Sensus, kadangkala juga disebut cacah jiwa adalah sebuah proses mendapatkan informasi deskriptif tentang anggota sebuah populasi (tidak hanya populasi manusia). Pada satwa pun bisa dilakukan sensus.
Sensus satwa adalah perhitungan satwa dalam areal pada suatu waktu tertentu atau pada interval waktu tetentu. Hal ini dilakukan karena segala yang ada di alam senantiasa dinamis sepanjang waktu.
Inventarisasi dan sensus merupakan pekerjaan yang penting utnuk mengukur potensi kawasan yang mencakup aspek keanekaragaman, penyebaran dan populasi flora maupun fauna.
Inventarisasi merupakan pekerjaan yang lebih bersifat kualitatif, misalnya mengetahui jenis-jenis flora (anveg), jenis-jenis fauna (sensus satwa) termasuk daerah penyebarannya dan mempelajari lingkungan hidup secara keseluruhan. manfaat hewan bagi manusia bisa menjadi informasi tambahan.
Teknik Sensus (langsung, tidak langsung dan kombinasi diantaranya)
Langsung yakni dengan perjumpaan secara langsung dengan satwa sehingg diperlukan pengetahuan pengenalan jenis satwa dan tanda-tanda lainnya. Yang meliputi :
1.Metode penghalauan (drive count)
Syarat-syarat pra melakukannya antara lain :
- Areal yang digunakan biasanya areal hutan yang luas seperti savanna
- Penyensus harus memahami medan penghalau
- Memperhatikan kondisi iklim
- Penyensus jangan menggunakan pakaian yang mencolok
- Memperhatikan juga arah mata angina
- Dilakukan saat aktifnya satwa, cuaca tidak hujan, dll.
2. Metode Persimpangan (cruising method)
Dilakukan berdasarkan unit contoh dengan luas minimal 6,4 km2, jarak antar jalur 0,4 – 0,8 km, waktu pemberangkatan secara serempak, antar jalur saling bersimpangan. Metode ini memerlukan biaya dan tenaga yang jauh lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan metode penghalau. jenis hewan langka dan asal daerahnya bisa dijadikan sebagai sumber informasi.
3. Metode Transek (transec method)
Metode ini diasumsikan bahwa satwa tersebar secara acak dan kemungkinan terlihatnya satwa sama pada kedua transek. Oleh karena itu garis transek dihindarkan memotong batas tepi wilayah sensus.
4. Metode Point Sensus (point count)
Sensus dilakukan pada setiap titik yang ditentukan secara sistematis, misalnya diibuat jalur sepanjang 2 km dengan 50 tttik pengamatan, sehingga jarak setiap titik pengamatan 40 m.
5. Metode Konsentrasi (consentration method)
Yang perlu dilakukan adalah mencari tempat yang sering dikunjungi satwa misalnya (di danau, di tepi pantai, di sungai, di savanna, dll); diam dan menunggu satwa yang terlihat, mencatat jenis satwa, waktu perjumpaan, jumlah satwa, jarak pandang dan keterangan lainnya.
Metode Tidak Langsung : menghitung satwa tanpa melihat langsung satwanya, penyensus hanya menghitung tanda-tanda kehadiran satwa seperti jejak, suara, kotoran, bulu,dll.
Manfaat Melakukan Sensus di Kebun Binatang
Manfaat diadakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko dan Bintarto sebagai berikut:
- Mengetahui jumlah satwa seluruhnya yang ada di kebun binatang.
- Mengetahui golongan satwa menurut jenisnya.
- Mengetahui keadaan pertumbuhan satwa.
Para penjaga di Kebun Binatang ZSL (Zoological Society of London) London memulai tugas besar menghitung lebih dari 700 spesies di tempat tersebut pada hari Selasa (3/1), seperti diberitakan voaindonesia.com.
Seperti dapat dibaca di situs resmi ZSL London Zoo, mereka memulai pekerjaan pada pagi hari itu dengan membawa papan, kalkulator, kamera, memancing beberapa binatang dengan makanan supaya mau keluar dari kandangnya.
Dari hewan-hewan kecil tak bertulang belakang sampai mamalia lebih besar, makhluk-makhluk semua ukuran dihitung setiap tahun di kebun binatang di pusat ibu kota Inggris itu.
Termasuk di dalamnya tambahan-tambahan koleksi baru untuk sensus 2017, dikutip dari situs zsl.org, adalah empat anak penguin Humboldt, bayi harimau Sumatera Achilles dan Karis, bayi lemur (aye-aye, Daubentonia madagascariensis) bernama Malcolm, dan beberapa bayi jenis primata termasuk bayi yaki atau wolai (Macaca nigra), primata berbulu hitam dari Sulawesi.
Penghitungan semua binatang itu memerlukan waktu sekitar seminggu dan merupakan persyaratan untuk izin kebun binatang. Informasi yang dikumpulkan kemudian dibagi dengan kebun-kebun binatang di seluruh dunia untuk membantu perlindungan spesies yang terancam.