4 Jaringan Penyusun Akar Terlengkap Beserta Penjelasannya

Salah satu bagian dari tanaman atau tumbuhan yang sangat penting adalah akar. Fungsi akar tidak kalah penting seperti halnya fungsi daun pada tumbuhan. Sobat semua tentunya tau akan akar ya sobat. Ini adalah pelajaran ketika duduk di kelas 4 SD (Sekolah Dasar) loh sobat. Namun walaupun sobat semua sudah tau, tapi tidak ada salahnya jika kita ulas kembali ya sobat, siapa tau ada sebagian dari sobat disini melupakan pelajaran ini, jadi ada baiknya kita buka lagi memori tentang pelajaran. Oke setuju ya.

Akar merupakan bagian yang hampir dimiliki oleh semua tumbuhan. Hal ini dikarenakan fungsi akar yang sangat begitu besar pengaruhnya pada pertumbuhan tumbuhan itu sendiri. Akar adalah salah satu bagian dari tumbuhan yang biasanya berada dalam tanah, tetapi ada juga yang berada di luar tanah tergantung dari jenis tumbuhan tersebut. Tidak terkecuali juga tanaman yang hidupnya di air, ya tentunya akarnya juga berada di dalam air ya sobat.

Jaringan Penyusun Akar

Pada umumnya akar mempunyai warna putih atupun kuning,ada juga hitam. Bentuk akar pada tumbuhan biasanya meruncing pada bagian ujungnya. Bentuk runcing pada akar tersebut dapat memudahkan akar untuk menembus tanah dan mencari sumber makanan dan air dari dalam tanah itu sendiri.

Akar merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama yaitu untuk menghisap air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan garam mineral tersebut digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh. Akar mempunyai struktur luar yang terdiri dari daerah pertumbuhan akar, tudung akar, serta bulu akar. Baca juga mengenai macam macam gerak pada tumbuhan.

Secara umum, setiap bagian dari tumbuhan memiliki jaringan – jaringan penyusunnya, begitu pula dengan akar tentunya. Akar tersebut terdiri dari jaringan – jaringan penyusun yang terdapat di dalam akar. Apa saja jaringan penyusun akar tersebut, mari kita simak yuk sobat pembahasan berikut ini.

1. Jaringan Epidermis

Jaringan penyusun akar pertama ialah epidermis. Epidermis merupakan jaringan penyusun akar yang terletak paling luar. Jaringan ini tersusun dari sel – sel yang rapat satu dengan yang lainnya, tanpa adanya ruang antar sel dan biasanya berdinding tipis.

Jaringan ini bersifat semi permeable, sehingga akan mempermudah masuknya air dan hara maupun garam mineral kedalam akar tersebut. Semakin lama jaringan epidermis akan mengalami penebalan. Penebalan yang dimaksud adalah penebalan yang berfungsi untuk melindungi jaringan yang berada dibawahnya.

Pada jaringan ini, terdapat benjolan – benjolan yang kemudian nantinya akan membentuk rambut – rambut akar yang berfungsi sebagi alat penyerap air dan hara mineral sekaligus dapat memperluas bidang atau daerah penyerapan dari akar tersebut.

Umumnya, jaringan epidermis  dilapisi zat gabus. Zat gabus ini berfungsi sebagai pelindung sel – sel dibawahnya, tetapi zat gabus ini tidak dapat berfungs sebagai alat penyerap air dan hara dalam tanah. Baca juga mengenai ciri tumbuhan monokotil dan dikotil.

2. Jaringan Korteks

Jaringan penyusun akar yang berada dilapisan kedua setelah epidermis adalah korteks. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat peyimpanan cadangan makanan dalam akar. Jaringan ini tersusun dari jaringan parenkim yang relatif renggang dengan jaringan penguat yang jumlahnya lebih sedikit. Sel – sel yang terdapat dalam jaringan parenkim memiliki ruang – ruang antar sel yang berfungsi sebagai ruang penyimpanan udara. Baca juga mengenai struktur dan fungsi jaringan akar.

3. Jaringan Endodermis

Jaringan penyusun akar yang ketiga setelah korteks adalah endodermis. Endodermis terdiri ari selapis sel. Pada dinding sel yang tegak lurus dengan silinder pusat terdapat penebalan zat gabus yang berbentuk pita dan disebut dengan pita kaspari.

Bagian ini tidak dapat ditembus oleh air seperti bagian akar yang lainnya, sehingga bagian endodermis lah yang mengambil alih sebagai pengatur  masuknya air dan  unsur hara mineral dari korteks ke silinder pusat atau bahas lainnya adalah stele. Baca juga mengenai fungsi jaringan parenkim.

4. Jaringan Silinder Pusat (Stele)

Jarigan pusat atau jaringan stele adalah jaringan yang berada dalam bagian paling dalam diantara semua jaringan penyusun akar yang lainnya.  Dalam silinder pusat ini, terdapat perisikel dan jaringan pengangkut yaitu xilem atau disebut juga dengan pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem dan berselang – seling, dan lebih dikenal dengan tipe radial.  Floem berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan atau zat – zat organic hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan tersebut. Sedangkan untuk xilem berfungsi sebagai pembuluh pengangkut yang fungsinya unutk mengangkut air dan hara mineral dari akar menujur batang kemudian menuju daun.

Xilem akan menerima air dan hara mineral dari endodermis dan kemudian diteruskan ke xilem batang. Xilem pada akar tumbuhan yang berjenis monokotil berbentuk seperti bintang yang mempunyai lengan lebih dari 12. Sedangkan xilem pada akar tumbuhan berjeni dikotil berbentuk bintang juga dengan jumlah lengan antara 2 sampai dengan 6 legan. Antara xilem dan floem pada akar  tumbuhan dikotil terdapat cambium yang fungsinya untuk membelah. Pembelahan dapat terjadi dari arah luar kedalam. Pembelahan kearah luar membentuk floem sekunder, sedangkan pembelahan kearah dalam membentuk xilem sekunder.

Jaringan penyusun akar tumbuhan yang terletak paling dalam adalah parenkim empulur. Parenkim empulur lebih banyak terdapat pada akar tumbuhan monokotil, sebaliknya pada akar tumbuhan dikotil sangat sedikit sekali, bahakan tidak jarang tidak terdapt parenkim empulur sama sekali.

Oke sobat, sekian dulu pemaparan penulis dalam artikel kali ini mengenai jaringan penyusun akar. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa jaringan – jaringan yang terdapat pada akar membentuk satu – kesatuan yang melindungi jaringan – jaringan dibawahnya. Masih banyak lagi ilmu yang belum sempat penulis paparkan di artikel ini mengenai akar ya sobat, dilain waktu pasti akan penulis bahas lagi.

Menarik kan sobat ulasan tentang pengetahuan akan tumbuhan ini. Yuk sobat kita bangkitkan lagi daya ingat dan semangat untuk terus belajar ya. Karena jika terus belajar otak kita akan terus dipakai atau difungsikan secara maksimal sobat. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kecerdasan anda. Terima kasih buat sobat semua yang sudah meluangkan waktu dan sudah mambaca artikel ini mengenai jaringan penyusun akar ya, semoga dapat memberikan manfaat bagi sobat semua. Dan tentunya ilmu yang sobat dapat dari artikel ini dapat sobat share ke teman atau kerabat bahkan anak – anak sobat semua. Sampai jumpa ya sobat. Salam hangat dari penulis.