Contoh hewan reptil yaitu hewan yang berdarah dingin serta reproduksi dengan ovovivipar maupu ovipar seperti buaya, ular. Berikut adalah ordo dari hewan reptil.
- Ordo Chelonia yakni reptil yang berasal bangsa kura-kura. Saat ini diketahui terdapat 250 species.
- Ordo Krokodilia adalah reptil yang berasal dari bangsa buaya. Hingga saat ini diketahui ada 22 species.
- Ordo Uphidia adalah reptil yang berasal dari bangsa ular. Hingga saat ini diketahui ada 2.400 species.
- Ordo Lasertilia adalah reptil yang berasal dari bangsa kadal. Hingga saat ini diketahui ada 3.800 species.
1. Penyu Hijau (Chelonia Mydas)
Penyu Hijau (Chelonia mydas) adalah salah satu jenis penyu laut dengan ukuran besar. Penyu ini termasuk ke dalam keluarga Cheloniidae. Hewan penyu merupakan hewan yang dapat berenang di air dan bertelur di darat. Jenis hewan ini dapat ditemukan hampir di semua wilayah laut tropis dan wilayah laut subtropis. Penyu dapat dengan mudah dilihat di Samudra Antalntik dan Samudara Pasifik. Cangkang penyu ini berwarna hijau. Ditemukan kasus penyu hijau terbunuh sebanyak 100.000 ekor di Indonesia dan Australia. Penyu tersebut memiliki panjang 80 hingga 150 cm dengan berat hingga 132 kg. Makanan penyu adalah berupa ganggang. Sistem peredaran darah reptil sudah memiliki saluran tertutup.
2. Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata)
Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) adalah salah satu jenis penyu status keberadaanya saat ini dinyatakan hampir punah. Penyu sisik ini termasuk ke dalam keluarga Cheloniidae. Penyu Sisik diketahui menyebar di wilayah seluruh dunia. Eretmochelys imbricata banyak ditemukan di kawasan laut Atlantik dan di wilayah perairan Indo Pasifik. Tubuh pada penyu ini memiliki karapaks yang datar dan lengannya berbentuk seperti sirip. Paruh pada penyu jenis ini melengkung dan bibir pada bagian atas menonjol. Ciri khas yang unik yakni penyu mampu berubah mengubah warna tubuh berdasarkan temperatur air. Sistem ekskresi pada reptil telah memiliki saluran yag khusus.
3. Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea)
Penyu Lekang (Lepidochelys olivachea) adalah salah satu jenis penyu yang memiliki bentuk tubuh mirip dengan penyu hijau. Pada bagian kepala penyu ini lebih besar dan bagian pada karapaknya lebih langsing serta memiliki sudut. Penyu lekang berwarna warna khas yaitu hijau puda. Pada bagian samping terdapat 5 atau lebih sisik lateral. Penyu ini merupakan jenis penyu terkecil yang pernah ada. Saat ini di Indonesia diketahui terdapat 1000 sarang penyu lekang yang dilindungi. Penyu lekang tergolong pada karnivora. Karena memakan kepiting, kerang, udang dan remis. Mereka dapat ditemukan di sungai ataupun laut.
4. Penyu Belimbing (Dermochelys Coriacea)
Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) merupakan penyu dengan ukuran keempat terbesar jenis reptil setelah jenis buaya. Penyu raksasa ini berasal dari suku Dermochelydae. Banyak masyarakat yang menyebut penyu ini dengan nama penyu raksasa, penyu kantong atau mabo. Penyu raksana memiliki karapaks bergaris dan berbentuk belimbing. Keunikan dari bagian karapaks tidak mampu ditutupi oleh tulang. Pada karapaks ditutupi bagian kulit dan daging yang mengandung minyak. Penyu belimbing memiliki paruh yang tidak tajam. Hewan ini dapat tumbuh hingga 700 kg. Panjang penyu mampu mencapai hingga 3,05 meter.
5. Buaya Muara (Crocodylus porosus)
Buaya muara adalah jenis hewan reptil yang paling banyak ditemukan di wilayah Indonesia. Buaya muara ini diketahui sebagai jenis buaya dengan ukuran dan bobor terbesar. Panjang buaya ini mampu untuk membuat mangsa ketakutan dan buaya ini juga sangat ganas. Buaya ini diketahui memiliki sebaran terluas dibandingkan spesies buaya lain. Buaya banyak ditemukan di Teluk Benggala negara India, Sri Langka, dan Bangladesh. Buaya ini juga banyak ditemukan di Kepulauan Fiji, Indonesia, dan Australia.
6. Buaya Siam (Crocodylus siamensis)
Buaya Siam menurut para ahli diperkirakan berasal dari daerah Siam. Buaya siam ini juga ditemukan di Indonesia, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia dan Kamboja. Di Indonesia jenis buaya siam ini hanya dapat di temukan di daerah Jawa dan Kalimantan. Buaya dan mangsanya adalah contoh simbiosis predasi beserta penjelasannya.
7. Buaya Irian (Crocodylus novaeguineae)
Buaya irian ini endemik hanya terdapat di pulau Irian negara Indonesia dan negara Papua Nugini. Buaya ini memiliki bentuk tubuh yang menyerupai buaya muara. Ukuran pada buaya irian lebih kecil dan berwarna warnanya lebih gelap dan hitam.
8. Buaya Kalimantan (Crocodylus raninus)
Buaya kalimantan memiliki ciri yang khas yakni mirip dengan buaya muara. Buaya tersebut dapat ditemukan di daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
9. Buaya Mindoro (Crocodylus mindorensis)
Buaya mindoro dapat ditemukan di wilayah Sulawesi bagian timur dan Sulawesi tenggara. Buaya ini memiliki perawakan yang mirip dengan buaya Irian. Sistem pernafasan pada hewan reptil dapat dilakukan oleh endoskeleton dan eksoskeleton.
10. Fierce Snake or Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus)
Ular ini dapat ditemukan dii benua Australia. Panjang pada ular tersebut yakni 1,8 hingga 2,5 meter. Ular ini dinobatkan sebagai ular yang paling mematikan di dunia. Satu gigitan ular mampu keluarkan 44 hingga 110 mg bisa. Racun ini mampu membunuh hingga 110 orang manusia dewasa. Tikus sebanyak 250.000 dengan dosis racun 50 kali lebih mematikan dari ular King Cobra. Ular ini pemalu dan jarang menunjukkan diri di depan manusia,
11. Australian Brown Snake (Pseudonaja textilis)
Ular ini ditemukan di daerah Benua Australia, Papua Nugini, dan Indonesia. Panjang ular dapat mencapai 1,1 hingga 2,1 meter. Ular aktif pada siang hari dan mampu untuk membunuh sekitar 100 hingga 200 manusia dalam satu gigitan. Gejala racun yang akan ditimbulkan yakni berupa pusing, kelumpuhan, gagal jantung, diare hingga kematian jika tidak cepat ditangani.