Mata minus atau rabun jauh memiliki istilah medis miopia. Kondisi ini menyebabkan penderitanya kesulitan melihat benda dari jarak jauh. Mata minus atau miopi terjadi ketika bayangan jatuh di depan retina. Miopi juga terjadi akibat kornea (lapisan terluar mata) yang terlalu melengkuk karena panjang bola mata atau lensanya terlalu tebal.
Maka dari itu, orang dengan miopia memiliki penglihatan jarak jauh yang buruk. Objek yang jauh akan terlihat buram sebab fokus mata tidak jatuh tepat pada retina. Ini bedanya mata orang normal dan yang mengalami mata minus.
Sinar yang direfleksikan dari sebuah objek masuk ke mata melalui kornea, kemudian difokuskan oleh lensa mata ke retina. Pada mata normal, lensa mata dan kornea membiaskan cahaya yang masuk sehingga bayangan objek difokuskan tepat di retina.
Sedangkan pada mata minus, cahaya yang masuk tidak fokus di retina, namun jauh di depannya. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kornea terlalu cembung atau panjang bola mata yang terlalu besar. Sehingga jika Anda memiliki mata minus, pada saat melihat objek dari jarak jauh, objek akan terlihat tidak fokus.
Besarnya keparahan mata minus ditandai dengan ukuran dioptri (D). Berdasarkan tingkat keparahannya, mata minus terbagi tiga, yaitu miopia rendah (minus 0.5D hingga minus 3D), sedang (minus 3D hingga 6D), dan berat (di atas 6D).
Sejauh ini, penanganan mata minus yang paling umum dilakukan dengan menggunakan kacamata. Namun, penggunaan kacamata ini bukan bersifat menyembuhkan mata minus atau menghilangkan minus.
Kacamata digunakan untuk membantu mata memfokuskan kembali bayangan yang masuk agar bisa tepat jatuh ke dalam retina. Kacamata membuat mata seolah-olah bisa bekerja seperti mata normal. Ketika kacamata dilepas, minus mata pun akan tetap ada.
Jika ingin menghilangkan minus mata, cara yang bisa dilakukan dalam dunia kedokeran saat ini adalah dengan operasi. Dilansir dalam laman National Eye Institute, ada dua jenis operasi yang bisa dilakukan yakni PRK (photorefractive keratectomy) dan yang paling populer adalah LASIK (laser in situ keratomileusis).
Keduanya sama-sama menghilangkan minus dengan menghilangkan jaringan dari lapisan kornea. Bedanya LASIK dilakukan dengan membuat lipatan di permukaan kornea, sedangkan PRK tidak.
LASIK, operasi koreksi pengelihatan dengan laser yang paling populer ini, bekerja dengan membentuk kornea (kornea diratakan) bagian depan mata sehingga ketika ada cahaya yang masuk melalui kornea bisa benar-benar terfokus pada bagian retina di belakang mata.
Mata minus tidak dapat dicegah, namun dapat diperlambat perkembangannya. Jagalah kesehatan mata Anda dengan melakukan hal-hal berikut:
- Makan makanan yang sehat. Sudah menjadi rahasia umum bahwa mengonsumsi makanan yang sehat dapat menjaga organ tubuh menjadi sehat, termasuk mata. Mulailah perbanyak konsumsi buah dan sayuran. Selain wortel, ternyata kuning telur dan susu juga mengandung banyak vitamin A yang berguna bagi kesehatan mata. Ikan yang kaya omega 3, seperti tuna, salmon, dan makarel, juga baik untuk kesehatan mat
- Hindari rokok. Merokok memang tidak baik untuk kesehatan dan juga bisa memengaruhi kesehatan mata.
- Gunakan kacamata hitam dengan UV protector. Jangan sepelekan sinar matahari, karena selain bisa membuat kulit menjadi lebih gelap, matahari juga bisa mengganggu kesehatan mata. Pakailah kacamata hitam yang memiliki perlindungan sinar UV untuk menjaga kesehatan mata.
- Istirahatkan mata secara berkala. Saat Anda sedang bekerja dengan komputer atau saat membaca dalam jangka waktu yang lama, beristirahatlah secara berkala dengan cara melihat ke kejauhan.
Indera penglihatan termasuk salah satu bagian yang penting untuk menjalani aktifitas sehari-hari. Lakukan juga pemeriksaan rutin untuk mengetahui kondisi mata dan segera koreksi kelainan mata Anda.