Jaringan penyokong pada tubuh manusia berfungsi mengikat dan menopang tubuh untuk melakukan aktivitas metabolisme serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan adalah hasil pembentukan dari kumpulan sel – sel yang memiliki bentuk dan struktur sama sehingga dapat menjalankan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan ini dikenal dengan sebutan histologi.
Pada hewan eukariot banyak ditemukan berkembang biak secara generatif sehingga menghasilkan zigot. Zigot merupakan hasil dari fertilisasi akan melakukan proses pembelahan secara berulang. Pembelahan yang menghasilkan jaringan embrional mengalami proses spesialisasi dan diferensiasi. Perbedaan sel prokariot dan sel eukariotik salah satunya dari proses perkembangannya.
Jaringan ikat diketahui sebagai salah satu jenis jaringan dengan jenis ragam yang banyak. Jika dibandingkan dengan jenis jaringan lain jaringan penyokong terdiri dari berbagai macam dan fungsi. Jaringan ikat dengan tekstur lembut seperti getah bening hingga jaringan dengan struktur yang sangat keras seperti tulang sejati.
Jaringan yang membantu transportasi seperti darah juga menjadi salah satu bagian dari jenis jaringan ini. Jaringan penguat memiliki kompartemen yang luas pada tubuh seperti lem. Jaringan penguat atau penunjang terdiri dari jaringan tulang rawan, jaringan tulang penyusun rangka manusia, getah bening dan jaringan darah termasuk jaringan ikat istimewa.
Struktur dan Fungsi Jaringan Ikat / Penyokong
Pengertian jaringan ikat adalah kumpulan sel – sel yang tidak terkumpul terlalu rapat. Pada jaringan ikat ditemukan bagian matriks dan bagian zat sela. Matriks dari jaringan ikat berstruktur longgar. Matriks yang longgar disebut dengan jaringan ikat longgar. Pada matriks yang berstruktur rapat maka disebut jaringan ikat padat. Jaringan ikat padat memiliki lubang dengan celah yang sempit.
Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai pengikat, penyokong, dan penambat. Jaringan ini sangat banyak ditemukan pada organ manusia. Jaringan ikat mengalami perkembangan yang berasal dari jaringan mesenkim yang berada di lapisan tengah embrio (mesoderm) yang terjadi saat mengalami proses pembuahan. Matriks pada jaringan ikat memiliki 4 bahan yang utama.
- Serat Kolagen
Serat kolagen memiliki sifat yang elastis dengan sangat kuat. Kolagen tidak mudah mengalam robek karena tersusun atas 25% dari seluruh protein yang ada di dalam tubuh. Serat kolagen banyak ditemukan pada bagian jaringan tulang otot yang ikut berperan dalam mekanisme kontraksi otot. Serat ini juga ditemukan pada jaringan kulit, dan jaringan antar tulang.
- Serat Elastis
Serat elastis memiliki sifat elastis layaknya karet. Serat ini tersusun atas mukopolisakarida atau fibrilin, molekul protein glikoprotein. Serat ini memiliki kelenturan yang sangat baik. Serat ini dapat ditemukan di pembuluh darah, selapt tulang rawan di laring, dan pada bagian ligamen.
- Serat Retikuler
Serar retikuler memiliki sifat kurang elastis dibanding dengan serar ini. Sruktur serat ini bercabang dan terdiri dari kolagen dengan serabut yang dilapisi oleh zat glikoprotein. Serat ini dapat ditemukan di organ limpa, hati dan pada kelenjar limfe.
- Bahan Dasar
Bahan dasar memiliki sifat lentur apabila asam hialuronat yang ditemukan tinggi. Apabila mukopolisakarida yang ditemukan dengan kandungan ang tinggi makan akan bersifat kaku. Mukopolisakarida sulfat adalah kandungan bahan dasar bersama dengan asam hialuronat. Bahan dasar ini dapat ditemukan pada bagian persendian pada manusia dan tulang.
Jaringan ikat selain tersusun oleh serat namun juga tersusun atas beberapa jenis sel dengan fungsi yang berbeda-beda. Jenis sel tersebut diantaranya sel fibroblas, sel makrofag, sel tiang, sel lemak, dan sel plasma (sel darah putih).
- Sel fibroblas adalah sel yang memiliki bentuk serat. Sel ini berfungsi untuk mensekresikan kelebihan protein pada tubuh.
- Sel makrofag adalah sel yang memiliki bentuk tidak teratur. Sel ini memiliki fungsi untuk fagositosis dan pinositosis. Pinositosis adalah proses untuk mengecilkan partikel yang masuk ke dalam tubuh yang berupa berbagai buangan dengan wujud cairan. Fagositosis adalah proses memakan sel mati atau sel asing seperti bakteri.
- Sel tiang adalah sel yang memiliki fungsi untuk penghasikanl zat pencegah pembekuan darah atau zat heparin dan zat yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan permeabilitas pada kapiler darah atau zat histamin.
- Sel lemak adalah sel yang memiliki fungsi untuk penyimpan lemak dan pembentuk jaringan lemak atau jaringan adiposa.
- Sel plasma adalah sel yang memiliki bentuk tidak teratur. Sel ini memiliki fungsi melawan patogen seperti bebagai macam virus, bakteri, atau protozoa. Sel ini banyak ditemukan pada bagian saluran pernafasan dan proses pencernaan makanan manusia.
Struktur jaringan ikat telah diketahui bahwa dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Berikut adalah dua jenis jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong.
- Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar disusun oleh kumpulan sel-sel yang jarang. Jaringan ini memiliki jumlah yang lebih banyak. Jaring terdiri dari matriks yang berupa lendir atau mukus. Serat yang dapat ditemukan pada jaringan ini adalah serat jenis kolagen dan serat jenis elastin. Penyusun sel pada jaringan ikat longgar terdiri dari makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Fungsi jaringan ikat longgar adalah penyusun organ dalam, mengelilingi jaringan lain, melingkupi otot, jaringan bawah kulit, pembatas antara organ jantung dan rongga perut.
- Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat adalah jaringan ikat yang tersusun atas sel-sel dan matriks yang padat. Susunan sel dan matrik sangat teratur. Matriks yang ada di dalam jaringan ini terbentuk dari serat kolagen yang bersifat fleksibel dan kurang elastis. Penyusun sel didominasi oleh sel fibroblas. Fungsi dari jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan organ satu dengan organ yang lain. Jaringan ini berada di bagian ligamen yang menjadi penghubung antar tulang, serta dapat di temukan pada tendon dan lapisan dermis.
Macam Macam Jaringan Ikat / Penyokong
1. Jaringan Tulang
Jaringan tulang memiliki susunan yang terdiri dari kumpulan sel – sel tulang atau disebut dengan osteon. Matriks pada jaringan tulang termasuk kategori yang banyak. Matriks pada tulang memiliki kandunngan yang berupa zat perekat zat kapur (CaCO3). Zat perekat tersebut adalah zat kolagen. Perpaduan zat perekan dan kolagen menjadikan tulang memiliki struktur yang keras. Pada susunan matriks jaringan tulang dapat dibagi menjadi dua jenis. Berikut adalah dua jenis matriks penyusun jaringan tulang.
- Jaringan tulang kompak/keras adalah jaringan tulang yang tersusun atas matriks yang
- Jaringan tulang spons/spongiosa adalah jaringan tulang yang tersusun dengan matriks berongga. Tulang dengan matriks berongga seringpula disebut dengan tulang karang.
2. Jaringan Tulang Rawan atau Kartilago
Pada jaringan tulang rawan atau kartilago terdiri atas kumpulan sel-sel yang sangat banyak. Pada jaringan jenis ini dapat mengeluarkan matriks atau dikenal dengan zat sela. Zat sela tersebut adalah kondrin. Jaringan tulang rawan yang terdapat pada anak memiliki azal dari jaringan ikat em-brional atau jaringan mesenkim.
Pada susunan tulang rawan di orang dewasa, jaringan tersebut memiliki asal pembentukan dari selaput rawan atau dikenal dengan nama perikondrium. Pada perikondrium diketahui memiliki banyak kandungan sel yang membentuk tulang rawan atau kondroblast. Jenis dari jaringan tulang rawan dapat dibedakan menjadi tiga macam. Berikut adalah jenis dari jaringan tulang rawan atau kartilago.
- Kartilago hialin adalah jaringan tulang rawan yang memiliki matriks dengan permukaan yang jernih dan transparan. Contoh pada jaringan jenis ini antara lain dapat diamati terdapat pada bagian ujung tulang rusuk. Tulang rawan ini melekat pada bagian tulang dada dan pada bagian cincin pada tulang rawan sekitar pada trakea.
- Kartilago elastis adalah jaringan tulang rawan yang memiliki matriks dengan permukaan yang sedikit keruh. Matriks ini berwarna kekuning-kuningan . Pada bagian dalam matrik mengandung serabut – serabut kolagen yang memiliki struktur seperti contohnya antara lain dari jaringan elastis yang dapat diamati pada bagian dinding saluran telinga luar serta pada bagian daun telinga.
- Kartilago fibrosa adalah jaringan tulang rawam yang memiliki matriks dengan permukaan keruh dan gelap Pada matriks di kartilago fibrosa memiliki serabut kolagen yang membentuk suatu berkas kemudian tersusun secara Contoh dari kartilago jenis ini antara lain dapat ditemukan pada perlekatan ligamen-ligamen tertentu di bagian tulang.
3. Jaringan Darah dan Getah Bening
Jaringan darah dan getah bening sering kali dianggap sebagai salah satu jaringan penguat yang memiliki istimewa. Jaringan ini terdiri atas kumpulan sel – sel darah yang terendam di dalam suatu cairan. Cairan tersebut disebut sebagai bagian matriks.
4. Jaringan Lemak
Jaringan lemak tersusun atas kumpulan sel – sel lemak yang memiliki kandungan tetes-tetes lemak yang berfungsi dalam metabolisme lemak. Pada umumnya jaringan lemak terdapat pada permukaan bawah kulit dengan fungsi sebagai bantalan lemak. Jaringan lemak merupakan cadangan lemak pada tubuh. Jaringan ini memiliki fungsi sebagai pelindung dari jaringan – jaringan yang berada dalamnya.