Cara Pinguin Berkembang Biak

Siapa yang tak kenal dengan hewan pinguin yang memiliki keunikan cara hewan beradaptasi dengan lingkungannya? hewan dengan warna hitam putih yang bertubuh lucu ini ialah hewan yang hanya bisa hidup di udara sangat dingin seperti di kutub selatan, hewan yang senang hidup berkelompok ini menjadi hewan favorit dan sering digunakan sebagai tokoh tiruan dalam berbagai film atau kartun anak anak karena dianggap memiliki tingkah yang lucu dan menghibur.

Hewan pinguin merupakan salah satu hewan dari family aves atau burung. Seperti layaknya burung burung yang lain, hewan pinguin tenru berkembang biak dengan cara bertelur ya sobat. Namun ada yang unik dari proses perkembangbiakan hewan pinguin ini. Apa saja? yuk simak selengkapnya dalam ulasan berikut mengenai Cara Pinguin Berkembang Biak.

  • Pingun hanya bertelur 1 butir

Setelah masa kawin, biasanya hewan pinguin betina hanya bertelur satu butir yang memiliki ciri ciri hewan bertelur. Setelah seekor hewan pinguin betina bertelur, kemudian hewan pinguin jantanlah yang akan mengerami telurnya, berbeda dengan burung lain yang dierami oleh betina. Hewan pinguin umumnya bertelur pada musim dingin sehingga pada masa itu cukup sulit untuk mencari makanan.

  • Dierami oleh jantan

Maka, pergilah hewan pinguin betina mencari makanan selama hewan pinguin jantan mengerami telur sebagai peranan mamalia bagi kehidupan. Proses pengeraman telur ini memerlukan waktu 2 bulan. Selama proses mengerami telur ini hewan pinguin jantan tidak makan sama sekali karena mereka tidak dapat meninggalkan telur dan saat musim dingin makanan memang tidak tersedia. Luar biasa sekali ya sobat pengorbanannya?

  • Telur harus dijaga agar tidak beku

Telur yang tidak terjaga dengan baik atau mengalami peningkatan suhu karena cuaca dingin, dapat membeku dan calon bayi hewan pinguin dapat mati dalam beberapa menit. Setelah dua bulan berpuasa, hewan pinguin jantan bahkan akan kehilangan sepertiga berat tubuhnya.

  • Telur dierami dengan berkoloni

Selama masa pengeraman itu, hewan pinguin jantan akan membentuk koloni dengan sesama hewan pinguin jantan lain. Masing masing hewan pinguin jantan membawa sebutir telur diantara kedua kakinya. Dengan membentuk koloni, mereka dapat menjaga temperatur telur bersama sehingga telur lebih aman. Para hewan pinguin ini juga menjaga agar hewan pinguin hewan pinguin yang terletak di bagian luar koloni tidak kedinginan, mereka akan secara bergiliran berpindah tempat supaya panasnya merata.

  • Makanan diberikan betina

Setelah dua bulan dierami dan akan segera menetas, telur ini kemudian akan diambil alih oleh hewan pinguin betina yang telah kembali dari mencari makanan. Hewan pinguin betina akan menyimpan makanannnya pada temboloknya sehingga badannya menjadi lebih besar dari ukuran awalnya.

  • Jantan dan betina bertemu saat anakan menetas

Bagaimana caranya hewan pinguin betina dapat menemukan pasangannya dan telurnya di antara para koloni hewan pinguin jantan? Hewan pinguin adalah hewan yang setia pada pasangannya ya sobat. Mereka dapat mengenali pasangannya hanya dari nyanyiannya atau suaranya. Begitulah caranya mereka saling bertemu kembali setelah berbulan bulan berpisah sehingga tidak akan ada pasangan pinguin yang saling tertukar serta tak ada hewan pinguin jantan dan betina yang kebingungungan mencari telurnya.

Begitu juga dengan bayi hewan pinguin, mereka dapat mengenali orang tuanya dari suara mereka. Setiap hewan pinguin memiliki suara yang khas yang membedakannya dari hewan pinguin yang lain. Biasanya telur hewan pinguin menetas ketika awal musim semi. Es es sudah mulai mencair sehingga terbentuk lubang lubang air, dari situlah para hewan pinguin dapat berburu ikan untuk makanan.

  • Bertelur hanya terjadi di musim dingin

Alasan mengapa hewan pinguin bertelur pada musim dingin karena jika mereka bertelur pada musim panas, hewan pinguin kecil akan lahir pada musim dingin dan pada saat itu makanan sulit diperoleh sehingga sulit mencari makanan bagi si hewan pinguin kecil. Ternyata cara berkembang biaknya unik dan mengesankan ya sobat?

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan biologi kehewanan yang bermanfaat untuk sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.