Contoh hewan avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang seperti ubur – ubur, cumi – cumi, cacing dan memiliki otak yang belum berkembang. Avertebrata diketahui mencakup hampir pada semua hewan yang tidak tergolong ke dalam hewan vertebrata dengan lima kelas. Hewan vertebrata dan invertebrata memiliki perbedaan bagian tulang belakang.
- Pisces
- Reptil
- Amfibia
- Aves
- Mamalia
Pada avertebrata diketahui memiliki 9 kelompok besar. Berikut adalah 9 contoh kelompok pada hewan avertebrata.
- Protozoa (Hewan Uniseluler Pertama)
- Porifera (Hewan Berpori)
- Artropoda (Hewan Beruas)
- Annelida (Cacing Bercincin)
- Coelenterata (Hewan Berongga)
- Platyhelmintes (Cacing Pipih)
- Mollusca (Hewan Bercangkang)
- Nemathelmintes (Cacing Gilig)
- Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Berikut adalah beberapa contoh hewan avertebrata.
1. Amoeba (Amoeba proteus)
Amoeba adalah salah satu contoh protozoa yang berasal dari kelas Rhizopoda. Amoeba merupakan mikroorganisme mirip hewan yang hanya memiliki kaki semu untuk bergerak. Amoeba proteus termasuk ke dalam filum Sarcodina. Amoeba proteus memiliki kaki semu yaitu pseudopodia. Amoeba juga dilengkapi dengan cairan yang berada di dalam tubuh dengan tekstur yang lebih pekat. Cairan ini lebih pekat dibanding lingkungan amoeba tersebut. Hal tersebut yang menyebabkan organisme tidak akan mengalami lisis. Organisme Amoeba memiliki organel yang berfungsi sebagai osmoregulator pada tubuh berbeda dengan ciri ciri hewan coelenterata.
2. Paramecium
Paramecium adalah jenis dari protozoa yang berasal dari kelas Cilliata yakni protozoa yang mampu bergerak dengan rambut getar. Paramecium memiliki ukuran sekitar 50 – 350 ɰm. Paramecium memiliki selubung inti atau tergolong Eukariot. Pada protista diketahui memiliki dua inti yang berada dalam satu sel. Inti tersebut terdiri dari inti kecil atau mikronukleus. Inti yang kecil memiliki fungsi untuk mengendalikan reproduksi. Pada inti besar atau makronukleus memiliki fungsi untuk kegiatan metabolisme seperti pertumbuha dan regenerasi sel. Paramecium bereproduksi dengan cara aseksual. Sistem pernafasan hewan invertebrata belum memiliki alat khusus.
3. Sponge ( Agelas clathrodes)
Salah satu jenis porifera adalah Agelas clathrodes. Sponge adalah salah satu hewan yang tergolong kepada kelas Demospongiae. Pada hewan jenis ini memiliki genus Agelas dan famili Agelasidae dengan permukaan pori yang berlubang. Pada permukaannya keras seperti batu. Sponge mampu menyerap dengan oksigen dan menyerap air dengan cara difusi.
4. Laba – Laba (Salcitus Scenicus)
Laba-laba adalah salah satu hewan yang tergolong Arthropoda dengan hewan yang memiliki buku. Laba – laba memiliki ciri dua segmen tubuh, dan empat pasang kaki. Pada semua jenis laba-laba diketahui tergolong bersama dengan dengan hewan lain seperti kalajengking, tungau, dan lain – lain. Hewan ini dilengkapi dengan rambut pada tubuh. Hingga kini telah ditemukan lebih dari 45.000 jenis. Hewan ini terkadang merugikan seperti kerugian mollusca.
5. Udang Windu (Penaeus monodon)
Udang termasuk ke dalam golongan Artropoda. Karakteristik khas pada hewan udang ini yakni memiliki tubuh dengan segmen. Bentuk tubuh yakni simetri bilateral. Pada hewan udang memiliki kulit yang permukaannya keras dengan bagian eksoskeleton dengan kandungan kitin. Saat ini udang windu cukup sulit untuk dibudidayakan. Udang tersebar di daerah Asia, Afrika, dan Amerika.
6. Lintah (Hirudo sp)
Lintah maupun pacet banyak ditemukan di daerah sekitar pesawahan dan rawa. Hewan ini termasuk ke dalam kategori Annelida. Sub kelas hewan ini yakni Hirudinea dengan memiliki segmen segmen pada bagian tubuhnya. Lintah memiliki kebiasaan untuk menyimpan telurnya pada bagian klitelium. Lintah species tertentu dapat digunakan untuk pengobatan tradisional yang akan melancarkan peredaran darah dan mengeluarkan darah yang kotor. Habitat dari lintah berada di perairan air tawar. Lintah juga banyak melekat pada pepohonan dan daerah yang lembab. Lintah merupakan karnivora dan predator memakan lintah seperti siput dan larva serangga.
7. Ubur ubur (Aurelia aurita)
Ubur – ubur termasuk ke dalam kategori coelenterata. Hewan ini merupakan hewan yang tidak memiliki tulangbelakang. Hewan invertebrata memiliki susunan berbagai rongga. Hal tersebut terjadi karena pada bagain bentuk tubuh terdiri atas bagian tabung dan bagian mulut. Bagian tersebut akan dilengkapi dengan tentakel. Hewan ini dapat tumbuh sekitar 25 hingga 45 cm. Ubur – ubur memakan banyak jenis molluska kecil dan plankton. Ubur – ubur memiliki banyak jenis dan bergerak sesuai dengan jenisnya. Pada jenis ini umumnya bergerak berdasarkan arus pada arus yang kencang ubur – ubur juga dapat terbawa oleh arus. Hewan ini banyak ditemukan di daerah Asia, Afrika, Eropa, maupun Amerika.
8. Tiram Mutiara (Pinctada maxima)
Tiram mutiara adalah salah satu contoh dari Molluska. Ciri khas dari hewan tiram ini memiliki bentuk kaki amburakral. Kerang mutiara merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang.Tubuhnya lunak dan memiliki kemampuan untuk memproduksi mutiara seperti peranan filum echinodermata. Hal ini terjadi dengan proses yang sangat lama.
9. Bintang Laut (Asterias ruben)
Bintang laut diketahui memiliki kerangka luar yang cukup kuat. Hal ini snagat berguna sebagai perisai untuk predator. Spesies ini dapat tumbuh dengan panjang 10 hingga 30 cm. Mereka hidup dengan cara menempel pada banyak bebatuan. Bintang laut akan memakan siput dan banyak jenis gastropoda.
10. Timun Laut
Timun laut merupakan hewan yang kaya akan manfaat dan kini banyak dikonsumsi. Di dunis diketahui ada lebih dari 1200 jenis teripang. Teripang ditemukan hampir di seluruh dunia.