Pernah digigit serangga yang berhubungan dengan efek samping terapi biologis untuk kanker pada tubuh penderita? Sepertinya rata-rata diantara kita pasti pernah merasakan hal yang sama ya sobat, yaitu di gigit serangga. Hal seperti ini tentunya sering terjadi pada saat anda sedang hiking, mendaki gunung, atau bermain dihalaman yang ada tumbuhan atau tanamannya
pastinya sering merasakan hal seperti ini, bahkan ketika berada didalam rumah pun tak menutup kemungkinan anda merasakan hal seperti ini. Jika anda merasakan hak seperti ini, tentunya sobat semua akan merasa kesal karena bukan hanya meninggalkan rasa gatal,
sakit pada kulit anda dan mengganggu mekanisme jam biologis tubuh manusia sepanjang hari, namun juga sering meninggalkan bekas yang bisa merusak estetika kulit anda. Selain itu sobat jika sudah berbekas, maka sering kali bekas tersebut akan lama hilangnya sehingga kulit anda terasa kurang kurang bersih kelihatannya. Adapun gigitan serangga tersebut biasanya pasti akan membuat kulit menjadi gatal-gatal.
Tingkat rasa gatal yang kita rasakan pun tentunya akan berbeda satu dengan yang lainnya tergantung daru jenis serangga yang menggigit tersebut. Serangga yang menggigit atau menyengat anda karena merasa terganggu, sebut saja seperti lebah, semut, atau serangga yang lainnya,
sebenarnya menyuntukkan sejumlah racun kecil ke kulit kita tidak seperti proses ular memproduksi racun secara biologi yang parah, sehingga kulit kita bereaksi terhadapa cairan tersebut sehingga akan menjadi gatal. Namun meski demikian sobat, umumnya racun yang
disuntikkan melalui gigitan tersebut atau bisa juga sengatan tersebut tidak berbahaya dan hanya berjumlah sedikit sehingga meski terasa gatal, namun rasa gatal tersebut tidak akan bertahan lama. Sistem kekebalan dalam tubuh kita pada umumnya akan langsung memerangi racun yang menyebabkan gatal tersebut.
1. Bagaimana Proses Timbulnya Gatal di Kulit Ketika Digigit Serangga?
Adapun penyebab serangga menggigit atau menyengat korbannya tergantung dari keadaana dan situasi, bisa saja karena sernagga tersebut merasa terganggu, atau bisa juga karena merasa kelaoaran. Pada kondisi seperti inilah mereka akan menggencarkan aksinya. Awalnya mereka akan
menyuntikkan atau menyegat korbannya dengan menggunakan salah satu bagian dari tubuhnya yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan racun dari dalam tubuhnya. Adapun racun tersebut bisa saja campuran air liur yang beracun serta berbagai beberapa enzim berbahaya yang
terdapat pada tubuh serangga tersebut. Setelah itu, maka tubuh akan merespon cairan yang masuk kedalam tubuh korban tersebut dengan cara menerima rangsangan racun tersebut sebagai perlindungannya. Oleh karena itulah sering kali bekas gigitan nyamuk tersebut berbekas seperti gatal, kemerahan, bentol pada kulit si korbannya.
2. Apa Saja Reaksi Kulit Terhadap Gigitan Serangga ?
Adapun beberapa masalah yang diakibatkan oleh gigitan serangga antar lain adalah sebagai berikut :
- Anaphylaxis ( reaksi alergi berat ) . Rekasi yang satu ini tergolong reaksi yang tidak biasa, namun dapat bebahaya serius yang bisa mengancam keselamatan si korban tersebut.
- Kondisi batuk, desahan nafas, sesak nafas, merasa sakit di dalam mulut, dan juga kerongkongan atau tenggorokan.
- Adanya perubahan pada bibir yang seolah membengkak, lidah, telinga, kelopak mata, atau bagian yang lainnya.
- Yang umum terjadi adalah adanya benjolan pada kulit yang menimbulkan kemerahan apda kulit yang tak jarang bisa menjadi alergi yang berat bila tak segera ditangani.
Apabila anda terkena gigitan serangga, baiknya anda langsung oleskan obat serangga karena dikhawatirkan dapat menyebabkan alergi yang serius pada kulit anda. Semoga ulasan diatas bisa bermanfaat bagi anda yang membacanya. Salam hangat.