Ciri ciri tanaman serelia yakni berasal dari bulit biji – bijian yang menjadi sumber nutrisi karbohidrat dengan nilai ekonomi tinggi. Serelia dalam bahasa Inggris adalah Cereal. Tanaman ini merupakan tanaman yang di manfaatkan pada bagian bijinya. Tanaman ini adalah salah satu kelompok pangan yang dimanfaatkan bijinya. Bunga pada tanaman serelia umumnya memilii rangkaian bunga berbentuk bulir. Tanaman serelia dikenal sebagai kelompok tanaman penghasil karbohidrat tinggi. Berikut adalah beberapa manfaat tanaman serelia yang membutuhkan peran cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
- Tanaman Serelia dikenal sebagai tanaman bernilai ekonomi tinggi yang banyak di cari oleh konsumen.
- Tanaman – tanaman ini banyak digunakan sebagai bahan makanan pokok. Diantaranya jagung, gandum padi, jelai, dan haver.
- Tanaman serelia juga digunakan untuk pakan burung seperti jenis jewawut, mlet, dan lain -lain.
Tanaman yang tergolong dalam serelia banyak berasal dari Poaceae atau rumput rumputan. Tanaman penghasil pati lainnya sepert sagu, singkong, ubi jalar, talas, dan kentang tidak digolongkan sebagai tanaman serelia. Hal ini karena tanaman penghasil pati tersebut tidak dimanfaatkan pada bagian bulir atau biji. Serelia memiliki persebaran yang luas. Hampir semua jenis tanaman ini menjadi sumber energi bagi manusia maupun untuk ternak. Banyak negara yang menjadikan tanaman ini sebagai tanaman sumber energi metabolisme karbohidrat. Serelia berasal dari nama dewi pertanian Romawi yaitu Ceres.
Serelia adalah kelompok tanaman biji-bijian yang mampu dihasilkan hampir oleh semua anggota dari keluarga rumput-rumputan (Graminae). Serelia yang berasal dari keluarga kacang-kacangan (Fabaceae) banyak dikonsumsi sebagai sumber protein. Jenis tanaman yang tergolong dalam serealia memiliki karakteristik bermacam – macam. Struktur morfologi dari tanaman serealia secara langsung dan tidak langsung memiliki pengaruh terhadap mutu organoleptik. Parameter yang digunakan diantaranya daya serap air serta rasio pengembangan.
Beberapa sifat dari struktur tubuh tanaman Serelia menjadi parameter mutu diantaranya ukuran, densitas kamba, bentuk biji, dan lain – lain. Ukuran dan bentuk bulir dapat dijadikan sebagai penentu identitas pada varitas tanaman. Biji – biji serealia kaya akan karbohidrat. Tanaman ini memiliki struktur biji yang terdiri atas endosperm, sekam, dan dedak benih. Metabolisme karbohidrat dan lemak setelah masa panen menghasikan H₂O, CO₂, dan panas.
Struktur Biji
Biji-bijian yang berasal dari keluarga serealia terbagi menjadi 2 kelompok. Pengelompokkan berdasarkan pada bagian sekam yang tampak pada biji sewaktu ditumbuk.
- Kariopsis Telanjang
Biji Gandum, Biji jagung dan biji Rye merupakan tanaman yang cenderung melepas sekam saat dilakukan penumbukkan. Jadi tanaman tersebut termasuk ke dalam kelompok H₂O kariopsis telanjang.
- Kariopsis Terbungkus
Pada tanaman Serelia padi, barley dan oat, merupakan contoh dari tanaman kariopsis terbungkus karena tanaman tersebut cenderung tidak melepas sekamnya.
1. Struktur Biji Serelia
Berikut adalah beberapa bagian struktur biji pada tanaman Serelia.
- Bagian Sekam yaitu bagian yang memiliki kemampuan untuk membuat biji.
- Bagian Dedak yaitu bagian yang mengelilingi wilayah endosperm dan bagian benih
- Bagian Benih yaitu merupakan embrio yang akan menjadi bakal calon tanaman berikutnya. Endosperma juga bagian yang banyak diolah menjadi makanan.
2. Bagian – Bagian Biji Serelia
- Pericarp adalah bagian yang membungkus biji. Struktunya dindingnya tebal dan panjang. Bagian pericarp terdiri atas bagian epicarp yakni bagian yang paling luar. Mesocarp yakni bagian yang tengah serta seed coat.
- Aleuron adalah bagian yang berfungsi menjadi penyelubung pada endosperm serta lembaga. Bagian ini berada di terluar endosperm. Pada aleuron terdapat kandungan protein dan lemak.
- Embryo adalah bagian yang terkecil sebagi penentu berlangsungnya pertumbuhan.
3. Komposisi Biji Serelia
Komposisi kimia yang utama pada tanaman serealia yaitu kandungan karbohidrat pati, yang terkandung dalam kurang lebih 80% dari berat kering. Kandungan protein yang terdapat dalam biji sekitar 15% dari berat kering. Kandungan lemak yang terdapat dalam biji terdapat sekitar 5% dari bahan kering. Kandungan lainnya yakni air, vitamin ,dan berbagai mineral dengan berat sekitar 2%.
4. Perubahan Komposisi Penyimpanan
- Respirasi
Proses sistem respirasi akan menyebabkan metabolisme karbohidrat dan lemak pada biji paska panen sehingga dihasilkan karbon dioksida, air, dan panas. Suhu pada biji menjadi lebih tinggi sehingga mempercepat pernafasan. Pada kadar air yang terlalu tinggi dengan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya bebagai macam mikroorganisme dan hama sehingga akan meningkatkan kecepatan dalam respirasi pada tumbuhan benih.
- Perubahan karbohidrat
Karbohidrat adalah penyusun dominan dalam tanaman serealia. Pati menjadi bagian utama bersama dengan kandungan lainnya seperti pentosan, selulosa, hemiselulosa, dan gula bebas. Perubahan yang terjadi yakni hidrolisa pati oleh enzim amylase. Kandungan gula berkurang karena pernafasan. Reaksi lain yang terjadi adalah pembentukan asam dan bau apek karena adanya kegiatan dari mikroorganisme. Reaksi tersebut dikenal dengan nama browning non enzymatic.
- Perubahan protein
Protein yang terkandung pada tanaman terbagi menjadi 2 jenis.
- Protein cadangan yaitu protein yang berada di dalam biji. Protein tersebut terdiri atas albumin yang merupakan protein larut dalam air. Globulin yaitu protein yang larut dalam garam. Prolamin yaitu protein yang larut dalam alkohol. Glutelin yaitu protein yang larut dalam alkali dan asam.
- Protein fungsional terdapat dalam sistem organ pada tumbuhan vegetatif diantaranya kandungan lisin yang relatif tinggi. Daya larut dengan stimulus dari enzim pepsin, dan tripsin. Maka dari itu Jagung yang mengandung jamur akan memiliki berat yang lebih rendah.
- Perubahan Lipid
Kandungan lipid yang tinggi terdapat pada serealia bagian lembaga dan aleuron. Asam lemak oleat, liroleat dan palmitat adalah kandungan asam lemak utama yang ada dalam bekatul dan lemak beras. Kerusakan lipid yang terjadi terdiri dari dua jenis yakni perubahan secara hidrolitik dan perbuhan secara oksidatif.
- Perubahan Mineral
Perubahan kandungan mineral terjadi pada bagian lapisan aleuron dan lembaga. Mineral yang terkandung dalam serealia memiliki jumlah yang banyak. Kandungan tersebut diantaranya kalium, belerang, magnesium, fosfor, klorida, natrium, kalsium dan silikon. Pada padi terjadi kehilangan kandungan mineral terbanyak adalah fosfor (P).
- Perubahan Vitamin
Perubahan kandungan vitamin yang terjadi dalam beras diantaranya thiamin, niasin riboflavin, dan piridoksin. Saat beras mengalami kehilangan yang banyak ditemukan adalah menurunnya vitamin E selama penyimpanan.
- Perubahan Sifat Organoleptic
Jika beras atau benih lain disimpan terlalu lama maka akan mengalami perubahan warna, bau dan sifat. Kualitas menjadi bahan baku makanan (eating quality) akan berkurang. Suhu panas dan kondisi penyimpanan tidak baik akan menyebabkan perubahan warna menjadi kecoklatan. Gas – gas volatil yang terakumulasi menjadi penyebab bau.
Morfologi Benih
Berikut ini beberapa hasil pengamatan pada struktur berserta sifat fisik dari tanaman serealia.
1. Warna dan bentuk
Pada setiap tanaman Serelia memiliki warna yang bebeda berdasarkan pada bahan serta gambar saat tampak benih utuh. Misalnya bentuk biji pada padi dan jagung memiliki perbedaan yang signifikan dan mudah untuk dibedakan.
2. Ukuran
Pada setiap tanaman memiliki ukuran panjang, tebal, dan lebar berbeda yang dapat diukur dengan menggunakan alat ketelitian tinggi yakni mikrometer atau jangka sorong.
3. Berat
Berat pada bulir setiap tanaman berbeda – beda, pada umumnya ditimbang dengan sekian gram/100 butir.
4. Densitas kamba
Pada pengukuran densitas kamba benih dapat dimasukan ke dalam gelas ukur hingga mencapai volume 100 ml. Densitas kamba dari bahan serelia dapat dihitung dalam satuan g/ml
3. Struktur fisik
Struktur fisik dilakukan dengan membuat irisan secara melintang dan membujur pada tiap biji. Gambar pada struktur kemudian diberi keterangan.
4. Kekerasan
Kekerasan dari masing-masing bahan diukur dengan alat bernama Kiya Hardness meter.
5. Daya serap air
Pengukuran daya serap air dapat dilakukan pada suhu 80°C. Sebanyak 2 g benih kemudian dimasukkan ke tabung. Serelia dipanaskan dengan waktu 20 menit. Berat setelah masak ditimbang dan Daya serap air dihitung melalui pengurangan Berat bahan setelah dimasak dengan berat awal dibagi berat awal
6. Rasio pengembangan
Rasio pada panjang, lebar, atau tebal benih dihitung pada saat sebelum dan setelah dimasak. Rumus Rasio pengembangan adalah panjang bahan setelah dimasak dibagi panjang bahan awal.