Seperti yang sudah kita ketahui bersama sobat, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tentunya dipengaruhi atau di kontrol oleh berbagai jenis hormon yang terdapat pada tumbuhan tersebut. Adapun hormon tersebut merupakan senyawa – senyawa kimia yang di sintesisi pada suatu lokasi di dalam organisme,
kemudian diangkut ke tempat lain untuk selanjutnya bekerja melalui suatu cara yang spesifik pada konsentrasi yang sangat rendah yang berperan untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan atau metabolisme seperti gerak taksis pada tumbuhan. Adapun hormon yang terdapat pada tumbuhan berjumlah banyak yang memiliki nama dan fungsi yang berbeda – beda satu dengan yang lainnya,
namun meski demikian hormon tersebut memiliki tujuan yang sama yakni sebagai faktor penting dalam efekstivitas dan perkembangan fisiologis tumbuhan tersebut seperti proses fotosintesis dsb. Salah satu jenis hormon yang akan kita bahas pda postingan kali ini yakni mengenai Hormon Vernalin pada Tumbuhan.
Jika sobat ssemua sebelumnya belum pernah mendengar hormon yang satu ini, ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini dengan seksama agar paham jenis hormon pada tumbuhan. Yuk sobat, langsung saja kita simak. Cekidot! Adapun hormon vernalin merupakan salah satu hormon yang terdapat pada tumbuhan yang dapat merangsang pembungaan pada temperature rendah dan merangsang perkembangan anteredium pada gametofit ( tumbuhan yang menghasilkan gamet ) .
Selain itu sobat ada pula hal yang dilakukan untuk mendukung kinerja dari hormon vernalin tersebut, yakni proses vernalisasi pada tumbuhan yang berhubungan dengan jaringan bunga karang pada daun. Adapun proses vernalisasi pada tumbuhan adalah perlakuan pada tanaman dengan temperatur rendah guna untuk mendorong terbenutknya bunga.
Adapun perlakuan vernalisai dilakuakn apda biji atau umbi dan biasaya hanya dilakuakn pada tanaman yang membutuhkan suhu rendah dalam proses pembungaanya. Perlakuan vernalisasi ini umumnya selama 6 – 8 minggu dengan suhu 1 – 10 derajat celcius. Tanaman yang dapat dirangsan pembungaanya dengan perlakuan vernalisasi adalah amarilis.
Adapun tanaman amarilis ini apabila ditanam di dataran rendah, maka tidak akan bisa untuk melakukan pembungaan, namun hanya daunnya yang semakin rimbun dan juga besar. Nah sobat, kondisi yang demikan dapat direkayasa dengan melakukan teknik vernalisaai tersebut tentunya dengan bantuan hormon vernalin didalamnya.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari hormon vernalin, antara lain sebagai berikut :
- Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu merangsang proses pembungaan pada tanaman yang hidup di dataran rendah.
- Sebagai hormon yang berfungsi untuk merangsang perkembangan anteredium pada gametofit ( tumbuhan yang menghasilkan gamet ) .
- Sebagai hormon yang berfungsi untuk menghentikan proses tumbuhnya daun yang semakin mekar sehingga membuat tumbuhan tidak menghasilkan buanga. Dengan adanya hormon vernalin ini maka tumbuhnya daun bisa dikurangi dan menggantikannya dengan bunga.
- Sebagai hormon yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan biji atau buah. Setelah daun digantikan dengan tumbuhnya bunga, maka secaar otomatis buah atau biji pun akan segera menyusul untuk tumbuh dari pohon tersebut.
- Sebagai hormon yang berfungsi untuk membuat hasil panen menjaid bertambah, karena konon fungsinya sebagai pembentukan bunga, yang selanjtnya akan diteruskan ke hasil buah atau biji dari sebuah pohon.
Nah sobat semua itulah beberapa fungsi dari hormon vernalin pada tumbuhan. Semoga ulasan kali ini bermanfaat dan bisa meanbah wawasan serta informasi buat sobat semua ya. Terima kasih buat sobat yang sudah meluangkan waktunya untuk berkunjung dan membaca artikel ini. Samapi jumpa diartiekl selanjutnya dengan pembahasan yang lebih menarik. Salam