Proses perkembangbiakan dengan cara melahirkan adalah sebagai berikut ini :
- Sel sperma membuahi sel telur yang ada di induk betina.
- Tumbuhlah embrio di dalam rahim si induk betina.
- Induk betina akan mengalami masa kehamilan dimana embrio itu akan berubah menjadi bakal janin hewan di dalam rahim induk betina.
- Sama halnya dengan manusia, hewan yang mengandung dan melahirkan akan berbagi makanan dengan janin yang ada di dalam rahimnya. Hal itu dikarenakan janin yang ada di dalam rahim akan memperoleh makanan dari induknya. Apa yang induknya makan juga akan dimakan oleh janin yang ada di dalam kandungan. Penghubung antara induk dengan janin yang ada di dalam kandungan adalah plasenta.
- Pertumbuhan janin pada hewan vivipar cenderung lambat, berbeda dengan pertumbuhan janin hewan ovipar.
- Anak hewan yang dilahirkan ke dunia nantinya akan memiliki sifat yang sama dengan induknya begitupula dengan bentuk tubuh anak hewan yang dilahirkan sama persis dengan induknya.
- Indera anak hewan vivipar akan lengkap yaitu memiliki indera penglihatan, indera penciuman, indera pendengaran dan juga indera-indera yang lainnya.
- Sama halnya dengan manusia, induk hewan vivipar akan menyusui anak yang dilahirkannya selama beberapa bulan.
2. Hewan Bertelur atau Ovipar – Ovipar merupakan hewan yang akan berkembangbiak degan cara bertelur. Oleh sebab itu hewan yang bertelur akan meletakkan telur tersebut di luar tubuhnya. Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur akan memiliki pertumbuhan dan perkembangan embrio di luar tubuhnya. Embrio milik hewan ovipar akan dilindungi dengan cangkang telur. Telur yang dikeluarkan oleh hewan ovipar dilengkapi dengan kuning telur atau yolk. Fungsi dari kuning telur tersebut adalah dijadikan sebagai cadangan makanan untuk embrio yang tumbuh di dalam telur tersebut. Embrio yang tumbuh sempurna akan menetas dan keluar dari cangkang telur, sedangkan embrio yang tidak berkembang dengan sempurna bisa membuat telur tersebut beraroma busuk. (baca : daur hidup kupu-kupu)
Berikut ini proses perkembangbiakan yang terjadi pada hewan bertelur :
- Pertemuan sel kelamin jantan dan betina akan membentuk embrio di dalam cangkang telur.
- Embrio akan tumbuh berada di luar induknya namun berada di dalam cangkang telur.
- Embrio yang ada di dalam cangkang telur akan memperoleh makanan dari kuning telur yang ada di dalam telur tersebut.
- Embrio akan terus tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
- Embrio yang ada di dalam telur akan tumbuh dengan waktu yang cepat dibandingkan dengan embrio yang ada di dalam rahim hewan vivipar.
- Embrio yang tumbuh di dalam cangkang telur akan membentuk tubuhnya sama dengan indukannya.
- Embrio yang ditetaskan tidak memiliki daun telinga seperti hewan vivipar.
- Janin yang dikeluarkan oleh hewan ovipar juga tidak memiliki kelenjar susu sehingga individu baru tersebut akan sama dengan induknya yang tidak bisa menyusui anaknya.
3. Bertelur Dan Melahirkan ( Ovovivipar ) – Banyak yang bingung dengan perkembangbiakan ini, bagaimana bisa hewan bisa bertelur dan juga melahirkan. Sebenarnya simpel saja, telur hasil pembuahan tersebut ada di dalam tubuh induknya dan baru dilahirkan setelah telur itu menetas. Oleh sebab itu hewan yang berkembangbiak dengan cara itu disebut dengan hewan yang bertelur dan juga melahirkan.
Berikut ini adalah proses hewan yang bertelur dan juga melahirkan :
- Pembuahan yang dilakukan sel kelamin jantan terhadap sel kelamin betina menghasilkan embrio yang ada di dalam tubuh induk betina.
- Embrio tersebut tumbuh dan berkembang di dalam cangkang telur.
- Embrio tersebut akan terus berkembang dan tumbuh di dalam dcangkang telur. Sama halnya dengan hewan ovipar, makanan yang diperlukan oleh bakal janin itu ada pada kuning telur. Makanan yang dibutuhkan oleh bakal janin itu tidak berasal dari induknya.
- Saat tiba waktunya untuk dilahirkan, telur tersebut akan menetas. Setelah telur tersebut menetas, anak hewan tersebut akan keluar dari tubuh induknya dan menjadi individu yang baru.
Dengan Cara Vegetatif
Perkembangbiakan secara tidak kawin akan dilakukan oleh hewan dengan tingkatan rendah. Hal itu dikarenakan hewan tersebut memiliki struktur yang tidak sempurna dibandingkan dengan hewan tingkat tinggi yang memiliki struktur tubuh yang sempurna.
Berikut ini adalah cara dan proses perkembangbkiakan hewan dengan cara vegetatif yang harus diketahui :
1. Tunas – Cara perkembangbiakan hewan yang pertama adalah dengan cara tunas. Hewan yang berkembangbiak dengan cara tunas adalah hewan hydra.
Cara perkembangbiakan dengan cara tunas yang dilakukan oleh hewan adalah sebagai berikut ini:
- Hewan hydra akan berkembangbiak dengan cara membentuk tunas di dalam tubuhnya.
- Tunas tersebut akan tumbuh dan juga berkembang dalam batasan ukuran tertentu.
- Setelah dirasa cukup dewasa, tunas yang ada pada hewan itu akan melepaskan diri dari induknya.
- Setelah tunas memisahkan diri dari induknya, tunas itu akan membentuk individu yang baru.
2. Membelah Diri – Perkembangbiakan secara vegetatif lainnya adalah membelah diri. Perkembangbiakan ini biasanya terjadi pada hewan yang memiliki sel satu.
Berikut ini adalah cara pembelahan diri yang dilakukan oleh hewan yang memiliki sel satu :
- Hewan bersel satu memiliki inti sel.
- Inti sel pada hewan bersel satu itu akan membelah diri menjadi dua bagian.
- Pembelahan dua bagian itu diikuti dengan pembelahan cairan dan juga dinding sel.
- Setelah itu, muncullah dua sel individu baru.
- Kedua hewan bersel satu itu akan hidup mandiri dan nantinya akan membelah diri lagi, begitulah seterusnya.
3. Fragmentasi – Fragmentasi merupakan perkembangbiakan yang akan dilakukan oleh kelompok hewan tingkat rendah dengan memotong bagian tubuh tertentu untuk menghasilkan individu baru.
Cara perkembangbiakan dengan cara fragmentasi adalah sebagai berikut ini:
- Hewan yang berkembangbiak dengan cara fragmentasi adalah cacing planaria.
- Cacing ini adalah cacing pipih.
- Cara perkembangbiakan cacing ini adalah ketika kita memotong bagian tubuh cacing ini, bagian tubuh yang dipotong tersebut akan membentuk individu baru.
Fase Yang Dialami Saat Perkembangbiakan Hewan
Sama halnya dengan pertumbuhan janin di dalam rahim, hewan di dalam cangkang telur maupun di dalam rahim induknya akan mengalami beberapa fase. Sayangnya masyarakat banyak yang tidak tahu fase yang akan dilalui oleh hewan ketika berkembangbiak.
Berikut ini adalah fase yang dialami hewan ketika melakukan perkembangbiakan:
1. Fase Embrio Atau Embrionik – Fase ini merupakan fase perkembangbiakan hewan ketika hewan tersebut membentuk zigot. Zigot adalah pertemuan sel telur dan juga sel sperma. Hasil pertemuan sel telur dan sel sperma itu akan membentuk zigot atau embrio. Zigot di dalam rahim hewan akan mengalami beberapa tahapan yaitu mulai dari pembelahan zigot, morula, blastula, gastrula dan juga tahap organogenesis.
2. Pascaembrionik – Fase ini merupakan tahapan perkembangbiakan yang akan terjadi setelah embrio itu ditetaskan atau dilahirkan. Fase ini akan terus ada sampai individu baru tersebut beranjak dewasa.
Salah satu contoh yang melalui fase dalam perkembangbiakannya adalah :
Berdasarkan Tempatnya
Perkembangbiakan yang dilakukan oleh hewan akan dibagi dalam beberapa jenis tergantung dengan tempat pembuahannya. Banyak masyarakat yang belum mengetahui jenis perkembangbiakan berdasarkan tempat tersebut. Berikut ini adalah perkembangbiakan pada hewan berdasarkan dengan tempat pembuahannya :
1. Pembuahan Di Luar Tubuh Atau Eksternal – Pembuahan ini biasanya terjadi di luar bagian tubuh si betina. Si jantan akan melakukan pembuahan sel telur yang berada di luar bagian tubuh betina.
Pembuahan di luar tubuh akan dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut ini:
- Pembuahan luar acak – Pembuahan luar ini akan melibatkan sel sperma dan juga sel telur dimana sel sperma itu bisa membuahi sel telur di sembarang tempat. Pengeluaran sel sperma dan juga sel telur ini dilakukan secara bersamaan. Hewan yang melakukan pembuahan luar secara acak ada pada hewan katak dan juga hewan ikan.
- Pembuahan luar di dalam sarang – Pembuahan ini akan melibatkan sel sperma dan juga sel telur yang akan disimpan di dalam cekungan atau sarang.
2. Pembuahan Di Dalam Tubuh Hewan – Jenis pembuahan berdasarkan tempat yang kedua adalah pembuahan yang dilakukan di dalam tubuh hewan itu sendiri. Pembuahan itu disebut juga dengan fertilisasi internal. Tempat yang dijadikan pembuahan adalah di dalam tubuh sang betina.
Proses pembuahan di dalam tubuh betina adalah sebagai berikut ini:
- Sel telur yang dihasilkan oleh ovarium hewan betina akan berjalan menuju ke saluran telur.
- Hewan jantan yang memiliki sel sperma akan memasukkan sel spermanya ke organ reproduksi hewan betina.
- Di dalam saluran telur tersebutlah akan terjadi pembuahan dimana sel telur dan juga sel sperma akan bertemu.
- Pembuahan yang dihasilkan oleh pertemuan sel sperma dan juga sel telur akan menghasilkan embrio atau zigot.
- Hewan yang melakukan pembuahan di dalam tubuh induk betinanya adalah hewan amfibi, hewan reptil, burung, mamalia dan juga beberapa jenis ikan maupun amfibi.
Faktor yang berpengaruh terhadap Perkembangbiakan Hewan
Sama halnya dengan manusia, perkembangbiakan yang terjadi pada hewan ada faktor yang menentukannya. Meski hewan bisa berkembangbiak, namun tidak semua proses yang dilakukan dalam perkembangbiakan tersebut akan menghasilkan individu baru.
Berikut ini adalah berbagai macam faktor yang bisa mempengaruhi berhasil atau tidaknya perkembangbiakan yang dilakukan oleh hewan :
1. Hormon – Hal pertama yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan pada hewan adalah jenis hormon pada hewan itu sendiri. Sama halnya dengan manusia, hormon yang kurang bagus tidak bagus pula untuk menciptakan kehamilan. Hormon pada hewan juga berpengaruh terhadap tingkat kesuburan hewan itu sendiri.
2. Usia – Salah satu hal yang bisa mempengaruhi perkembangbiakan hewan adalah faktor usia. Sama halnya dengan manusia, usia menjadi penentu efisien atau tidaknya untuk melakukan reproduksi. Usia wanita yang terlalu tua tidak efisien untuk terjadinya kehamilan bergitupula dengan hewan betina. Ayam yang sudah terlalu tua dan sudah sering bertelur akan mengeluarkan telur yang lebih sedikit dan juga ukuran telurnya lebih kecil dibamdingkan dengan ayam muda. Oleh sebab itu hewan betina yang sudah terlalu tua untuk bertelur atau beranak biasanya akan disembelih.
3. Suhu – Faktor yang berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya perkembangbiakan hewan adalah faktor suhu. Ayam akan melakukan pengeraman terhadap telur-telurnya agar suhu telur tersebut tetap hangat dan bisa menetas. Penyu akan menguburkan telur-terlurnya di dalam pasir agar suhu telur tersebut juga tetap hangat. Suhu yang kurang bisa menyebabkan hewan gagal untuk menetas, jika gagal menetas pertumbuhan individu baru pun tidak bisa tercapai.
Hewan yang Berkembangbiak Dengan Cara Generatif
Berbeda halnya dengan perkembangbiakan tumbuhan, banyak hewan yang justru berkembangbiak dengan cara generatif atau kawin. Jika perkembangbiakan tumbuhan banyak dilakukan dengan cara tidak kawin, hewan akan banyak berkembangbiak dengan cara kawin.
Berikut ini adalah contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara kawin atau generatif:
1. Bertelur atau Ovipar – Kebanyakan hewan yang dipelihara oleh manusia akan berkembangbiak dengan cara bertelur atau ovipar. Mereka berkembangbiak dengan cara mengerami telur untuk ditetaskan. Berikut ini adalah jenis hewan yang akan berkembangbiak dengan cara bertelur :
- Unggas – Unggas merupakan hewan yang sering dipelihara oleh manusia. Teknik perkembangbiakannya yang mudah membuat banyak orang memilih untuk ternak unggas. Unggas akan berkembangbiak dengan cara bertelur. Unggas merupakan hewan dengan bangsa burung. Yang termasuk dalam kelompok unggas adalah ayam, bebek dan juga burung. Yang unik di sini adalah telur tersebut tidak akan melahirkan individu baru tanpa pengeraman. Meski sudah dierami, ada unggas yang gagal dalam menetaskan telurnya. Ayam dan burung akan mengerami telurnya selama 21 hari agar bisa menetas dengan sempurna.
- Ikan dan amfibi – Ikan dan amfibi juga merupakan hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur. Kelompok ikan dan amfibi berbeda dengan kelompok unggas dimana hewan unggas itu akan mengerami telurnya sampai menetas. Kelompok ikan dan amfibi tidak perlu melakukan pengeraman agar telur-telurnya mau menetas. Hal itu dikarenakan telur pada hewan ikan dan amfibi bisa menetaskan telurnya sendiri. Pembuahan yang terjadi pada telur ikan dan amfibi bisa terjadi di luar tubuh. Cara pembuahan telur ikan dan amfibi berbeda dengan pembuahan yang dilakukan oleh unggas. Cara pembuahan yang dilakukan oleh ikan adalah ketika sel telur betina akan dibuahi dengan ikan jantan menggunakan Pembuahan tersebut akan terjadi di air. Pembuahan yang dilakukan oleh kodok berbeda dengan pembuahan yang dilakukan oleh ikan. Telur dari katak betina akan dikeluarkan dari bagian bawah tubuh, punggung katak betina akan dipegangi oleh katak jantan. Katak jantan akan membuahi sel telur yang dikeluarkan oleh katak betina tersebut.
- Penyu – Penyu juga merupakan hewan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara bertelur. Cara penetasan telur penyu ini berbeda dengan penetasan unggas dan juga amfibi. Penyu setelah bertelur akan menimbun telurnya di dalam pasir sampai telur-telur tersebut menetas. Sayangnya populasi penyu semakin menurun dikarenakan maraknya pencurian telur-telur penyu yang ditimbun di dalam pasir. Oleh sebab itu semakin lama jumlah penyu semakin menurun.
- Ikan mujair – Meski termasuk dalam jenis ikan, ternyata ikan mujair memiliki cara pembuahan yang unik. Ikan mujair yang telah bertelur, ikan itu akan menyimpan semua telurnya di dalam mulutnya sampai telur-telur tersebut dapat menetas dan menghasilkan individu yang baru.
2. Melahirkan atau Vivipar – Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan memiliki keunikan yaitu setelah melahirkan dia juga akan menyusui anaknya. Sifat seperti itu juga dialami oleh manusia dimana manusia juga menyusui anaknya.
Berikut ini adalah berbagai jenis hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan :
- Kucing.
- Harimau.
- Singa.
- Ikan paus
- Lumba-lumba.
3. Bertelur Dan Melahirkan – Hewan yang bertelur dan juga melahirkan memang tidak sebanyak dengan hewan yang bertelur atau melahirkan. Hewan dengan perkembangbiakan bertelur dan melahirkan ada di sekitar kita.
Berikut ini adalah hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur dan juga melahirkan :
- Kadal.
- Ikan paus.
- Ikan pari.
- Beberapa jenis ular.
- Beberapa jenis ikan hiu.
Hewan yang Berkembangbiak Dengan Cara Vegetatif
Hewan yang berkembangbiak dengan cara vegetatif adalah hewan yang tidak memiliki struktur tubuh yang tidak sempurna, oleh sebab itu hewan tersebut disebut dengan hewan tingkat rendah.
Berikut ini adalah contoh berbagai jenis hewan yang berkembangbiak dengan cara vegetatif :
1. Membelah Diri – Berikut ini adalah jenis hewan yang berkembang biak dengan cara membelah diri jenis Protozoa, yaitu hewan yang bersel satu.
2. Tunas – Hewan yang berkembangbiak dengan cara tunas hanya ada satu yaitu hewan hydra.
3. Fragmentasi – Hewan syang berkembangbiak dengan cara fragmentasi adalah cacing planaria. Cacing itu memiliki bentuk tubuh yang pipih dan jika tubuhnya dipotong justru akan muncul individu baru dari bagian tubuh yang dipotong tersebut.
Alat Perkembangbiakan Hewan Mamalia
Yang berpengaruh penting dalam proses perkembangbiakan itu adalah alat perkembangbiakan pada hewan dan sistem pernapasan mamalia itu sendiri. Tanpa alat perkembangbiakan, proses pembuahan tidak akan terjadi sehingga tidak ada individu baru yang muncul hasil dari pembuahan tersebut.
Berikut ini adalah alat perkembangbiakan yang ada pada hewan jenis mamalia :
1. Hewan Jantan – Hewan mamalia jantan memiliki alat perkembangbiakan. Alat perkembangbiakan itu adalah sepasang testis dengan bentuk bulat. Testis itu terletak pada kantung skrotum. Tugas dan fungsi testis itu adalah memproduksi sel sperma atau sel jantan. Sel sperma itu dikeluarkan melalui saluran sperma. Di bagian luar alat perkembangbiakan, ada penis yang berguna untuk memasukkan sel sperma ke dalam organ reproduksi hewan betina.
2. Hewan Betina – Hewan mamalia betina memiliki sepasang ovarium, letak ovarium itu ada di sebelah kanan ginjal dan juga sebelah kiri ginjal. Ukuran ovarium pada hewan sangat kecil, tugas dari ovarium tersebut adalah untuk menghasilkan sel telur. Ketika sel telur telah matang, hewan betina akan melakukan ovulasi. Sama halnya dengan proses reproduksi manusia, saat ovulasi akan terjadi pelepasan sel telur yang siap untuk dibuahi. Ovulasi itu akan mengeluarkan sel telur menuju ke uterus atau rahim. Uterus tersebut adalah tempat untuk tumbuh dan berkembangnya embrio. Alat perkembangbiakan luar pada hewan betina berupa vagina. Lewat vagina itu, penis jantan bisa masuk untuk membuahi sel telur si hewan betina.
Baca juga artikel biologi lainnya :