Sistem ekskresi memang sangat diperlukan oleh mahluk hidup manapun. Sistem ekresi pada hewan merupakan salah satu sistem yang tidak boleh dianggap sebelah mata, karna sistem ini adalah yang paling penting untuk kestabilan organ-organ tubuh yang lainnya.
Sistem yang sangat vital ini tak hanya berada pada klasifikasi mahluk hidup tingkatan yang tinggi. Namun, juga pada hewan dengan tingkatan yang rendah seperti pada serangga dan sejenisnya. Serangga merupakan hewan dengan tingkat klasifikasi yang memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan hewan melata. Maka, sistem ekskresi pada serangga ini pastilah lebih baik dan sempurna jika dibandingkan dengan cacing atau hewan sejenis.
Ekskresi pada garis besarnya merupakan sebuah proses yang akan terlibat langsung dan berada dalam homeostatis yang terjadi pada hampir semua mahluk hidup. Dalam proses ini pula serangga lebih memungkinkan untuk dapat mempertahankan kekonstanan yang bersifat medium dalam lingkup yang dalam, meskipun pada lingkungan luarnya akan mengalami perubahan. (Baca: Sistem ekskresi pada ginjal manusia)
Pembuluh Malpighi
Ekresi yang merupakan pengeluaran zat atau juga eleminasi berbagai zat buangan yang terjadi dari hasil metabolisme pada tubuh serangga. Namun, produk yang berada pada sistem ekskresi tidaklah semata-mata merupakan zat buangan semata, atau yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
semua zat yang tidak lagi diperlukan oleh serangga akan di ekskresikan di dalam pembuluh malpighi sebelum disalurkan ke badan malpighi. semua sistem tersebut akan bertemu dan berkumpul pada bagian belakang usus serangga. proses ekskresi tadi pun tak akan luput dari sistem pebuluh darah serangga tersebut.
Pada kenyataannya, sebelum dikeluarkan oleh tubuh melalui sistem ekskresi tadi, zat-zat tersebut merupakan zat yang memang diperlukan oleh tubuh. Salah satu contohnya adalah asam urat yang berada pada tubuh serangga. Asam urat tersebut merupakan zat yang berguna untuk tubuh serangga, dan setelah melalui meberapa proses, asam urat tadi juga akan di keluarkan dari tubuh serangga dengan sistem ekskresi pada hewan tadi.
Badan Malpighi
Lebih lanjut, asam urat tadi akan di ekskresikan di dalam badan malpighi. Namun, sebelum melalui proses tersebut, awalnya asam urat tadi akan disimpan pada bagian sel, jaringan atau juga pada alat tubuh yang lainnya. Dan dampaknya pada serangga tadi adalah keracunan. Dan untuk dapat mengekskresikan asam urat tadi, hanya diperlukan sedikit air.
Pun, seperti makhik hidup yang lainnya, sistem ini akan berbanding lurus dengan sistem peredaran darah pada hewan tersebut. Satu contohnya seperti, saat peredaran darah pada serangga terbuka, atau bisa dalam kata lain suatu sistem peredaran darah jantung, dan kemudian beredar pada pembuluh darah arteri yang menuju pada hemocoel; maka, sistem sistem ekskresinya pula akan bergerak selurus dengan sistem tadi juga. (Baca:Sistem ekskresi pada hati manusia)
Bagian Proksimal
bagian proksimal disini punya peranan penting dan vital selayaknya paru-paru ataupun hati pad manusis. pekerjaan dan sistemnya pun hampir tidak ada beda. dari cara kerjanya untuk dibagian proksimal ini akan mengumpulkan sisa zat yang sudah tidak lagi diperlukan tubuh serangga, setelah sebelumnya telah melewati sistem di bagian pembuluh malpighi dan juga badn malpighi.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi, tentang sistem ekskresi yang merupakan sistem atau proses yang terjadi pada mahluk hidup dengan pengeluaran zat atau juga eleminasi zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Dan hal ini pun terjadi pada tubuh hewan-hewan lainnya, termasuk juga serangga.
Serangga, yang merupakan hewan dengan tingkat klasifikasii mahluk hidup yang tergolong rendah ini, juga memiliki sistem ekskresi. Malah, sistem ekskresi pada serangga tergolong lebih tinggi dari hewan sejenis. sistem ekskresi pada serangga di sini tidak berbeda jauh dengan sistem ekskresi pada hewan vertebrata lainnya.
Ujung Arterior
Serangga yang pada umumnya memiliki sistem ekskresi primer. Dan dalam sistem ekskresi primer ini serangga memiliki beberapa kelompok saluran berongga-rongga yang biasa disebut juga dengan ujung arterior. Dan ini juga yang berpengaruh pada ujung arterior satu yang ada pada bagian usus halus belakang serangga.
Disini, sistem ekskresi serangga akan bergantung pula pada daerah hidup serangga. Apakah serangga tersebut hidup dalam lingkungan yang basah, lingkungan yang lembab, atau malah lingkungan yang kering. Lingkungan tersebut pulalah yang secara otomatis akan berpengaruh juga pada sistem peredaran darah serangga tersebut.
Untuk lebih jelas mengenai sistem ekresi pada serangga dapat dilihat disini:
- Belalang akan mengalami proses oksidasi pada tubuhnya dan nantinya akan mengeluarkan berbagai zatnya dalam bentuk karbon dioksida yang berbagai prosesnya akan terjadi pada tubulan atau juga pada trakea.
- Berbagai zat sisa hasil metabolisme dari serangga tadi akan diambil dari cairan tubuh atau juga biasa disebut hemolimfe dan akan terus mengalir oleh saluran malpighi yang ada pada bagian ujung.
- Cairan hemolimfe tersebut akan terus mengalir sehingga melewati bagian proksimal lalu terus mengalir menuju bagian usus halus belakang serangga.
- Cairan tadi akan terus diproses di dalam usus halus belakang serangga tadi sebelum di keluarkan dalam bentuk fases yang berbentik kristal-kristal asam urat.
- Dan sementara itu, barbagai zat metabolisme yang umumnya berwujud nitrogen juga akan dikeluarkan kembali dalam pembuatan zat kitin
- Zat kitin tersebutlah yang akan digunakan untuk pembuatan rangka luar serangga, atau biasa disebut ekseskeleton dan juga pada akhirnya sebagian dari zat ini akan dibuang dalam bentuk asam urat yang kering.
- Asam urat yang bersifat kering tersebut tidak akan larut jika di campurkan kedalam air
Badan malpighi, bagian proksimal dan berbagai bagian lain yang ada pada serangga tersebut berperan selayaknya sistem ekskresi pada ginjal manusia. Atau juga fungsi ginjal pada mahluk hidup yang lainnya. Pembuluh yang halus serta berwarna kuning ini berguna untuk membuang urea, asam urat beserta garam yang ada pada darah akan mengalir ke bagian usus halus belalang. Jumlah tubula ini sangatlah berfariasi antar serangga. Namun, jumlah tubula ini berpasangan dan jumlahnya genap untuk setiap serangga. Tubula ini terletak pada pertengahan antara usus tengah dengan usus belakang. (Baca: Kelainan pada sistem ekskresi manusia)
Berbagai zat yang tidak diperlukan oleh serangga akan mengalir sejalan seperti peredaran darah jantung manusia. dan seperti tidak ada perbedaan pada serangga juga. Kemudian zat yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh serangga ini akan berakhir pada usus belakang dan menuju tubula. Zat yang sudah masuk kedalan tubula ini pada akhirnya akan berbentuk kristal asam urat.