Jaringan Xilem dan Floem Pada Tumbuhan

xylem dan floemTumbuhan memiliki organ-organ yang saling bekerja sama membentuk sistem organ. Organ-organ penyusun tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Akar berfungsi menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah. Batang berfungsi menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun, serta menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh. Fungsi daun pada tumbuhan sebagai tempat fotosintesis, sedangkan bunga, buah dan biji berperan dalam perkembangan.

Setiap alat tubuh tumbuhan tersusun oleh tiga jaringan pokok, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim dan jaringan pengangkut. Selain itu di beberapa bagian tumbuhan terdapat jaringan penguat yang berkembang dari sel-sel jaringan parenkim. Jaringan lainnya yang terdapat pada tumbuhan adalah jaringan maristem. (Baca : fungsi dinding sel pada tumbuhan)

Berikut adalah penjelasan mengenai Jaringan Xilem dan Floem  pada tumbuhan :

Xilem

Xilem dan Floem adalah jaringan pengangkut. Xilem berasal dari bahasa Yunani, xylos yang berarti kayu, oleh karena itu, makanya xilem juga disebut pembuluh kayu. Xilem susunan jaringannya kompleks yang terdiri dari beberapa tipe sel. Penyusun utama jaringan xilem adalah trakea dan trakeid. Sel-sel ini berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya dari akar menuju daun. Trakeid adalah sel-sel tabung berdinding tebal. Perbedaan antara trakeid dan trakea ada pada ukurannya, yang mana sel-sel trakea lebih pendek dan memiliki bentuk lebih lebar daripada trakeid, sehingga air lebih banyak yang melewati trakeid.

Trakea juga memiliki ujung yang rata. Ketika matang ujung dinding sel trakea melarut hingga menyebabkan isi sitoplasma mati. Sehingga suatu pembuluh mati yang saling terhubung menjadi tempat mengalirnya air naupun garam mineral.

Floem

Floem atau pembuluh tapis, pada batang dikotil terletak di sebelah luar xilem. Fungsinya untuk mengantakan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem disebut juga pembuluh tapis karena terdapat sel-sel tapis yang mirip saringan.

Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :

  • Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan dindingnya tebal
  • Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
  •  Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel tapis serta plasmanya pekat
  •  Parenkim floem, selnya hidup memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.

Proses Transfortasi Air Pada Xilem dan Floem

Air dan mineral diserap akar dari dalam tanah, air dan garam mineral ini masuk ke akar melalui epidermis akar secara difusi dan osmosis. Kemudian di bawa ke daun oleh xilem. Proses pengangkutan air dan garam mineral ini melalui dua tahap, yaitu transfortasi ekstravaskuler dan intravaskuler.

1. Transfortasi Ekstravaskuler

Transfortasi ekstravaskuler adalah pengangkutan tanpa melalui xilem, pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dengan arah mendatar (horizontal). Di dalam akar, pengangkutan ini terjadi dari bulu akar berturut-turut ke epidermis, korteks, endodermis, silinder pusat (stele) dan berakhir di xilem. Pengangkutan ekstravaskuler terjadi secata apoplas dan simplas. Apoplas adalah pergerakan air dan garam mineral melalui ruang antar sel, sedangkan simplas adalah pergerakan air dan garam mineral melewati sel-sel akar melalui plasmodesmata. Air dan garam mineral yang diangkut melalui jalur simplas, dapat mencapai silinder pusat dan masuk ke xilem.

Sedangkan yang diangkut melalui jalur apoplas, tidak dapat masuk ke pusat silinder. Hal ini disebabkan karena endodermis akar diselubungi pita kaspari yang menghalangi air dan garam mineral memasuki silinder pusat. Akibatnya pengangkutan air dan garam mineral yang semula melalui jalur apoplas, beralih ke jalur simplas, sehingga dapat melewati endodermis.

2. Transfortasi Intravaskuler

Transfortasi intravaskuler adalah merupakan pengangkutan yang terjadi di dalam xilem. Setelah air dan garam mineral di angkut secara ektravaskuler hingga mencapai xilem, maka terjadilah pengangkutan intravaskuler.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan proses pengangkutan ini sehingga air dari akar sampai menuju daun adalah tekanan akar, kapilaritas dan daya isap daun.

Berikut adalah penjelasan dari tekanan akar dan daya isap daun :

a. Tekanan akar

Pergerakan air dari sel ke sel lain secara osmosis menimbulkan daya dorong yang disebut daya tekan akar. Daya tekan akar inilah yang mendorong air masukke xilem.
Kapilaritas. Xilem tersusun atas deretan sel-sel mati yang membentuk pipa-pipa kapiler. Air dapat mengalir naik sampai ke daun karena adanya daya kapilatitas xilem.

b. Daya isap daun

Ketka daya tekan akar dan kapilaritas xilem belum cukup mengalirkan air ke daun. Namun untungnya di daun terjadi penguapan air yang disebut transpirasi. Transpirasi akan menarik air yang ada pada batang dan akar, sehingga air tersebut dapat sampai ke daun. Daya tarik yang ditimbulkan oleh transpirasi ini disebut sebagai daya isap daun. Semakin besar penguapan pada daun, semakin besar pula daya isap daun, sehingga semakin banyak air yang naik dari akar ke daun.

Air dan garam mineral yang diserap akar lalu kemudian diangkut menuju daun untuk dipergunakan sebagai bahan fotosintesis. Kemudian hasil fotosintesis berupa larutan diangkut melalui Floem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh tumbuhan, yang disebut translokasi. Untuk dapat membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati Floem, maka kita dapat melihat pada proses pencangkokan, pada pencangkokan, batang yang sudah kehilangan kulit (Floem), akan mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan. yang dapat memacu munculnya akar ketika bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah. Selain itu, beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya.

Nah, kita sudah mengetahui penjelasan mengenai jaringan floem dan xilem. Semoga artikel ini bermanfaat .

Baca juga artikel biologi lainnya :