Manusia setiap waktunya mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Namun pada usia tertentu kemampuan manusia untuk tumbuh dan berkembang akan mengalami penurunan. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia diatur oleh namanya hormon manusia yaitu somatotropin. Pada hormon pertumbuhan manusia, sebenarnya tidak hanya hormon somatotropin yang bekerja tetapi ada hormon lain yang ikut berperan serta seperti hormon prolaktin (PRL) dan somatotropin korionik manusia (hCS). Namun untuk permulaan dosen biologi akan menyampaikan mengenai hormon somatotropin terlebih dahulu dan kelainan dari hormon ini yaitu hipersekresi somatotropin.
Hormon Somatotropin (GH)
Sebelum kawan-kawan semua mempelajari apa itu hipersekresi somatotropin, ada baiknya mengetahui apa itu hormon somatotropi. Hormon somatotropin adalah hormon yang ada pada tubuh manusia yang berfungsi secara umum pada proses pertumbuhan. Jika dilihat dari penampakannya, hormon somatotropin memiliki bentuk yang besar karena mengandung granula sekretori. Kira-kira berukuran 350-500 nm bentuk dari sel-sel somatotrof. Perlu diketahui bahwa letak dari hormon somatotropin ini berada di sel somatotrof dan sel ini mudah ditemukan di bagian sayap lateral hipofise.
Hipersekresi Somatotropin
Hipersekresi somatotrpin adalah kelainan hormon somatotropin (GH) yang menghasilkan kelebihan hormon somatotropin untuk disekresikan. Dampak dari kelainan hipersekresi somatotrpin adalah seseorang akan mengalami pertumbuhan yang cepat seperti raksasa. Pertumbuhan bisa menjadi raksasa karena hormon hipersekresi somatotropin bekerja apabila ada kadar glukosa dalam darah. Pada orang yang mengalami hipersekresi somatotropin, kadar glukosa dalam darah tinggi sehingga hormon somatotropin bekerja sangat lebih banyak dan cepat menyebabkan seseorang mengalami pertumbuhan yang tidak normal. Baca : Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia
Orang dengan pertumbuhan normal pada pria dan wanita sangat berbeda. Hormon somatotropin pada pria akan bekerja lebih cepat apabila seorang pria berusia remaja sekitar 13 tahun sampai 16 tahun. Pada wanita, hormon somatotropin akan bekerja lebih cepat mulai dari lahir sampai usia 18 tahun. Tidak hanya diseluruh tubuh tetapi hormon somatotrpin bekerja secara terbatas pada tulang, otot, dan kulit. Oleh karena itu, masalah hipersekresi somatotropin sangat mudah terlihat pada pertumbuhan tinggi seseorang yang tumbuh sangat tinggi dari usia normalnya.
Seseorang yang mengalami hipersekrsei somatotropin bisa mengalami 2 (dua) jenis tipe kelainan yaitu gigantisme dan akromegali.
1. Gigantisme
Gigantisme adalah pertumbuhan seseorang yang lebih tinggi dari kondisi normal. kasus gigantisme di Indonesia memang jarang terjadi namun orang yang mengalami gigantisme biasanya memiliki tumbuh tinggi mencapai lebih dari 2 meter. Baca :
2. Akromegali
Sama seperti gigantisme, akromegali seseorang yang memiliki kelainan yang berpengaruh pada kondisi tangan dan kaki. Bentuk tangan dan kaki dari orang yang mengidap akromegali berupa persegi empat yang membesar, wajah menjadi kasar dan jari tangan lebih membulat dan tumpul.
Pengobatan Hipersekresi Somatotropin
Pengobatan hipersekresi somatotrpin sebenarnya bisa ditangani dengan beberapa treatment dari tenaga medis terpercaya. Apabila seseorang merasa masalah hipersekresi somatotropin sangat menganggu aktivitas sehari-hari sebenar mereka bisa melakukan pengobatan supaya tidak terjadi permasalahan yang serius. Berikut ini beberapa pengobatan dari tenaga medis yang biasa menangani masalah hipersekresi somatotropin.
1. Bromokriptin
Bromokriptin merupakan salah satu pengobatan yang bisa dilakukan pasien hipersekresi somatoropin. Pengobatan ini termasuk dalam terapi medikamentosa jenis dopamin agonis. Adapun bromokriptin memberikan obat jenis dopamin agonis apabila pasien tidak ingin melakukan tindakan operasi. Baca : Penyakit kanker pada manusia
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi sering dilakukan beberapa penyakit serius yang berhubungan dengan sel salah satunya masalah dari hipersekresi somatotropin. Pengobatan radiasi pada hiper somatoropin bisa dilakukan setelah melakukan pemeriksaan MRI 3-4 bulan setelah terapi dimulai.
Tentunya setelah kawan-kawan semua mengetahui mengenai hormon somatotropin dan kelainannya yaitu hipersekresi somatotropin pastinya kawan-kawan semua penasaran bukan dengan hormon prolaktin (PRL) dan somatotropin korionik manusia (hCS) ?. Kalau begitu kawan-kawan bisa berjumpa lagi dengan penulis pada pertemuan selanjutnya. Belajar biologi jadi asyik dan menyenangkan bersama dosen biologi.