Tidak hanya wanita yang memiliki masalah pada alat reproduksinya tetapi pria bisa mengalami hal yang sama. Beberapa alat reproduksi pria memang bisa memiliki potensi untuk mengalami kelainan. Kelainan alat reproduksi pada pria bisa saja dipergaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal seperti genetik dan gaya hidup yang sering kali tidak disadari oleh setiap orang terutama kaum pria.
Kali ini dosen biologi akan membahas mengenai kelainan penis pada pria. Penis sendiri memiliki fungsi sebagai alat reproduksi dan pembuangan cairan dalam tubuh dalam bentuk urin. Selanjutnya fungsi penis bisa saja mengalami masalah pada sebagian orang. Oleh karena itu perlu diketahui apa saja kelainan penis pada pria yang bisa terjadi. Yuk kita simak informasi kelainan penis pada pria berikut ini.
1. Eksantema Fixtum
Eksantema fixtum atau yang lebih dikenal dengan FE dalam istilah medisnya merupakan masalah yang terjadi pada bagian penis yaitu glans penis. Gejala dan tanda yang muncul akibat kelainan penis yang satu ini adalah munculnya bercak merah yang berubah menjadi darah yang pecah, terasa perih, dan kulit glans penis mengelupas. Selain itu penderita akan mengalami flu dan diare setelah mengalami kelainan ini.
2. Balanitis
Kelainan balanitis adalah kelainan jamur yang menimpa kepala penis. Gejala dan tanda yang muncul pada kelainan balanitis adalah kepala penis berlumuran jamur sehingga berwarna putih susu. Kelainan ini bisa terjadi karena kurang terjaga kebersihan kepala penis pria maupun faktor dari luar seperti saat berhubungan intim organ reproduksi wanita mengalami keputihan sehingga organ intim pria tertular. Kelainan balanitis merupakan kelainan yang disebabkan oleh jamur candida albicans. Kelainan ini paling tinggi terjadi apabila seorang pria tidak dikhitan.
3. Sifilis
Kelainan sifilis memang tidak terdengar asing ditelinga masyarakat. Respon terburuk dari kelainan ini adalah penis akan keropos dan hancur. Sifilis disebabkan karena seseorang terinfeksi bakteri dari treponema pallidum. Penyebab sifilis bisa terjadi karena adanya seks bebas, penggunaan jarum suntik, tato dan tindik. Tahapan awal pada penyakit sifilis adalah munculnya luka dan rasa sakit pada area organ reproduksi.
Selanjutnya akan muncul ruam pada telapak tangan dan kaki, menurunnya nafsu makan pada penderita sifilis. Pengobatan yang dapat dilakukan bagi penderitanya adalah meminum antibiotik dan menghindari hubungan seksual agar infeksi bakteri dari sifilis hilang. Baca : penentuan jenis kelamin pada manusia.
4. Kutil Pada Penis
Tidak hanya pada anggota badan atau tubuh yang mungkin mengalami kelainan seperti kutil. Kelainan kutil pada alat reproduksi pria seperti kutil bisa terjadi. Penyebab terjadinya kutil pada penis karena melakukan hubungan intim melalui liang dubur (seks tidak normal). Tanda yang muncul pada kutil di penis adalah munculnya kutil seperti kembang kol karena kutil tidak hanya tumbuh satu melainkan bergerombol.
Beberapa pengobatan kutil pada penis pria bisa dilakukan pertama dengan mengetahui penyebab mengapa kutil bisa muncul pada anda. jika anda tidak mengetahui maka sebaiknya anda mengunjungi dokter. Biasanya dokter akan mengecek ukuran, jumlah dan gejala lain pada kutil yang anda derita. Pengobatan dengan obat yang tidak dianjurkan oleh dokter atau melakukan pengobatan sendiri sebenarnya tidak disarankan karena beberapa kandungan bahan yang terkandung pada obat yang anda konsumsi belum tentu cocok dan sesuai dengan kondisi kesehatan anda.
5. Impontensia
Impontesia adalah kelainan pada sistem saraf pada manusia dan pembuluh darah yaitu pada organ reproduksi pria tepatnya pada penis. Kelainan ini dikenal memiliki nama lain yaitu impontensi. Kelainan ini menyebabkan adanya kelumpuhan pada saraf tulang belakang, kencing manis yang lama dan faktor kejiwaan. Pengobatan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari impontensia adalah dengan melatih fisik, dan ubah gaya hidup anda dengan tidak merokok.
Demikian informasi dosen biologi mengenai kelainan penis pada pria. Belajar biologi jadi asyik dan menyenangkan bersama dosen biologi.