Laba laba terbesar di Dunia memang menjadi perhatian setiap pecinta binatang. Laba-laba merupakan salah satu jenis serangga yang paling senang bersarang di tempat-tempat yang jarang dibersihkan. Sebagian besar laba-laba merupakan hewan karnivora. Mereka biasanya akan menemukan dan menangkap mangsa dengan menunggu di sarang mereka. Jika ada mangsa yang lewat, dengan segera mereka akan menyergap mangsa tersebut. Hingga saat ini, diyakini ada lebih dari 200.000 spesies laba-laba di dunia, dari yang bentuknya sangat kecil hingga yang paling besar mencapai telapak tangan orang dewasa. Dari sekian banyak spesies laba-laba tersebut, semuanya terbagi menjadi 3 golongan yang didasarkan pada sub-ordo masing-masing.
- Mesothelae. Laba-laba golongan ini merupakan jenis laba-laba primitif. Laba-laba ini biasanya tidak berbisa dan memiliki ruas-ruas tubuh yang terlihat jelas. Ciri-ciri fisiknya juga menyerupai ordonya terdahulu yakni artropoda.
- Mygalomorphae. Laba-laba golongan ini disebut juga dengan golongan orthognatha. Laba-laba jenis ini merupakan laba-laba yang sering membuat liang persembunyian dan biasanya sering membuat jebakan lubang di tanah. Beberapa jenis laba-laba golongan ini adalah laba-laba dengan tubuh besar seperti tarantula dan lancah maung.
- Araneomorphae. Laba-laba golongan ini juga sering disebt sebagai laba-laba “modern”. Kebanyakan spesies laba-laba yang ada di dunia masuk ke dalam golongan ini. Hampir 94% dari jumlah spesies laba-laba yang ada di dunia masuk ke dalam golongan araneomorphae.
Laba-laba Terbesar di Dunia
Laba-laba yang sering kita temui di sekitar kita merupakan laba-laba yang berukuran kecil atau besar. Namun di alam liar, sangat banyak jenis laba-laba dengan ukuran yang sangat besar hingga memiliki lebar tubuh mencapai puluhan sentimeter. Berikut ini beberapa laba-laba dengan ukuran tubuh yang sangat besar.
1. The Huntsman Spider
Laba-laba ini merupakan jenis laba-laba terbesar di dunia. Panjang kakinya mencapai 25 hingga 30 cm. Untuk ukuran tubuhnya mencapai lebar 4,6 cm. Dengan panjang kaki mencapai 30 cm, laba-laba ini dapat berjalan dengan sangat cepat.
Bahkan laba-laba ini mampu berjalan di sebuah bidang yang licin seperti pada permukaan kaca. Laba-laba ini ditemukan pertama kali di Laos. Habitat laba-laba ini biasanya di goa atau di tempat-tempat yang gelap.
Racun
Seperti kebanyakan laba-laba, selain dari Uloboridae dan beberapa jenis Liphistiidae dan Archaeidae, Sparassidae menggunakan racun untuk melumpuhkan mangsa dan untuk membantu dalam pencernaan. Mereka telah dikenal untuk menimbulkan gigitan defensif, tetapi tidak secara luas dianggap sebagai berbahaya bagi manusia yang sehat dan dapat membahayakan fungsi otak dan fungsi hati manusia. Laba-laba ini secara luas dianggap menguntungkan karena mereka memakan hama serangga seperti kecoa dan jangkrik.
2. The Goliath Bird-eating Tarantula
Laba-laba jenis ini merupakan laba-laba terbesar kedua di dunia. Dari segi ukuran, The Goliath Bird-eating Tarantula memang sedikit lebih kecil bila dibandingkan dengan The Huntsman Spider. Namun, The Goliath Bird-eating Tarantula memiliki bobot yang lebih berat bila dibandingkan dengan The Huntsman Spider. Bobot laba-laba ini mencapai 170 gram dengan panjang kaki mencapai 28 cm.
Laba-laba The Goliath Bird-eating Tarantula memiliki panjang taring hingga 2,5 cm. Laba-laba ini disebut sebagai pemakan burung karena pada awalnya laba-laba ini ditemukan ketika memakan burung. Meskipun dikenal sebagai pemakan burung, namun laba-laba ini lebih sering memangsa serangga, tikus, dan katak. Laba-laba ini tinggal di wilayah utara hutan hujan Amazon. Jenis laba-laba betina memiliki rentang waktu hidup 15 hingga 25 tahun. Sedangkan untuk laba-laba jantan hanya memiliki rentang waktu hidup 3 sampai 6 tahun.
3. Brazilian Salmon Pink Birdeater
Laba-laba terbesar selanjutnya adalah Brazilian Salmon Pink Birdeater. Laba-laba ini memiliki bobot hingga 100 gram dan panjang kaki mencapai 30 cm. Sesuai dengan namanya, laba-laba ini ditemukan di wilayah hutan Brazil dan memiliki rambut-rambut halus berwarna merah muda.
Racun dan Mematikan
Rambut-rambut halus berwarna merah muda tersebut mengandung racun dan sering digunakan untuk melumpuhkan mangsa. Laba-laba ini aktif di malam hari untuk mencari mangsa maupun mencari pasangan. Laba laba jenis ini cukup memiliki racun yang mematikan bagi mangsanya dan membantu proses pencernaan mereka.
4. Poecilotheria Rajaei
Laba-laba Poecilotheria Rajei merupakan salah satu spesies laba-laba jenis baru yang ditemukan pada tahun 2009 di Sri Lanka. Panjang kaki laba-laba ini mencapai 20 cm dan memiliki ciri khas warna merah muda keabu-abuan di bagian perutnya. Laba-laba ini sebenarnya berhabitat asli di pepohonan tua dan bebatuan. Hanya saja, akibat dari penggundulan hutan membuat laba-laba ini hidup di sekitar pemukiman warga.
Racun Mematikan
Dengan tubuh yang cukup besar, laba laba ini memiliki racun yang cukup mematikan bagi mangsanya, bahkan juga untuk manusia sekali pun.
5. Brazilian Giant Tawny Red Tarantula
Laba-laba ini menjadi salah satu jenis laba-laba yang paling populer untuk dijadikan sebagai peliharaan. Laba-laba ini biasanya ditemukan di wilayah Brazil, Paraguay, Uruguay, dan Argentina. Karakteristik dari laba-laba ini ialah memiliki lapisan kulit atau cangkang dengan ketebalan mencapai 16 sampai 18 mm.
Ciri Ciri
Laba-laba ini juga memiliki ciri rambut berwarna merah kecoklatan yang tumbuh di sekitar pergelangan kaki. Jika laba-laba lain akan meninggalkan telurnya, lain halnya dengan laba-laba ini. Laba-laba ini akan menunggui telurnya dan membantu anak-anaknya untuk keluar dari telur. Laba laba terbesar di Dunia yang paling menakutkan dapat kita juluki pada jenis ini.
6. Colombian Giant Black Tarantula
Sesuai dengan namanya, laba-laba ini pertama kali ditemukan di Kolombia dan Brazil. Laba-laba ini akan memiliki ukuran hingga 16 sampai 20 cm ketika dewasa. Laba-laba ini hidup di dalam tanah dan biasanya akan membuat sarang yang cukup dalam di dalam tanah. Laba-laba ini memiliki ciri khas tubuh berwarna hitam dengan rambut kecoklatan dan kemerahan.
Laba-laba ini sering dijadikan sebagai hewan peliharaan, namun pemelihara juga harus berhati-hati dengan jenis laba-laba ini. Ketika merasa terancam, laba-laba ini akan menggigit dan mengguakan rambut yang ada di tubuhnya untuk melindungi diri. Rambut tersebut akan menyebabkan reaksi alergi pada kulit, seperti bintik-bintik merah dan gatal.
7. Hercules Baboon Spider
Laba-laba ini merupakan salah satu laba-laba atau hewan yang hampir punah dan yang telah mengalami kepunahan. Awalnya, laba-laba ini ditemukan di Nigeria pada tahun 1900. Seperti laba-laba baboon yang lain, laba-laba ini juga memiliki karakteristik dengan membuat sarang di dalam tanah. Hewan yang biasa menjadi mangsanya adalah cacing, serangga, dan belalang.
Mangsa dan Racun
Hewan-hewan yang dimangsa oleh laba-laba ini akan dibawa ke dalam sarangnya di dalam tanah. Meskipun di beberapa tempat ada yang menjual laba-laba baboon untuk hewan peliharaan, namun laba-laba tersebut bukan jenis hercules, melainkan spesies yang lebih kecil dibandingkan hercules. Racun yang dikeluarkan cukup mematikan untuk hewan buruan dan mangsanya termasuk manusia.
8. Camel Spider
Laba-laba ini merupakan jenis laba-laba paling cepat di dunia, di mana kecepatan larinya dapat mencapai 16 km/jam. Laba-laba ini memiliki panjang tubuh 12 hingga 15 cm. Bentuk tubuhnya menyerupai kalajengking dengan dilapisi rambut-rambut halus. Habitat dari laba-laba ini biasanya di wilayah gurun. Sesuai dengan namanya, laba-laba ini bisanya ditemukan di bagian bawah perut unta.
Racun dan Mangsa
Mangsa laba laba ini adalah serangga dan dapat mematikan mangsanya dengan racun yang sangat cepat. Tidak ada yang bisa lolos dari sergapan laba laba ini.
9. Brazilian Wandering Spider
Laba-laba terbesar selanjutnya adalah Brazilian Wandering Spider. Laba-laba ini memiliki panjang tubuh 3 hingga 5 cm dengan panjang kaki mencapai 12 hingga 15 cm. Sesuai dengan namanya, laba-laba ini biasanya ditemukan di wilayah Brazil. Biasanya, laba-laba ini hidup di balik pisang dan biasanya aktif pada malam hari.
Mangsa dan ciri
Jenis laba-laba ini merupakan laba-laba yang agresif dan tidak takut menghadapi ancaman. Jika merasa terancam, laba-laba ini akan melakukan gigitan. Laba-laba ini merupakan salah satu jenis laba-laba beracun dan racunnya bisa berakibat pada perawatan di rumah sakit.
10. Cerbalus Aravensis
Jenis laba-laba terbesar selanjutnya adalah Cerbalus Aravensis. Laba-laba ini baru ditemukan pada tahun 2010, dengan habitat di daerah Timur Tengah. Laba-laba betina biasanya memiliki kaki sepanjang 14 cm, sedangkan laba-laba jantan memiliki panjang kaki mencapai 18,5 hingga 24 cm. Laba-laba ini merupakan salah satu laba-laba yang cerdik, ia akan membuat mangsanya tertangkap dengan membuat jebakan di lubang pintu masuk sarangnya. Jebakan tersebut terbuat dari pasir dan zat dari tubuhnya yang berwujud seperti lem.
Itulah beberapa jenis laba-laba terbesar di dunia. Karena keunikan tubuhnya yang besar, laba-laba tersebut sering dijadikan sebagai peliharaan. Namun, untuk Anda yang ingin memelihara laba-laba harus tetap waspada karena sebagian laba-laba tersebut memiliki racun yang dapat menyebabkan alergi bahkan kematian.
Cara Mengobati Gigitan Laba-laba
Sama halnya seperti bahaya ikan pari yang memiliki bagian tubuh mematikan. Laba-laba merupakan salah satu hewan agresif. Meski ada beberapa laba-laba yang akan langsung lari jika merasa terancam, namun ada pula beberapa jenis laba-laba yang akan menyerang/menggigit jika merasa terancam. Beberapa jenis gigitan laba-laba akan menimbulkan reaksi alergi, bahkan ada pula yang menyebabkan infeksi parah hingga harus dirawat di rumah sakit. Hanya saja, untuk kasus kematian yang disebabkan karena gigitan laba-laba sangat jarang ditemukan.
Jika Anda terkena gigitan laba-laba, maka Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini.
- Langkah yang pertama adalah memastikan bahwa luka gigitan pada kulit Anda adalah akibat gigitan laba. Anda jangan khawatir berlebih, karena sebagian besar luka gigitan laba-laba hanya akan mengakibatkan iritasi seperti gatal-gatal di kulit. Bahkan, iritasi yang disebabkan oleh gigitan laba-laba akan mudah menghilang dalam waktu beberapa jam.
- Secara perlahan, bersihkan area gigitan laba-laba dengan sabun dan air hangat. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada kulit. Untuk menghindari iritasi, usahakan jangan menyentuh atau menggaruk bagian yang terkena gigitan. Bila perlu, Anda bisa membalut luka gigitan menggunakan perban.
- Anda juga bisa menggunakan krim anti-gatal. Biasanya, gigitan laba-laba akan menyebabkan kulit gatal-gatal.
- Jika dalam beberapa hari luka gigitan tidak menunjukkan gejala apapun, maka Anda tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan pemeriksaan. Akan tetapi, jika dalam beberapa hari luka gigitan menimbulkan berbagai gejala yang semakin parah, seperti demam, kram otot, dan pandangan menjadi kabur, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter.
Itulah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengobati gigitan laba-laba. Tidak semua gigitan laba-laba menyebabkan akibat fatal, karena itu Anda tidak perlu khawatir secara berlebihan bila terkena gigitan laba-laba.