Tahukah anda mengenai fungsi dinding sel pada tanaman ? Meskipun terdapat ketidaksamaan struktur penyusun dan kelengkapannya, akan tetapi dinding sel merupakan ciri khas yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, jamur, alga, maupun pada bakteri. Keberadaan dinding sel merupakan alasan kenapa sel tidak dapat berkembang maupun bergerak dengan bebas. Namun, kondisi tersebut justru menguntungkan, dimana dinding-dinding tersebut bertindak sebagai pelindung serta sebagai filter bagi struktur maupun fungsi sel-sel itu sendiri.
Dinding sel tumbuhan merupakan sebuah struktur yang berada di luar membran plasma yang bertindak sebagai pembatas ruang untuk pembesaran sel-sel pada tumbuhan tersebut. Definisi lain menyebutkan bahwa dinding sel tumbuhan adalah sebuah struktur ekstraselular yang ada pada tumbuhan, dimana hal tersebutlah yang membedakan sel-sel tumbuhan dan sel-sel hewan.
Komposisi Dinding sel
Keragaman komposisi kimia sangat berpengaruh kepada ukuran dinding sel, dimana dinding sel yang dimiliki tumbuhan lebih tebal daripada membran plasma, yaitu sekitar 0,1 µm. Selain itu bentuknya tidak pernah berubah-ubah. Adapun komposisi dari dinding sel yaitu :
- Sebagian besar dinding sel tumbuhan dibentuk oleh polimer karbohidrat seperti selulosa, hemiselulosa, pektin, serta lignin.
- Selain itu, dalam dinding sel juga dapat dijumpai sejumlah protein struktural sebesar +/- 1 hingga 5%. Jenis protein tersebut dikelompokkan menjadi beberapa bagian, seperti :
- Hidroxyproline yang kaya akan glikoprotein (HRGP)
- Arabinogalactan Protein (AGP)
- Glisin yang kaya akan protein (GRP)
- Prolin kaya protein (PRPs)
- Dalam sel dinding tumbuhan juga terkandung berbagai jenis enzim, diantarannya hidrolisis, esterases, transglycosylases, dan peroksidase.
- Di kulit pohon terdapat dinding sel gabus yang dapat diresapi oleh suberin, yaitu senyawa yang dapat membentuk strip casparian, yaitu penghalang permeabilitas akar primer.
- Pada jenis tanaman seperti rumput, memiliki dinding sel sekunder yang didalamnya terkandung kristal silika mikroskopis yang dapat berguna untuk melindungi serta memperkuat dinding sel tersebut dari herbivora.
Ada beberapa fungsi dinding sel pada tumbuhan, diantaranya adalah :
1. Menentukan bentuk, kekuatan, serta dukungan pada tumbuhan
Sebagian besar dinding sel terdiri atas selulosa yang di dalamnya terdapat ribuan molekul D- glukosa, dimana antara molekul yang satu dan yang lainnya saling terikat melalui ikatan hidrogen yang sangat kuat, sehingga menciptakan kekakuan serta tekstur sel yang kokoh. Kondisi tersebut nantinya akan membantu tumbuhan untuk dapat berdiri dengan tegak meskipun tumbuhan tidak memiliki kerangka tulang. Oleh karena itulah maka dinding sel sering disebut sebagai kerangka serta memiliki tanggung jawab dalam menentukan serta memelihara bentuk sel.
2. Melakukan pengontrolan terhadap tekanan turgor
Tekanan turgor merupakan tekanan yang dipakai oleh konstituen sel pada dinding sel. Tekanan turgor dapat ditentukan dengan adanya kuantitas air yang ada pada vakuola.yang sesuai dengan tekanan osmofotik secara langsung. Gaya yang terjadi pada dinding sel membuatnya menjadi tidak fleksibel dan gaya tersebut akan disalurkan kembali ke sel. Kondisi tersebut menyebabkan tumbuhan menjadi kaku serta dapat berdiri tegak. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah adanya keseimbangan antara tekanan serta kekakuan pada dinding sel. Karena jika terdapat tekanan yang berlebihan, hal tersebut akan menyebabkan sel menjadi pecah. Sedangkan apabila tekanan yang dihasilkan sangat kurang, hal tersebut akan membuat sel menjadi lembek.
3. Sebagai lalu lintas zat-zat penting bagi tumbuhan
Karena memiliki sifat semi-permeabel, maka fungsi lain dari dinding sel adalah membantu pengaturan difusi materi melalui apoplast yang pada akhirnya kondisi tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran zat, misalnya saja peristiwa keluar masuknya protein serta molekul kecil dari sel. Selain itu, juga akan terjadi pendistribusian zat penting lain seperti karbondioksida dan air ke seluruh sel tumbuhan dengan bantuan dinding sel ke kontak dinding sel. Dengan kata lain, dinding sel dapat memelihara homeostasis di dalam sel.
4. Melindungi dari ancaman bahaya
Karena tumbuhan memiliki sifat yang tidak dapat bergerak atau berpindah dari tempatnya, maka tumbuhan tersebut akan lebih membutuhkan adanya perlindungan dari bahaya apapun. Dengan kemampuannya yang dapat menjadikan tumbuhan kaku serta serta dapat melindungi tumbuhan dari adanya stres mekanik sel, maka dinding sel telah dianggap sebagai garis pertahanan pertama pada tumbuhan dalam upaya perlindungan dari serangan patogen serta mikroorganisme berbahaya.
5. Tempat menyimpan karbohidrat
Dinding sel pada tumbuhan juga mampu bertindak sebagai cadangan karbohidrat yang nantinya dapat digunakan untuk menghadapi berbagai keadaan yang mengerikan maupun dapat digunakan oleh tumbuhan pada proses metabolik lainnya.
6. Sebagai sumber signal
Di dalam dinding sel terdapat senyawa oligosaccharins yang dapat merangsang sintetis etilen, kitinase, serta enzim lainnya di dalam sel, sehingga senyawa tersebut bertindak sebagai hormon bagi sel. Dalam sebuah ledakan oksidatif, pelepasan enzim dapat menghasilkan oksigen yang memiliki keterkaitan dengan peroksida, superoksida, maupun senyawa lainnya yang dapat menyerang patogen atau mikroorganisme berbahaya serta dapat membuat dinding sel menjadi lebih kaku dan tidak mudah untuk ditembus. Dengan kata lain, dinding sel bertindak sebagai sumber signal molekul biologis aktif.
Jenis Dinding sel
Jenis dinding sel pada tumbuhan banyak terdiri dari beberapa dinding sel yang akan membantu proses pembentukan tanaman gar menjadi sempurna dan saling melengkapi diantara satu sama lain sehingga tanaman bisa berfotosintesis dengan baik sehingga ada jenis tanaman yang akan menghasilkan bagian-bagian bunga yang tumbuh pada tanaman tersebut.
Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis dinding sel :
1. Dinding sel utama (primer)
Ini merupakan dinding sel yang dapat tumbuh, yaitu dengan mekanisme pertumbuhan asam. Mekanisme tersebut melibatkan turgor yang berbasis gerakan mikrofibril yang kuat di dalam pektin lemah (matrik hemiselulosa). Dinding sel ini terbentuk pada saat terjadi pembelahan sel atau pada saat sel sedang berkembang.
Dinding sel utama letaknya berdekatan dengan tengah lamella, yaitu lapisan tipis yang kaya akan pektin (polisakarida yang lengket) dan pada umumnya dinding sel tersebut tidaklah tebal, dimana ia memiliki lapisan yang fleksibel dan extensibel. Karbohidrat utama yang terdapat dalam dinding sel primer adalah selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel utama epidermis tumbuhan pada bagian luarnya dapat membentuk kutikula tanaman (penghalang permeabilitas).
2. Dinding sel sekunder
Setelah sel dapat tumbuh sepenuhnya, maka di dalam dinding sel primer akan terbentuk suatu lapisan tebal yang dinamakan dengan dinding sel sekunder yang letaknya adalah diantara dinding sel primer dan membran plasma. Akan tetapi, dinding sel ini tidak dapat ditemukan disemua jenis sel. Beberapa jenis sel memiliki dinding sel sekunder yang mengandung lignin (zat kayu), yaitu suatu zat yang berfungsi untuk melindungi serta memperkuat dinding sel tersebut dari air. Dengan kata lain lignin akan membantu penebalan pada dinding sel sekunder melalui proses lignifikasi yang nantinya akan membuat dinding sel sekunder menjadi kaku, keras, serta tahan terhadap adanya tekanan. Selain lignin, terdapat beberapa senyawa tambahan yang terkandung dalam dinding sel sekunder tersebut, dimana senyawa tersebut melakukan modifikasi sifat mekanik serta permeabilitas dari dinding sel tersebut. Beberapa polimer utama pembentuk dinding sel sekunder antara lain adalah :
- Selulosa dengan kuantitas antara 35 hingga 50 persen
- Xilan yang merupakan sejenis hemiselulosa sekitar 20 hingga 35 persen
- Lignin yang merupakan polimer fenolik komplek yang dapat menembus ruang di dinding sel antara komponen selulosa, hemiselulosa dan pektin sekitar 10 hingga 25 persen.
3. Lamella tengah
Ini merupakan suatu lapisan dinding sel tumbuhan yang sarat akan kandungan pektin. Lamella tengah adalah lapisan paling luar yang dapat menyatukan diantara sel-sel tumbuhan tersebut. Lapisan ini terbentuk melalui proses sitokinesis dari pelat sel. Dimana lamella tengah tersusun atas suatu gel yang di dalamnya berisi magnesium dan kalsium pektat.
Dinding sel pada tumbuhan terbentuk pada proses pembelahan sel itu sendiri, yaitu ketika plat sel terbentuk diantara anak inti sel. Setelah plat sel berubah menjadi dinding primer, maka dalam jangka waktu tertentu hal tersebut akan mengalami penebalan di bagian luar dan akan membentuk dinding sel sekunder. Pergerakan dari dinding sel primer ke dinding sel sekunder tersebut nantinya kan menyebabkan penyusutan pada lumen. Sehingga proses penebalan tersebut dianggap berjalan dengan aposisi.
Karena dinding sel merupakan sebuah fitur khusus dalam sel yang memiliki berbagai macam fungsi, Sangatlah penting untuk menghargai struktur kompleks tersebut. Semoga penjelasan ini bisa bermanfaat.
Baca artikel mengenai ilmu biologi lainnya :