Serupa dengan belalang, daur hidup capung dialam menjadi perhatian para pemerhati lingkungan. Hal ini karena capung dia alam memiliki manfaat sebagai contoh hewan insekta yang dapat menjadi sumber pangan bagi hewan lain, menjaga ekosistem air dan menjadi sumber obat terbaru sampai saat ini. Namun dari ketiga manfaat tersebut, manfaat capung sebagai penjaga ekosistem air sangat perlu diperhatikan. Faktor seperti kondisi telur capung yang hidup dalam air akan dapat hidup apabila tidak ada pencemaran air. Adanya macam macam pencemaran lingkungan air ini menunjukkan bahwa apabila ada pencemaran maka capung di lokasi tersebut tidak ada. Oleh karena itu keberadaan capung di alam menjadi perhatian semua orang.
Para pemerhati lingkungan ini untuk mengetahui keberadaan capung di alam perlu mempelajari yang namanya daur hidup capung. Berdasarkan pengelompokkannya, daur hidup capung termasuk dalam proses metamorfosis pada hewan yang tidak sempurna. Metamorfosis tidak sempurna menurut pengertiannya dapat diartikan sebagai perubahan bentuk dan ukuran hewan yang hanya melewati 3 (tahapan) yaitu telur, nimfa dan hewan dewasa. Untuk mengetahui perbedaan daur hidup capung dengan yang hewan dengan metamorfosis tidak sempurna lainnya, berikut ini akan kami sampaikan kepada anda penjelasan mengenai daur hidup capung.
1. Telur
Pembentukan telur capung terjadi apabila ada perkawinan antara capung betina dan capung jantan. Adapun bentuk dari capung betina dan capung jantan dapat anda bedakan dari bentuk ekornya. Capung betina memiliki bagian ekor seperti gunting sehingga ada 2 ujung yang lancip sedangkan capung jantan memiliki ekor seperti ujung fountain pen. Caranya sangat mudah untuk mengetahui perkawinan capung betina dan capung jantan terjadi. Jika anda melihat ada 2 jenis capung yang berdekatan satu dengan yang lainnya, bisa dipastikan kedua capung tersebut sedang melakukan perkawinan.
Ketika perkawinan hewan capung berhasil maka capung betina akan mengandung. Saat telur capung siap dikeluarkan maka capung betina akan menaruh telur capung pada lokasi yang sekiranya tepat menjadi tempat tumbuh dan berkembang seperti tumbuhan air dan kolam. Telur yang dihasilkan dari perkawinan ini biasanya menghasilkan telur kurang lebih sekitar 100.000 individu. Jika anda amati, bentuk dari telur capung sendiri berwarna hitam dan berbentuk bulat.
2. Nimfa
Nimfa capung akan terbentuk ketika telur capung mencapai usia kurang lebih 1 sampai 2 minggu. Pada keadaan ini telur capung akan menetas menjadi nimfa. Tempat dimana nimfa ini dapat hidup ini berada di air namun apabila sudah cukup bisa hidup di darat maka nimfa akan berpindah tempat. Ketika berada di air nimfa bisa bertahan hidup maka nimfa akan mencari hewan lain sebagai sumber makanannya. Pada saat menjadi nimfa, ikan dan berudu adalah mangsa dari nimfa capung. Dengan demikian adanya proses makan dan dimakan pada tahapan ini merupakan contoh interaksi antar hewan, dimana nimfa capung menjadi predatornya. Kemampuan nimfa capung yang tetap hidup ini berhasil karena kemampuannya untuk bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan barunya.
3. Capung Dewasa
Capung dewasa yang hidup dialam tentunya berhasil dari proses pergantian kulit selama 8 sampai 12 kali untuk menjadi nimfa. Selama menjadi nimfa ada proses pergantian kulit dan perubahan bentuk tubuh pada capung mulai dari kecil hingga dewasa. Proses pergantian kulit pada capung bisa membutuhkan waktu sangat lama mulai dari 4 minggu hingga 4 tahun. Lamanya pergantian kulit pada capung tergantung dari kondisi lingkungan dan pertumbuhan serta perkembangan dari capung itu sendiri.
Tahapan metamofosis dari hewan insekta yang termasuk dalam contoh hewan ovipar yang satu ini sudah anda ketahui. Tidak ada salahnya bukan bagi anda untuk mempelajari metamorfosis tidak sempurna dari kelompok hewan lain. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan kepada anda tentang daur hidup capung. Semoga dapat memberikan manfaat dan sampai jumpa dipertemuan selanjutnya.