Fungsi Hemoglobin Pada Sel Darah Merah

Fungsi hemoglobin dalam sel darah merah sangat penting dan sangat vital bagi tubuh manusia. Karena jika tubuh kekurangan hemoglobin akan membuat tubuh menjadi lebih lemas karena tidak mendapatkan okigen sedangkan jika terdapat kelebihan hemoglobin akan membuat penyumbatan pada pembuluh darah sehingga bisa menyebabkan penyakit stroke. Menurut kementerian kesehata republik Indonesia, manfaat hemoglobin adalah sebagai berikut:

  1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida pada seluruh jaringan yang ada di dalam tubuh.
  2. Hemoglobin yang ada di sel darah merah juga berfungsi sebagai pengambil oksigen dari paru-paru dan membawanya ke seluruh bagian tubuh untuk memberikan energi kepada tubuh.
  3. Membawa zat karbondioksida yang terdapat dalam jaringan tubuh untuk kemudian dibuang ke udara bebas melalui paru-paru juga.

Pengertian hemoglobin

Hemoglobin merupakan salah satu jenis protein yang terdapat di dalam darah, yang memiliki zat besi tinggi. hemoglobin mampu menggabungkan antara oksigen dengan oksigen lainnya yang kemudian membentuk oxihemoglobin di dalam darah. hal inilah yang kemudian darah bisa membawa oksigen dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh yang bermula dari paru-paru. Hemoglobin merupakan molekul darah yang terdiri dari zat heme (zat besi) dan rantai polipepitida globin (alfa, beta dan delta) yang berada di dalam sel darah merah sebagai pengangkut oksigen. Jadi fungsi sel darah merah adalah sebagai media pengankut oksigen dan yang lebih berperan lebih lanjut adalah zat hemoglobin.

Kualitas darah manusia juga bisa dipengaruhi kadar hemoglobin yang ada di dalamnya. Struktur hemoglobin dapat dengan mudah dinyatakan dengan cara menyebutkan jumlah dan jenis rantai globin yang ada di dalam darah. di dalam darah setidaknya terdapat 141 jenis molekul asam amino yang terdapat di rantai alfa. 146 kandungan asam amino pada rantai beta, gama dan delta.

Nama hemoglobin sendiri merupakan penggabungan dari dua kata yaitu heme (merupakan salah satu jenis zat besi) dan globin (merupakan zat protein di dalam darah yang dipecah menjadi asam amino). Hemogblobin ini berada di dalam sel darah merah dan ternyata hemoglobin ini merupakan pigmen pemberi warna merah pada darah sekaligus sebagai media pembawa oksigen dalam darah yang didistribusikan ke seluruh tubuh.

Struktur Hemoglobin

Hemoglobin merupakan metaloprotein yang ada di dalam sel darah manusia dan mamalia lainnya yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen. Hemoglobin merupakan suatu satuan protein yang berfungsi mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan di dalam tubuh dan juga mengangkut zat karbondioksida yang selanjutnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang ke udara bebas.

hemoglobinStruktur hemoglobin terdiri dari molekul hemoglobin yang disusun dari globin, apoprotein, dan empat gugus home yang merupakan satu satuan molekul organik di dalam zat besi. Jika terjadi mutasi sel hemoglobin akan menyebabkan tingkat hemoglobin turun dan membuat tubuh akan terkena penyakit hemoglobinopati seperti diantaranya penyakit anemia dan talaseima.

Sel hemoglobin juga disusun dari empat molekul protein yang saling berhubungan satu sama lain. Pada tubuh orang dewasa terdapat 2 aplha-globulin chain dan 2 bta-globulin chain. Sedangkan pada bayi yang masih di dalam kandungan atau bayi yang sudah lahir, hemoglobinnya disusun dari beberapa rantai beta, 2 rantai alfa dan 2 rantai gama yang dinamakan sebagai HbF. Pada tubuh orang dewasa terdapat sel hemoglobin yang berupa tertramer (sel yang mengandung 4 sub uni protein) yang masing-masingnya terdapat dua sub unit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen.

Setiap sub unit yang ada di dalam hemoglobin memilii ukuran yang hampir sama satu sama lain. Masing-masing sub unitnya memiliki berat kurang dari 16.000 dalton sehingga pada setiap hemoglobin setidaknya memiliki berat 64.000 dalton. Di dalam molekul hemoglobin terdapat pusat atau intinya yang berbentuk cincin heterosiklik yang biasanya dikenal dengan nama porfirin sebagai penahan atom zat besi atau juga biasa disebut sebagai heme. Pada molekul inilah zat besi akan melekat dan akhirnya dapat melakukan tugasnya sebagai penghantar oksigen ke seluruh jaringan tubuh serta mengambil racun dan karbondioksida dalam tubuh untuk kemudian dibuang ke udara bebas.

Jumlah Hemoglobin di Darah

Dalam tubuh manusia setidaknya harus terdapat sekitar 15 gram hemoglobin per 100 gram darah atau sekitar lima juta sel hemoglobin per satu sel per millimeter sel darah merah. Cara pengukuran hemoglobin secara reaksi kimia yang berjumlah Hb per ml darah dapat digunakan sebagai petunjuk kadar oksigen yang ada di dalam darah manusia. Jika tubuh mengalami kekurangan hemoglobin bisa menyebabkan kekurangan darah atau anemia yang biasanya ditandai dengan sesak nafas, pusing, letih, lelah dan wajah pucat pasi.

Namun jika tubuh mengalami kelebihan hemoglobin dapat membuat darah mengalami pengentalan yang akan menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri. Penyumbatan pembuluh darah ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit serius seperti jantung dan stroke. Kadar hemoglobin dalam tubuh bisa terjadi karena perubahan tempat tinggal atau berdasarkan pada letak tempat tinggal dari masing-masing individu. Misalnya orang yang bertempat tinggal di daerah jauh dari permukaan laut akan memiliki kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang tinggal di daerah pantai. Kadar hemoglobin ini juga diperngaruhi oleh posisi seseorang seperto berdiri, berbaring dan lainnya.

Kadar hemoglobin

Kadar hemoglobin merupakan suatu ukuran pigmen respiratorik yang terdapat di dalam buliran-buliran sel darah merah. Kadar hemoglobin yang ada di dalam tubuh normal biasanya kurang lebih 15 gram pada tiap 100 ml sel darah merah atau biasanya juga disebut sebagai kadar hemoglobin 100 persen. Kadar hemoglobin ini sebenarnya tergantung pada masing-masing individu dan tidak sama dengan semua orang. perbedaan suku bangsa juga bisa mempengaruhi jumlah kadar hemoglobin dalam tubuh manusia oleh karena itu penentuan batas hemoglobin di dalam tubuh ini sangat sulit ditentukan secara sepihak saja.

Hasil pemeriksaan jumlah hemoglobin ini juga bisa dipengaruhi oleh peralatan yang digunakan. perbedaan hasil pemeriksaan tentu sangat dapat dirasakan terutama jika menggunakan peralatan dan cara sederhana dengan cara yang sudah modern. Tentu saja hasilnya akan lebih akurat pada pemeriksaan yang menggunakan peralatan dan cara modern. Namun, badan kesehatan dunia PBB WHO menyebutkan terdapat batasan hemoglobin yang berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Artikel darah terkait