Contoh hewan arthropoda adalah klasifikasi animalia yang berbuku buku dan memiliki lapisan kitin ditubuhnya pada umumnya seperti udang, laba -laba, dan lain – lain. Hewan ini merupakan sebuah kelompok yang besar dengan jumlah jenis yang cukup banyak keragamannya. Menurut bahasa Yunani arthropoda berasal dari kata arthros yang memiliki arti berbuku-buku atau beruas dan kata podos yang memiliki arti kaki. Banyak pula jenis yang memiliki beberapa ciri yang mirip maupun sama. Berikut adalah beberapa contoh hewan Arthropoda.
- Pada semua jenis hewan arthropoda merupakan invertebrata atau tidak memiliki tulang belakang.
- Pada bagian exoskeleton atau kerangka luar berasal dari zat kitin dan tertutupi dengan lapisan yang akan melindungi dengan tebal, atau lapisan kutikula.
- Bagian pada tubuh terbagi menjadi beberapa segmen.
- Hewan ini memiliki enam kaki atau lebih yang tersambung.
Berikut adalah beberapa contoh subfilum pada arthropoda.
- Pada subfilum Chelicerata diantaranya kepiting tapal kuda, laba-laba laut, laba-laba, kalajengking, dan tungau
- Pada subfilum Myriapoda diantaranya kaki seribu, symphylans, lipan, dan pauropods, kelabang
- Pada subfilum Crustacea diantaranya udang air garam, kepiting, krill teritip, lobster, dan remipedes
- Pada subfilum Hexapoda diantaranya serangga, diplura, collembola, proturans.
Pada saat reproduksi hewan arthropoda pada umumnya dilakukan dengan bertelur. Mereka memiliki exoskeleton yang terbelah dan lepas. Proses ini dapat berlangsung hanya dalam waktu beberapa menit. Hal ini untuk melindungi diri dari predator dan pelestarian biota laut. Pada hewan ini terdapat tiga kelas.
1. Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
Udang vaname ini merupakan salah satu varietas udang yang dinilai unggulan. Udang ini tergolong cukup mudah untuk dibudidayakan. Udang ini dinilai lebih menguntungkan daripada melakukan budidaya udang lain. Banyak petani yang saat ini berpindah untuk budidaya udang vaname dibanding jenis undang lokal lainnya. Keunggulan dengan budi daya udang vaname yakni memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dari pada udang lainnya. Masa panen pada udang vaname dinilai lebih cepat dan telur yang tumbuh lebih singkat untuk panen. Ciri ciri kingdom animalia pada jenis udang vaname ini juga lebih tahan terhadap berbagai serangan penyakit.
2. Udang Windu (Penaeus monodon)
Udang windu adalah jenis varietas udang asli yang berasal dari Indonesia. Udang ini banyak dibudidayakan di tambak air laut atau air payau. Kepentingan budidaya ini untuk kebutuhan konsumsi. Udang windu memiliki tekstur kulit yang keras dan tebal hampir sama dengan klasifikasi echinodermata. Pada udang ini juga memiliki beberapa varietas yang berwarna hijau kebiruan.
Varietas udang ini juga ada yang berwarna kemerahan dan varietas ini merupakan udang yang sangat diminati. Konsumen pada udang ini cukup besar dan jika diolah memiliki rasa yang manis dan gurih. Udang windu memiliki minta menembus pasar ekspor dari Indonesia yakni ke negara Jepang salah satunya. Harga jual udang windu lebih tinggi daripada harga udang vaname. Udang windu dapat tumbuh mencapai 33 cm dengan berat per ekor sekitar 200 gram hingga 320 gram.
3. Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)
Udang galah merupakan salah satu jenis udang unggulan dengan ukuran badan yang paling besar. Udang jenis ini memiliki kepala berbentuk kerucut. Pada bentuk badan udang ini memanjang hingga mencapai 30 cm. Pada udang galah jenis kelamin jantan memiliki capit yang ukurannya panjang dan besar. Sistem pernafasan hewan invertebrata tidah memiliki saluran khusus.
4. Kelabang
Kelabang atau Lipan merupakan salah satu hewan yang tergolong dari kelas Chilopoda. Hewan ini banyak ditemukan di daerah beriklim sedang. Jenis kelabang ini juga ditemukan di daerah tropis dengan panjang melebihi 30 cm. Kelabang memiliki racun yang berada di ekor. Kelabang juga merupakan predator yang aktif untuk memangsa hewan yang lebih besar seperti tikus dan mamalia lain. Gigitan kelabang sangat menyakitkan dan berbahaya bagi manusia dan hewan.
5. Kalajengking
Kalajengking adalah salah satu hewan yang memiliki ruas dengan jumlah kaki sepuluh (oktopoda). Hewan ini termasuk dalam ordo Scorpiones. Kalajengking memiliki kerabat dekat dengan ketonggeng, laba-laba, dan caplak. Hingga kini diketahui ada sekitar 2000 jenis kalajengking. Semua spesies hewan kalajengking memiliki racun atau bisa. Racun pada kalajengking merupakan neurotoksin yang berbahaya bagi saraf. Kalajengking akan menggunakan racun itu untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa.
6. Kaki Seribu
Kaki seribu adalah hewan yang memiliki dua pasang kaki pada setiap segmen.Kaki ini sebenarnya hanya memiliki 36 hingga 400 kaki saja. Tubuh pada kaki seribu berbentuk silinder dengan ruas – ruas. Setiap ruas memiliki sepasanga kaki.
7. Kepiting
Kepiting adalah binatang yang berasal dari anggota krustasea dengan jumlah kaki sepuluh. Tubuh kepiting pada dilindungi oleh kerangka luar dengan permukaan yang keras. Hal tersebut karena zat kitin yang terkandung. Kepiting terdapat di hampir seluruh laut. Kepiting terdapat jenis yang dapat hidup di air asin dan air tawar.
8.Laba -Laba
Laba-laba adalah hewan yang memiliki dua segmen pada tubuh dengan empat pasang kaki. Laba – laba memiliki mulut pengunyah. Hampir semua jenis laba – laba merupakan hewan pemangsa atau karnivora, bahkan banyak pula yang kanibal.
9. Kupu Kupu (Appias libythea)
Kupu – kupu jenis ini banyak terdapat pada habitat yang ditumbuhi bunga. Kupu – kupu merupakan serangga yang juga membantu penyerbukan. Kupu – kupu adalah salah satu indikator lingkungan yang masih bersih. Kupu – kupu memiliki segmen pada tubuhnya. Sistem pernafasan pada serangga belum berkembang sempurna.
10. Lebah Madu (Apis andreniformis)
Lebah madu adalah serangga yang juga membantu penyerbukan. Manfaat dari lebah madu ini banyak digunakan sebagai obat herbal. Jumlah kaki pada lebah sama seperti pada hewan kupu – kupu.