Hormon Etilen merupakan hormon yang diproduksi dari metabolisme tanaman. Hormon ini ditemukan dalam tanaman dan kadang disebut dengan gas etilen. Gas etilen tidak berwarna namun mudah menguap. Etilen secara luas digunakan dalam industri kimia dan diproduksi secara global. Etilen juga sangat penting sebagai hormon alami tumbuhan, digunakan dalam pertanian untuk mematangkan buah.
Selain diproduksi secara industri, seperti yang kita tahu etilen secara alami diproduksi oleh tanaman. Etilen diproduksi dari semua bagian tanaman termasuk daun, akar, bunga, buah, biji, dan bagian lainnya. Selama tanaman hidup, produksi etilen dirangsang selama masa pertumbuhan. Produksi etilen juga dapat dirangsang oleh berbagai aspek internal seperti luka mekanik, stress lingkungan, dan berbagai bahan kimia.
Hormon Etilen
Sejak zaman kuno Etilen dimanfaatkan untuk membantu pematangan buah misalnya pada zaman Mesir kuno, atau Cina kuno yang digunakan untuk pematangan buah pir. Para ilmuwan kemudian menemukan dampak lain dari penggunaan etilen seperti membuat akar menjadi mengecil dan menyebabkan kerontokan pada tumbuhan.
Beberapa fungsi hormon etilen antara lain:
- Jika konsentrasinya lebih tinggi dari hormon auksin maka dapat menghambat pembentukan batang, bunga, dan akar
- Merangsang pembentukan bunga bersama-sama dengan auksin.
- Membantu proses pematangan buah
- Merangsang pertumbuhan akar dan batang
- Membentuk akar adventif
- Merangsang absisi buah dan daun
- Merangsang induksi pada bunga Bromiliad
- Membantu induksi sel kelamin betina bunga
- Membantu pemekaran bunga
- Sebagai obat bius
Kegunaan Hormon Etilen
Salah satu kegunaan hormon etilen yaitu membantu proses pematangan buah. Ini sering dimanfaatkan oleh para pedagang buah tertuma distributor dan importir buah. Buah dikemas saat belum masak dan diangkut oleh pedagang. Saat akan diperdagangkan buah tersebut baru diberikan etilen sehingga buah yang tadinya belum masak dapat cepat masak. Hal ini dapat mencegah buah yang didistribusikan membusuk jika dibawa dalam keadaan matang.
Di dalam industri kimia, etilen digunakan untuk beberapa hal antara lain :
1. Polimerisasi – Bentuk lain dari etilen yaitu polietilen diproduksi paling banyak dari sumber etilen. Polietilen sendiri banyak digunakan dalam pembuatan plastik. Plastik dari polietilen misalnya tas belanja atau kantung sampah.
2. Oksidasi – Etilen dioksidasi untuk memproduksi etilen oksida yang merupakan bahan mentah dalam produksi surfactant dan deterjen. Etilen juga dioksidasi untuk memproduksi etilen glikol yang digunakan dalam industri otomotif.
3. Halogenisasi dan hidrohalogenisasi – Dalam proses ini etilen menjadi etilen diklorida, etil klorida, dan etilen dibromida. Beberapa produk turunan dari senyawa tersebut yaitu polyvinyl chloride, trikloretilen, perkloretilen, metal kloroform, polyvinylidene chloride, dan lain-lain
4. Alkylation – Etilen menjadi ethylbenzene, yang digunakan untuk styrene. Biasanya digunakan untuk pembungkusan.
Produksi etilen terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2005, produksinya mencapai 107 juta ton, pada 2006 sebanyak 109 ton, pada 2010 sebanyak 138 ton, pada 2011 sebanyak 141 ton. Sampai tahun 2013, etilen telah diproduksi setidaknya oleh 117 perusahaan di 32 negara. Untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat pabrik etilen dikembangkan di daerah Timur Tengah dan Cina.
Masalah yang bisa ditimbulkan dari etilen misalnya akan membuat buah masak secara cepat sehingga tidak terjadi dengan alami. Etilen juga dapat menyebabkan masalah pada bunga yang menjadi lebih stress karena terkena dampak etilen. Para petani yang menumbuhkan buah secara alami juga dapat terpengaruh dengan adanya hormon etilen yang digunakan oleh pedagang buah. Etilen sesungguhnya memang bermanfaat banyak bagi kehidupan namun ada baiknya manfaat tersebut dipakai secara bijak sehingga tidak merugikan lingkungan dan pihak lain.
Baca juga artikel biologi lainnya :
- fungsi daun pada tumbuhan
- fungsi membran sel pada hewan
- fungsi dinding sel pada tumbuhan
- biota laut
- bagian-bagian bunga
- bagian-bagian kulit manusia
- bagian-bagian otak manusia