Tubuh hewan terdiri dari jaringan-jaringan yang tersusun oleh sel eukariotik dengan bentuk yang bervariasi. Sel tersebut sejenis dengan sel pembentuk jaringan pada tubuh manusia. Akan tetapi sel eukariotik yaang terdapat pada hewan sangat berbeda dengan sel pembentuk jaringan pada tumbuhan, dimana sel yang terdapat pada tumbuhan memiliki dinding sel dan kloroplas, serta memiliki vakuola yang lebih kecil, atau bahkan tidak ada. Kita tahu bahwa dinding sel bertindak sebagai penghalang maupun pencegah terjadinya perkembangan sel, sehingga sel menjadi kaku. Hal inilah yang menyebabkan tanaman tidak dapat bergerak.
Sedangkan sel pada hewan tidak memiliki dinding sel, berbeda dengan tumbuhan yang memiliki fungsi dinding sel pada tanaman, melainkan membran sel yang membuat jaringan tubuh hewan menjadi lembek. Artinya jaringan yang terdapat pada tubuh hewan adalah lentur dan lembut. Hal inilah yang memungkinkan hewan untuk bisa bergerak dengan bebas.
Apa itu membran sel ?
Membran sel atau yang juga dikenal dengan membran plasma sendiri merupakan lapisan tipis bagian terluar dari sel yang bertindak sebagai pembatas antara isi sel dan sekelilingnya. Lapisan yang memiliki ketebalan sekitar 7,5 hingga 10 nm (nanometer) terbentuk dari molekul lipid dan protein yang kebanyakan dari molekul tersebut dapat bergerak pada bidang membran. Selain kedua molekul tersebut, dalam membran sel juga terkandung karbohidrat. Membran sel bersifat permeabilitas selektif, artinya terdapat kemungkinan beberapa substansi dapat dengan lebih mudah melintasi membran ini dari pada substansi yang lain.
Setelah kita mengetahui pengertian membran sel pada hewan, kita akan menjelaskan mengenai fungsi membran sel pada hewan. Berikut adalah penjelasannya :
1. Transportasi molekul dan ion dalam sel
Membran sel merupakan selaput terluar dari sel yang memiliki fungsi yang spesifik tergantung pada jenis komponen utama penyusunnya, yaitu fosfolipid serta protein. Membran sel mampu bertindak sebagai barier semipermeabel. Hal tersebut nantinya akan memungkinkan terjadinya transportasi molekul-molekul yang berukuran kecil atau ion-ion keluar masuk dalam sel.
2. Sebagai pelindung dan reseptor
Membran sel mampu melindungi serta mengatur keluar masuknya molekul atau ion dari dan ke luar sel melalui beberapa metode, seperti :
- Difusi – merupakan pergerakan molekul yang memiliki konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
- Osmosis – yaitu pergerakan air dari konsentrasi tinggi (banyak air) ke konsentrasi yang lebih rendah (sedikit air)
- Difusi berfasilitas – yaitu terjadinya perpindahan zat yang menggunakan protein pembawa tanpa memerlukan energi
- Transport aktif – yaitu terjadinya pergerakan molekul melalui membran yang membutuhkan bantuan energi.
3. Sebagai pembatas
Membran sel merupakan bagian yang mambatasi antara isi sel dengan bagian-bagian di sekitarnya. Selain itu, membran sel juga membatasi terjadinya pergerakan molekul yang dapat terlarut dalam air melalui membran.
Membran sel merupakan rintangan selektif dimana terdapat aliran oksigent, nutrien, serta limbah yang cukup guna melayani seluruh sel.
4. Sebagai selektor
Membran sel memiliki sifat selektif permeable dimana ia memiliki kemampuan untuk menyeleksi berbagai jenis ion, molekul, serta senyawa lainnya yang melewati membran sel.
5. Berperan dalan sintesis berbagai zat dalam tubuh
Peran lain dari membran sel adalah bahwa ia sangat membantu dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, serta Adhesi sel.
Komposisi Membran sel
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa seluruh sel penyusun jaringan tubuh dibatasi oleh adanya membran yang disebut dengan membran sel atau membran plasma berupa lapisan tipis yang tersusun oleh beberapa molekul seperti :
1. Lipid
Molekul lipid yang terdapat pada membran tersusun dalam dua lapis dengan ketebalan mencapai 5 nm dan berfungsi sebagai penghalang bagi sebagian besar molekul hidrofilik.
Lipid pada membran sel tersusun oleh beberapa komponen lemak, yaitu :
- Fosfolipid
Ini merupakan zat lemak yang bersenyawa dengan fosfat. Kehadiran fosfolipid pada sebagian besar membran sangatlah melimpah, dimana molekul tersebut mampu membentuk membran karena struktur molekulernya. Fosfolipid memiliki sifat amfipatik. Artinya molekul tersebut dapat bersifat hidrofilik (dapat mengikat air) maupun dapat bersifat hidrofobik (tidak dapat mengikat air).
- Kolesterol
Ini merupakan lipida terbesar yang menyusun selaput sel. Pada beberapa jenis hewan tertentu, kuantitas komponen ini bisa mencapai hingga 50% dari semua molekul lemak yang terdapat pada membran sel. Kolesterol merupakan komponen yang tidak dijumpai bpada sebagian besar membran plasma tumbuh-tumbuhan maupun bakteri.
2. Karbohidrat
Pada umumnya molekul karbohidrat yang terdapat pada membran merupakan rantai pendek bercabang yang tersusun tidak lebih dari 15 unit gula yang sebagian besar diantaranya berikatan kovalen dengan molekul lipid untuk membentuk suatu molekul yang dinamakan glikolipid, dan sebagian yang lainnya berikatan kovalen dengan protein untuk membentuk glikoprotein. Molekul karbohidrat membran memiliki peranan yang cukup penting, yaitu pengenalan antara sel dengan sel yang menjadi suatu dasar terjadinya penolakan terhadap adanya sel asing, misalnya organ cangkokan atau transplantasi. Selain itu, karbohidrat juga memiliki kemampuan untuk membedakan sel-sel yang ada pada jaringan atau organ dalam embrio hewan.
3. Protein
Membran sel atau membran plasma memiliki 12 hingga 50 jenis protein berbeda yang tergantung pada tipe sel maupun organel tertentu yang ada dalam sel. Protein membran tersusun atas protein yang bersenyawa dengan karbohidrat atau yang disebut sebagai glikoprotein. Protein yang terdapat pada membran tidaklah simetris, dimana di bagian luar maupun di bagian dalam membran, protein tersusun secara berbeda. Posisi tersebut nantinya akan membantu membran bagian luar dapat berinteraksi dengan ligan sektraseluer seperti hormon dan faktor pertumbuhan, sedangkan pada membran bagian dalam akan dapat belakukan interaksi dengan molekul sitoplasma seperti protein kinase atau protein G.
Protein membran tersusun menjadi beberapa lapisan utama, yaitu :
- Protein Integral
Ini merupakan jenis protein yang mampu melakukan penetrasi ke dalam lipid bilayer. Protein ini berdomain pada sisi sitoplasmik serta sisi ekstra seluler dari membran. Hal ini dikarenakan kemampuan yang dimiliki protein integral dalam menembus membran. Pada umumnya protein integral merupakan jenis protein transmembran, dimana ia memiliki daerah hidrofobik yang terdiri dari satu atau lebih rentangan asam amino nonpolar yang bergulung menjadi helix a, dan daerah tersebut membentang sepanjang interior hidrofobik membran secara keseluruhan. Molekul ini nantinya akan dipaparkan ke laruran aqueous pada kedua sisi membran di bagian ujung hidrofilik.
- Protein perifier
Protein ini tidak dapat dijumpai di dalam bilayer lipid. Akan tetapu keseluhan bagian lipid ini berada di bagian luar dari bilayer lipid, baik itu di permukaan sitoplasmik maupun di sisi ekstraseluler. Protein perifier melakukan hubungan dengan membran melalui ikatan non kovalen, dimana pada permukaan membran, protein ini terikat secara longgar. Namun beberapa bagian dari protein ini ada juga yang dibiarkan terpapar.
- Lipid Anchor Protein
Lapisan ini terdapat pada bagian luar lipid bilayer, akan tetapi secara kovalen memiliki ikatan dengan molekul lemak yang ada dalam lipid bilayer.
Protein membran plasma memiliki berbagai fungsi penting, diantaranya adalah :
- Bertindak sebagai protein pembawa berbagai macam senyawa pada membran sel
- Menerima signal homonal lalu meneruskannya ke bagian sel lain maupun bagian sel itu sendiri.
- Pengikat komponen sitoskeleton dengan senyawa ekstraseluler
- Memberikan ciri individual sel, terutama oleh protein –protein yang berada di permukaan luar
- Berfungsi sebagai enzim terutama pada selaput mitokondria, retikulum endoplasma, serta kloroplas.
Protein membran sel dapat berpindah tempat melalui jalan difusi ke arah lateral. Hal tersebut terjadi karena protein membran sel memiliki kemampuan untuk bergerak. Namun tidak semua jenis protein tersebut dapat melakukannya, beberapa jenis protein integral tertahan di dalam selaput oleh molekul protein yang ada di bawah permukaan dalam selaput plasma.
Nah, itulah penjelasan mengenai fungsi membran sel pada hewan beserta komposisi yang terkandung pada hewan. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda.
Baca juga artikel biologi lainnya :