Ikan termasuk golongan hewan vertebrata yang memiliki siklus peredaran darah yang mirip dengan sistem peredaran darah pada katak, sistem peredaran darah pada aves bahkan mekanisme peredaran darah pada manusia. Ikan memiliki sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah tunggul. Sistem peredaran darah mamalia memiliki beberapa kesamaan dengan sistem peredaran darah pada manusia. Begitupun dengan kesamaan sistem peredaran darah pada ikan memiliki kesamaan dengan peredaran darah pada hewan mamalia.
Darah dalam tubuh ikan memiliki fungsi yang sama dengan fungsi darah pada manusia maupun hewan vertebrata lainnya, yaitu untuk mengangkut makanan ke seluruh tubuh dan membuang sisa metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Adapun organ-organ tubuh pada ikan dan saluran-salurannya yang berperan dalam sistem peredaran darah, diantaranya yang merupakan Sistem Peredarah Darah Pada Ikan :
1. Jantung
Posisi jantung dalam tubuh ikan terletak di bagian posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan, dan di atas Ithmus. Jantung ikan terdiri dari satu atrium, satu ventrikal dan sinus venosus. Penjelasan secara rinci dapat dilihat, sebagai berikut :
- Atrium : Atrium adalah sebuah ruangan dalam jantung ikan yang berdinding tipis. Darah yang berada dalam atrium akan melalui antrioventikular kemudian masuk dalam rongga ventrikel. Antrioventikular memiliki semacam katup atau klep yang dapat mencegah aliran darah kembali ke rongga atrium.
- Ventrikel : Ventrikel adalah sebuah ruangan dalam jantung ikan yang berdinding tebal. Ventrikel hanya menerima darah yang di salurkan oleh atrium, selanjutnya darah yang berada dalam ventrikel akan dipompa dengan menggunakan aorta ventral ke insang sampai menyebar ke seluruh tubuh.
- Sinus Venosus : Sinus venosus adalah ruangan tambahan di dalam jantung ikan yang berdinding tipis dan nyaris tidak mengandung jaringan otot. Sinus venosus berfungsi untuk menampung darah yang mengalir dari vena kardial anterior dan posterior melalui vena hepatica.
2. Conus Arteriosus
Ikan jenis Elasmobranci memiliki conus arteriosus yang berfungsi dan berkembang dengan baik namun ikan jenis ini tidak memiliki bulbus arteriosus. Sedangkan ikan jenis Teleostei memiliki conus arteriosus yang strukturnya sangat kecil dan memiliki bulbus arterious yang tumbuh serta berfungsi dengan baik.
3. Arteri
Arteri adalah salah satu pembuluh darah yang ada dalam tubuh ikan. Arteri di dalam tubuh ikan berfungsi untuk menyalurkan darah yang keluar dari insang menuju ke seluruh tubuh. Pembuluh darah arteri mengandung banyak oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh ikan. Arteri dalam tubuh ikan terdiri dari tiga buah lapisan, yaitu intima, endothelium, dan subendothelium.
4. Vena
Vena adalah salah satu pembuluh darah yang ada dalam tubuh ikan dan berfungsi sebagai pembuluh darah balik yang alirannya bertujuan ke jantung. Vena memiliki dinding yang lebih tipis dari arteri namun ukuran rongganya jauh lebih besar dari arteri. Dinding vena sangat elastis dan aktif berkontraksi sehingga mampu memompa darah sampai ke jantung.
5. Kapiler
Kapiler adalah tempat percabangan salurah darah dalam tubuh ikan yang berfungsi sebagai tempat pertukaran antara darah dengan jaringan atau sel. Kapiler yang terdapat dalam tubuh ikan ada tiga jenis, yaitu kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu.
Komponen Pembentuk Darah Dalam Tubuh Ikan
Darah memiliki peranan besar dalam menyebarkan rangkaian nutrisi, mengedarkan zat-zat kimia,membawa sisa-sisa metabolisme serta mengangkut oksigen dan karbondioksida. Darah memiliki komponen pendukung yang membantu ikan untuk mempertahankan diri dari berbagai serangan penyakit. Komponen yang terdapat dalam darah terdiri dari trombosit dan plasma darah.
Plasma darah dalam tubuh ikan terdiri dari sel-sel dan cairah darah. Ada tiga sel darah yang membentuk plasma darah, yaitu Erythrocyte, Leucocyte dan Thrombocyte. Pembentukan sel-sel darah pada hewan yang berusia muda terjadi dalam kantung yolk, hati, spleen, dan limfa. Sedangkan pembentukan sel-sel darah pada hewan yang telah dewasa terjadi di dalam sumsum tulang.
Adapun penjelasan tentang sel darah yang membentuk plasma darah, adalah sebagai berikut :
1. Erythrocyte
Erythrocyte adalah sel darah merah yang terdapat dalam tubuh ikan. Keberadaan Erythrocyte menyebabkan darah ikan berwarna merah. Hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh terdapat dalam erythrocyte. Jumlah erythrocyte dalam tubuh ikan berkisar antara 20.000-3.000.000/mm3.
2. Leucocyte
Leucocyte adalah sel darah putih yang terdapat dalam tubuh ikan. Leucocyte memiliki dua kelompok sel yang disebut granulacyte dan agranulacyte. Granulacyte memiliki butir-butir (granula), sedangkan agranulacyte tidak memiliki butir-butir (granula). Leucocyte adalah unsur atau bagian dari dalam pembuluh darah, namun memiliki fungsi utama yang ada di luar pembuluh darah. Di dalam Leucocyte terdapat enzim yang dapat menimbulkan reaksi kimia.
3. Thrombocyte
Thrombocyte adalah sel darah yang terdapat dlam tubuh ikan yang memiliki ukuran lebih kecil dari erythrocyte. Thrombocyte adalah penghasil utama dari thrombokinase.
Keadaan Hematrokit Dalam Tubuh Ikan
Hematrokit adalah kadar volume eritrosit yang ada dalam darah ikan. Hematrokit merupakan volume eritrosit yang telah dipisahkan dengan plasma darah dan dinyatakan dalam bentuk pesen. Hematrokit pun disebutkan sebagai perbandingan antara sel darah merah dengan seluruh volume darah. Hematrokit dapat menentukan tingkat kesehatan ikan. Keadaan hematrokit dalam darah ikan akan menurun saat ikan mengalami stres akibat perubahan atau pencemaran lingkungan yang terjadi di habitat ikan.
Faktor lain yang turut berperan dalam nilai hematrokit darah ikan adalah nutrisi, umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahannya. Menurut para peneliti, apabila kadar hemotrokit dalam darah ikan sebanyak 22% saja maka ikan dalam keadaan anemia atau tidak sehat. Kadar hemotrokit dalam darah ikan sangat dinamis, berkisar antara 5 sampai 60%.
Dalam berbagai literatur disebutkan, jika keadaan hemotrokit dalam darah ikan semakin berkurang maka dapat mengindikasikan ikan tidak makan, adanya kontaminasi, kandungan protein pakan rendah, kurang asupan vitamin atau terinfeksi penyakit.
Fungsi sel darah putih dan sel darah merah yang ada dalam tubuh ikan sama halnya dengan fungsi sel darah merah dalam tubuh manusia. Sel darah merah turut menjadi indikator dalam menentukan kesehatan tubuh, dan mendiagnosa kelainan pada sistem darah manusia maupun hewan. Hewan vertebra dan invertebrata memiliki mekanisme pertahanan diri dalam tubuhnya lewat sel darah yang diproduksi. Begitupun yang terjadi di dalam tubuh ikan.
Setiap ekosistem hewan membutuhkan tempat hidup yang layak. Cara menjaga keseimbangan ekosistem dapat dilakukan dengan tidak mencemari lingkungan tempat hidup hewan-hewan tersebut. Pelestarian ekosistem baik yang ada di darat, laut, ekosistem danau, maupun ekosistem rawa seharusnya menjadi tanggungjawab manusia sebagai makhluk yang paling berdaya diantara makhluk hidup lainnya. Kesadaran tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem yang ada di muka bumi ini akan memberikan dampak positif dalam kehidupan di muka bumi.