5 Reaksi Biologis Saat Terpapar AC Sepanjang Hari

Zaman sekarang, air conditioning atau yang disebut dengan AC yang berpengaruh pada alat alat pernafasan pada manusia dan fungsinya, tentu sudah menjadi kebutuhan utama ya sobat? terutama di Kota besar padat penduduk yang rata rata suhunya sekitar 30 setiap harinya. Bekerja seharian, di rumah, hingga saat tidur pun harus menggunakan AC untuk menghindari panas dan gerahnya terik matahari. Lalu sobat, bagaimana Reaksi Biologis pada Tubuh Saat Terpapar AC Sepanjang Hari?

Para peneliti biologi di Louisiana Medical Center menemukan, AC diketahui dapat menimbulkan reaksi biologis pada tubuh berupa penyakit pada pernapasan, atau disebut legionairre (infeksi saluran pernapasan akut), juga juga sebagai penyakit menular yang berpotensi fatal menghasilkan demam tinggi juga radang paru paru.

  • Reaksi biologis pada kulit

Reaksi biologis pada tubuh seharian di ruangan ber AC dapat menghilangkan kelembaban udara dalam ruangan, yang mana tidak sehat bagi sistem pernapasan manusia. Embusan dingin udara yang dikeluarkan dari AC juga memiliki dampak buruk bagi kulit. Hal ini berdampak dengan mengikisnya bagian luar kulit, yang akhirnya akan menimbulkan kulit kering, mengelupas, juga berujung pecah pecah.

Penelitian biologi juga menunjukkan bahwa individu yang menggunakan AC setiap hari atau non stop mengalami perubahan pada metabolisme tubuhnya sebab tubuhnya menjadi kesulitan mengatur suhu alami sehingga lebih rentan mengalami sakit kepala yang hebat serta mudah lelah. Hal ini, disebabkan oleh udara dingin AC yang terus memproduksi lendir iritasi membran dan dapat mengakibatkan sesak napas. Maka, tak jarang para karyawan kantoran yang seharian berada di ruangan AC jadi mudah terkena pilek, flu, tubh pegal, dsb.

  • Mempercepat penuaan

Reaksi biologis pada tubuh saat terpapar AC sepanjang hari ini paling jelas reaksinya pada kulit tubuh. Berjam jam terpapar AC hanya akan menghilangkan kelembaban kulit. Setelah itu, kulit juga menjadi rentan untuk muncul lipatan juga kerutan. Tidak mengejutkan jika kulit yang terus terkena paparan AC akan mempercepat proses penuaan pada kulit wajah dan tubuh, terutama pada wajah juga leher.

  • Reaksi stres pada tubuh

Semakin lama  sobat menghabiskan waktu terpapar AC, semakin sulit pula  sobat bisa menerima suhu lingkungan tanpa menggunakan AC. Hal ini dinamakan stres pada tubuh yang secara drastis ketika suatu hari harus menghadapi perubahan suhu misalnya ketika tidak berada di area ber AC. Tak jarang bila tidak terpapar AC,  sobat akan berkeringat lebih banyak juga kulit cepat merah karena tidak tahan panas.

-Bagaimana meminimalisir reaksi biologis pada tubuh akibat seharian terpapar AC sepanjang hari?-

Mungkin akan sulit bagi  sobat untuk mematikan AC terlebih dalam kondisi udara di Indonesia yang panas ditambah dengan polusi dan pemanasan global. Tapi bukan berarti seharian sobat harus terkena paparan udara dingin dari AC terus menerus. Cobalah untuk tidak selalu menghidupkan AC, misalnya dengan tidak menggunakan AC di rumah ketika di malam hari saat udara sudah sejuk dan tak lagi panas. Gunakan AC misalnya hanya ketika di siang hari yang panas atau terik.

Gunakan juga sabun yang kandungan pelembab atau mineralnya lebih banyak, mengingat kulit yang sering terpapar AC menjadi rentan rusak juga cepat menua jika sering terkena AC. Jika sobat berada lingkungan ber AC sobat dapat menggunakan pelembab, lotion, atau krim yang melembabkan juga menutrisi kulit sobat. Gunakan di area seperti wajah, leher, tangan, siku juga lutut serta seluruh tubuh jika perlu. Pilih lotion juga pelembab berbasis air untuk menambah kelembaban kulit  sobat.

Nah sobat, memang cara terbaik untuk menjaga kualitas udara adalah dengan menjaga kualitas lingkungan itu sendiri, dengan menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak merusak alam tentu lingkungan akan sehat dan alami sehingga terhindar dari cuaca ekstrim yang berbahaya seperti panas terik dsb.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan bermanfaat untuk sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.