Mengenal Feromon pada Semut

Ada gula ada hewan semut. Tentu sobat pernah mendengar peribahasa ini bukan? Peribahasa ini ternyata menyimpan fakta yang menarik mengenai hewan semut. Yakni bagaimana caranya hewan semut dapat selalu mengetahui keberadaan gula atau benda benda lain yang bisanya selalu dikerumuni hewan semut secara bersamaan?

Jawabannya karena hewan semut memiliki sistem biologis berupa alat komunikasi alami yang canggih untuk contoh interaksi antar hewan. alat itu dibentuk secara alami dalam sistem tubuh hewan semut dan digunakan sepanjang hari untuk membantu rutinitas hewan semut dalam mencari makanan. Yuk sobat simak selengkapnya untuk lebih Mengenal Feromon pada Semut di ulasan yang penulis sampaikan berikut ini.

  • Apa itu feromon?

Zat feromon pada hewan semut ialah, salah satu senyawa kimia hidrokarbon yang bermanfaat untuk interaksi dalam ekosistem, memiliki peranan penting dalam sistem komunikasi serangga, termasuk hewan semut. Zat feromon pada hewan semut berasal dari kata “fer” yang artinya membawa dan “hormon” sehingga zat feromon pada hewan semut berarti “pembawa hormon”.

Zat feromon pada hewan semut adalah isyarat yang digunakan di antara hewan satu spesies dan biasanya diproduksi dalam kelenjar khusus dalam sistem biologisnya untuk disebarkan. Ada banyak fungsi dari zat feromon pada hewan semut ini, di antaranya sebagai jejak menuju sumber makanan dan sebagai zat tanda bahaya yang disekresikan saat musuh menyerang. Ketika hewan semut menggigit, dia akan meninggalkan zat feromon ini sebagai penanda bagi koloninya bahwa ada bahaya.

  • Digunakan untuk alat komunikasi

Ketika hewan semut menemukan bahan makanan yang ukurannya terlalu besar untuk dibawa sendiri ke sarang dalam proses piramida rantai makanan, maka dia akan mengeluarkan zat feromon untuk meminta bantuan teman temannya. Jika jumlah hewan semut telah cukup, maka mereka akan menggotongnya beramai ramai ke sarang.

Uniknya, hewan semut yang menemukan jejak zat feromon dari hewan semut lain untuk menuju sumber makanan mampu menemukan jalan kembali yang lebih singkat. Biasanya jejak hewan semut penemu sumber makanan berkelok kelok dan panjang, tapi jejak hewan semut  hewan semut berikutnya akan membentuk garis lurus yang lebih singkat.

Bagaimana hewan semut dapat melakukannya sobat? Hewan semut ternyata menjadikan matahari sebagai kompas dan cabang pohon atau tanda alam lainnya sebagai penunjuk jalan. Hewan semut mengingat tanda tanda tersebut dengan baik dan cepat, bahkan hewan semut yang pergi mencari makan pada pagi hari dan baru kembali pada malam harinya pun akan tetap mengenali tanda tanda yang dilauinya meskipun kondisi alam telah berubah.

  • Feromon memiliki bau pada tiap koloni semut

Setiap koloni hewan semut memiliki bau koloni khusus yang khas. Mereka memiliki senyawa hidrokarbon yang berbeda untuk membedakan jenis koloni mereka. Jika ada hewan semut asing, yang ditandai dengan bau koloni yang berbeda, memasuki sarang hewan semut koloni lain, maka akan diserang dengan asam format, sitronelal, dan zat zat beracun lain yang diproduksi oleh hewan semut.

Namun, jika hewan semut yang datang masih berasal dari spesies yang sama tapi berbeda koloni, keberadaan hewan semut tersebut masih diterima karena dia dianggap sebagai tamu. Ia akan tetap diberi makan, tapi dengan jumlah sedikit. Komunikasi kimiawi dengan zat feromon pada hewan semut ini hanya salah satu cara komunikasi yang dilakukan hewan semut. Hewan semut juga dapat berkomunikasi dengan sentuhan atau dengan bunyi.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ilmuwan biologi telah berhasil mengidentifikasi 1600 jenis zat feromon pada hewan semut pada serangga. Kini, zat feromon pada hewan semut tersebut sudah dapat dibuat secara sintetis atau dengan bahan kimia dan digunakan untuk perangkap serangga, khususnya serangga serangga hama.

Ternyata unik ya sobat zat feromon yang dimiliki semut ini, dengan zat feromon, semut jauh lebih mudah dalam mencari makan dan berkomunikasi. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.