Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian yang banyak dilakukan di Indonesia. Pertanian merupakan suatu proses menghasilkan bahan pangan, ternak serta produk agroindustri. Proses ini dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber daya alam mulai dari tumbuhan sampai dengan hewan. Memanfaatkan sumber daya alam untuk pertanian sebaiknya disertai dengan budidaya. Namun sayangnya ada banyak orang yang hanya mengambil keuntungan semata dari pertanian dan sama sekali tidak melakukan budidaya. Alhasil kekayaan alam akan semakin terkuras habis hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia semata.
Pengertian usaha tani
Usaha tani merupakan sekumpulan kegiatan dalam budidaya. Petani adalah orang yang melakukan usaha tani seperti “petani padi”, “ petani ikan” dan lain sebagainya. Bagi mereka yang melakukan usaha tani dengan membudidayakan hewan, disebut dengan peternak. Pertanian merupakan salah satu sektor agribisnis yang dianggap sebagai kegiatan ekonomi. Dalam dunia pertanian, sistem ladang disebut sebagai sistem yang paling primitif. Dalam pertanian, pengolahan tanah yang dilakukan sangatlah minimum, selain itu, tingkat produktivitas yang dilakukan oleh para petani juga bergantung pada ketersediaan humus pada tanah.
Tanaman pangan pertanian
Tanaman pangan merupakan salah satu contoh pertanian yang banyak dipilih di Indonesia. Di negara kita, banyak tanaman pangan yang dipilih sebagai kegiatan ekonomi penduduk seperti padi, umbi-umbian, jagung dan lain-lain. Mereka yang berada di tanah kering, biasanya memilih sistem tegal untuk pekarangannya. Hal ini dikarenakan sumber air yang jauh dari lokasi pertanian. Sistem ini dilakukan oleh mereka yang telah menetap lama di daerah tersebut. Meski demikian sistem tegal memiliki tingkat pengelolaan yang rendah dan tidak membutuhkan tenaga yang besar. Penggunaan jasa hewan juga jarang diperlukan dalam sistem ini. Tanaman yang dipilih sebagai sumber produksi adalah jenis tanaman yang tahan dengan iklim kering. (baca : cara mencegah hama)
Sistem sawah merupakan salah satu usaha pertanian yang membutuhkan teknik budidaya yang tinggi. Dalam sistem sawah, terdapat stabilitas biologi yang tinggi karena pengolahan tanah dan air dilibatkan dalam sistem ini. Tidak heran, jika tingkat kesuburan tanah pun bisa dipertahankan. Sistem sawah membutuhkan pengairan serta drainase yang baik. Sistem sawah memiliki potensi yang besar untuk memproduksi jenis tanaman pangan layaknya palawija serta padi.
Sistem perkebunan biasanya dipilih untuk mereka yang lebih memilih memproduksi jenis tanaman ekspor. Ada banyak contoh produk bahan ekspor seperti teh, coklat, karet, kopi dan lain-lain. Hingga kini sistem perkebunan terus berkembang mengingat kebutuhan ekspor yang juga memerlukan banyak barang produksi.
Meningkatkan Hasil Pertanian
Bukan hanya satu atau 2 orang petani, namun ada banyak petani yang mengeluh akibat produksi barang pertanian mereka menurun hasilnya. Dalam hal ini diperlukan cara meningkatkan hasil pertanian yang jitu yakni:
- Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanian merupakan salah satu cara pengolahan lahan pertanian sebaik-baiknya guna meningkatkan hasil dengan memanfaatkan beragam jenis sarana. Intensifikasi pertanian banyak dipilih sebagai cara meningkatkan hasil pertanian di Jawa serta pulau Bali. Hal ini dikarenakan, di pulau Jawa dan Bali lahan pertaniannya cenderung sempit.
Intensifikasi pertanian bisa dilakukan dengan cara menjalankan program panca usaha tani yang berlanjut dengan sapta usaha tani. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam meningkatkan hasil pertanian melalui sapta usaha tani adalah:
- Pengolahan tanah yang baik
- Pengairan secara teratur
- Penggunaan bibit yang unggul
- Lakukan pemupukan secara teratur sampai menyerap ke bagian bagian akar
- Langkah pemberantasan hama serta penyakit pada tanaman
- Pengolahan setelah panen
- Ekstensifikasi pertanian
Ekstensifikasi pertanian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuka area hutan, memanfaatkan daerah sekitar rawa, membuka semak belukar, serta membuka lahan pertanian yang belum digunakan. Tidak hanya itu, namun ekstensifikasi pertanian juga bisa dilakukan dengan cara membuka persawahan pasang surut.
Cara meningkatkan hasil pertanian yang satu ini banyak dipilih dan dilakukan pada daerah dengan penduduk yang jarang. Sebagai contohnya adalah pulau Sumatera serta Kalimantan juga Irian Jaya.
- Diversifikasi pertanian
Diversifikasi pertanian merupakan salah satu jenis usaha yang dilakukan dengan cara memanfaatkan beberapa jenis produksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya ketergantungan pada salah satu jenis tanaman saja. Dalam melakukan diversifikasi ada 2 cara yang bisa dilakukan yakni dengan memperbanyak jenis kegiatan pertanian. Sebagai contohnya adalah petani tumbuhan pangan, yang juga beternak seperti pengelompokan hewan ayam serta ikan. Cara kedua adalah dengan memperbanyak jenis tanaman yang terdapat pada satu lahan. Sebagai contoh adalah dengan menanam tanaman jagung sekaligus padi pada satu ladang.
- Mekanisasi pertanian
Cara meningkatkan hasil pertanian ini dilakukan dengan cara memanfaatkan mesin-mesin pertanian yang modern. Mekanisasi pertanian banyak diterapkan di luar pulau Jawa terutama pada daerah yang memiliki lahan pertanian yang luas. Pada mekanisasi pertanian, tenaga manusia serta hewan bukanlah sebagai tenaga pengolah lahan yang utama.
- Rehabilitasi pertanian
Cara meningkatkan hasil pertanian yag selanjutnya adalah dengan melakukan rehabilitasi pertanian. Usaha ini dilakukan dengan cara memperbaiki lahan yang awalnya tidak lagi produksi menjadi lahan yang kembali produktif. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengganti tanaman yang tidak lagi menghasilkan menjadi jenis tanaman yang menghasilkan.
Dalam mengembangkan pertanian di Indonesia, pemerintah tidaklah angkat tangan melainkan juga ikut membantu melalui langkah-langkah yang berikut ini:
- Memperluas serta memperbaiki juga memelihara jaringan irigasi secara meluas di seluruh wilayah Indonesia
- Menyempurnakan sistem pertanian pangan dengan cara menerapkan beragam cara seperti halnya melakukan bimbingan massal
- Melakukan pembangunan seperti pabrik pupuk dan pabrik insektisida juga pestisida guna melancarkan produksi hasil pertanian
Selain itu, cara lain untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan membangun gudang serta pabrik penggilingan padi dengan harga dasar gabah. Sehingga petani tidak merasa diberatkan. Cara lainnya adalah dengan memberikan beragam jenis subsidi serta intensif modal untuk para petani supaya kemampuan dalam produksi pertanian mereka meningkat. Bentuk pula kelompok tani juga KUD di seluruh pelosok desa. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi penduduk serta memberikan solusi bagi mereka yang tengah menghadapi kesulitan dalam hal produksi.
Contoh Produksi Pertanian
Ada beberapa contoh tanaman yang biasa dipilih untuk dibudidayakan sebagai tanaman produksi dalam pertanian seperti:
- Teh
Teh merupakan salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai campuran dalam minuman. Teh bisa tumbuh dan berkembang dengan baik asalkan syarat-syarat yang berikut ini terpenuhi:
- Ditanam di daerah pegunungan dengan udara yang sejuk.
- Ketinggian dataran yang baik mulai dari 200 hingga 2000 meter di atas permukaan air laut. Semakin tinggi teh ditanam pada suatu daerah, maka kualitas teh juga akan semakin baik.
- Mendapatkan sinar matahari yang cukup. (baca : fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan)
- Tanaman yang digunakan subur dengan curah hujan yang banyak.
Daerah yang memiliki banyak perkebunan teh adalah Jawa Barat tepatnya di Priangan, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Pematang Siantar serta daerah Bengkulu. Teh dalam negeri umumnya diekspor ke Amerika, Belanda, Jerman, Australia serta Singapura.
- Tebu
Tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia lainnya adalah jenis tanaman tebu. Tebu menghasilkan gula yang setiap hari kita gunakan untuk keperluan memasak serta membuat minuman. Tebu dianggap sebagai tanaman rumput yang berdiri kokoh dan kuat. Tebu dapat tumbuh dengan baik jika syarat-syarat yang berikut ini dipenuhi:
- Ditanaman di daerah yang kering dan beriklim panas namun lembab dengan suhu diantara 25ºC-28ºC
- Daerah dengan curah hujan kurang dari 100 mm pertahunnya
Supaya tanaman tebu mampu menghasilkan kadar gula yang tinggi, anda diharapkan memperhatikan waktu penanamannya. Saat masih muda, tanaman ini membutuhkan banyak air untuk hidup. Saat tebu mulai tua, kebutuhan air sudah tidak lagi terlalu diperlukan. Adapun daerah penghasil tebu di Indonesia antara lain adalah pulau Jawa, Lampung, Nusa Tenggara serta Sumatera Selatan.
- Kopi
Satu lagi jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan minuman adalah kopi. Jenis tanaman ini bisa tumbuh subur jika ditanam di area pegunungan. Adapun syarat tumbuh kopi antara lain adalah:
- Lahan yang subur
- Udara sekitar yang sejuk
- Tumbuh pada ketinggian 10 hingga 1500 meter di atas permukaan air laut
- Perlu banyak sinar matahari serta hujan
- Bisa pula tumbuh di dataran rendah
Di Indonesia kopi mulai di tanam di pulau Jawa di tahun 1696 dengan jenis kopi Arabika yang berasal dari Afrika Timur atau tepatnya di Ethiopia. Kopi selanjutnya yang dikenal masuk ke Indonesia adalah jenis kopi Liberika yang berasal dari Afrika Barat. Karena jenis kopi ini mudah terserang penyakit, maka pengembangan jenis kopi lain yakni jenis kopi robusta dilakukan. Kopi robusta merupakan jenis kopi yang berasal Afrika Barat.
Kopi robusta banyak ditemukan di pulau Jawa serta pulau Sumatera. Jenis kopi ini cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian 10 hingga 800 meter di atas permukaan air laut. Menanam tanaman terlebih jenis tanaman produksi sebaiknya diakukan sesuai dengan jenis tanaman sehingga tanaman bisa memberi hasil yang terbaik.