8 Macam Macam Jamur – Peran dan Contohnya

Macam Macam Jamur, Jamur merupakan salah satu organisme yang banyak berperan dalam kehidupan manusia, baik peran negatif maupun positif. Pengetahuan mengenai macam-macam jamur akan membantu manusia mengambil manfaat sebesar-besarnya dari jamur, sehingga dapat membantu kehidupan manusia itu sendiri. Pengetahuan tentang bahaya yang dapat diakibatkan oleh beberapa jenis jamur akan membuat manusia lebih berhati-hati terhadap jenis jamur tertentu, dan membantu manusia menemukan solusi untuk mengatasi dampak negatif jamur.

Baca juga: Cabang-cabang ilmu biologi

Pengertian

Jamur memiliki beberapa nama yang cukup populer, yaitu cendawan, kapang, ragi, khamir, dan sebagainya, dan dalam istilah biologi juga biasa dikenal dengan fungi. Jamur merupakan sejenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof, yang artinya jamur mendapatkan makanannya dari organisme lain, baik sebagai saprofit maupun parasit.

Jamur mengambil makanan dari lingkungannya berupa zat organik dengan bantuan hifa dan miselium. Makanan yang diserap oleh jamur ini disimpan dalam bentuk glikogen. Untuk kelangsungan hidupnya, jamur membutuhkan sebuah substrat sebagai tempat hidup, yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan zat-zat lainnya. (Baca juga: Kebutuhan makhluk hidup)

Beberapa jenis jamur merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), dan beberapa merupakan organisme multiseluler (bersel banyak). Jamur terdiri dari hifa yang berbentuk seperti benang. Kumpulan hifa membentuk miselium yang berbentuk seperti anyaman yang bercabang-cabang. Jamur bersimbiosis mutualisme dengan berbagai jenis organisme, baik sebagai tumbuhan saprofit maupun parasit. Tempat hidup jamur sebagian besar di darat dan sebagian lagi di air.

Jamur bereproduksi dengan cara generatif mapun vegetatif. Secara generatif dengan cara meleburnya dua hifa sehingga membentuk zigot, lalu tumbuh menjadi tubuh buah. Secara vegetatif, jamur berkembang biak dengan spora, fragmentasi hifa dan tunas.

Baca juga:

Awalnya jamur dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan karena memiliki morfologi dan habitat yang sama, serta karakteristik yang sama yaitu tidak dapat berpindah tempat, dan tumbuh di tanah. Namun fungi tidak bisa dimasukkan ke dalam kingdom tumbuhan karena bersifat heterotrof, yang merupakan salah satu ciri hewan.

Jika jamur dimasukkan ke dalam kingdom hewan juga tidak sesuai, karena jamur mencerna makanan di luar tubuh, sedangkan hewan di dalam tubuh. Dinding sel jamur tersusun oleh kitin, sedangkan hewan tidak. Oleh karena itu, ahli biologi memasukkan jamur ke dalam kingdom tersendiri. Macam-macam jamur dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya, yaitu dalam beberapa subkingdom/ filum.

Baca juga:

Macam Macam Jamur

1. Microsporidia

Microsporidia adalah sekelompok fungi mikroskopik bersel tunggal dan berspora, yang hidup sebagai parasit pada hewan, terutama serangga. Beberapa juga ditemukan pada ikan dan hewan golongan crustacea, seperti udang, kepiting, dan lain-lain. Satu jenis atau spesies dari Microsporadio hanya menginfeksi satu jenis hewan, atau beberapa jenis hewan dengan kekerabatan yang dekat dalam taksonomi. Microsporidia juga dapat menginfeksi manusia dan mengakibatkan penyakit yang bernama Microsporidiosis. Microsporidia yang menyerang manusia tercatat ada 14 jenis, di antaranya adalah Trachipleistophora hominis.

Microsporidia merupakan patogen ancaman bagi organisme yang ditinggalinya. Sifat patogenik ini dapat memberi manfaat pada organisme lain. Misalnya Vavraia culicis yang digunakan sebagai pengontrol parasit Plasmodium falciparum, penyebab malaria pada manusia, dengan menginfeksi nyamuk pembawanya, Anopheles gambiae. (Baca: Daur hidup nyamuk — Jenis-jenis plasmodium)

2. Chytridiomycota

Chytridiomycota adalah organisme berspora yang dikenal sebagai chytrids. Chytrids adalah jenis fungi dengan struktur paling sederhana. Chytrids dimasukkan ke dalam jenis fungi karena memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin, flagel berbentuk cambuk, dan caranya mendapatkan makanan dengan menyerap nutrisi dari habitatnya/ lingkungannya. Chytrids dapat bersifat parasit maupun saprofit pada inangnya. (Baca: Fungsi dinding sel pada tumbuhan)

Chytrids banyak terdapat pada organisme di air, baik hewan maupun tanaman. Sebagai parasit, chytrids hdup pada mikroba eukariotik dan prokariotik. Penyebaran chytrids pada mikroba menjadi pengontrol jumlah populasi mikroba yang terlalu tinggi, sehingga chytrids berperan sangat penting pada rantai makanan dalam ekosistem perairan.

Sebagai parasit yang merugikan, jenis chytrids Batrachochytrium dendrobatidis mengancam daur hidup katak dan menjadi penyebab kematian beberapa jenis hewan tertentu dalam jumlah yang cukup besar, seperti kematian pada katak di Australia dan Panama pada tahun 1998, sehingga mengakibatkan penurunan jumlah katak yang cukup besar. Parasit merugikan lainnya adalah Synchytrium endobioticum yang merupakan patogen pada kentang. Sebagai saprofit, peran chytrids sangat penting, yaitu sebagai pengurai beberapa materi seperti selulose, serbuk sari, keratin dan kitin. (Baca: Piramida rantai makanan)

3. Blastocladiomycota

Blastocladiomycota juga mengurai materi seperti serbuk sari, selulose, kitin, dan keratin. Sebagian besar spesies yang diketahui merupakan parasit. Beberapa contoh jenis jamur atau fungi adalah sebagai berikut.

  • Catenaria, merupakan parasit dari nematoda, midges (sejenis nyamuk), hewan dalam golongan crustacea, dan bahkan jenis balstoclad, yaitu Coelomyces.
  • Physoderma maydis, merupakan parasit pada jagung dan menyebabkan penyakit titik coklat (brown spot).
  • Urophlyctics yang merupakan parasit tumbuhan alfalfa.
  • Physoderma, merupakan parasit yang penting secara ekologi, yang ada pada tumbuhan angiosperma. (Baca: Manfaat ekologi)
  • Allomyces macrogynus dan Blastocladiella emersonii.

4. Neocallimastigomycota

Neocallimastigomycota merupakan fungi anaerob, yang banyak ditemukan pada saluran pencernaan hewan herbivora, dan juga manusia. Neocallimastigomycota berperan penting dalam mencerna serat, produksi enzim polisakarida, dan hidrolisa polimer tumbuhan. (Baca: Enzim pencernaan manusia)

5. Glomeromycota

Glomeromycota ditemukan pada akar atau di sekitar akar tanaman rhizopus. Kelompok fungi ini bersimbiosis mutualisme untuk membentuk mikoriza arbuskuler, yang penting bagi beberapa jenis tumbuhan supaya dapat tumbuh dengan optimal. Arbuskuler merupakan tempat pertukaran makanan antara inang dan fungi yang menumpanginya. Terdapat dua tipe mikoriza, yaitu:

  • Ektomikoriza, di mana hifa hanya dapat menembus hingga epidermis, contoh fungi pada akar pinus.
  • Endomikoriza, di mana hifa dapat menembus hingga ke bagian korteks, contoh fungi pada anggrek, dan sayuran seperti bit dan kol.

Baca juga:

Glomeromycota berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membentuk spora. beberapa contoh Glomeromycota yaitu:

  • Glomus claroideum,
  • Glomus mosseae,
  • Entrophospora,
  • Acaulospora,
  • Sclerocystis, dan
  • Archaeospora leptoticha.

6. Ascomycota

Ascomycota terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • bersel tunggal/ uniseluler; reproduksi aseksual dengan membelah atau dengan tunas, sedangkan reproduksi seksual dilakukan melalui konjugasi.
  • bersel banyak/ multiseluler; reproduksi aseksual dilakukan dengan spora aseksual (konidiospora) dan fragmentasi hifa, sedangkan reproduksi seksual dilakukan dengan penyatuan hifa jantan (+) dan hifa betina (-).

Contoh fungi Ascomycota dan perannya dalam kehidupan manusia

1. Saccharomyces

Disebut juga khamir, yeast¸atau ragi. Saccharomyces merupakan mikroorganisme bersel tunggal. Saccharomyces berperan dalam proses fermentasi, misalnya dalam pembuatan tapai, anggur, dan roti. Saccharomyces mampu mengubah gula menjadi karbondioksida dan alkohol. Karbondioksida dapat membuat adonan roti mengembang. Jenis Saccharomyces yang umum digunakan adalah:

  • Saccharomyces ellipsoideus, digunakan dalam fermentasi buah anggur menjadi minuman (wine).
  • Saccharomyces cerevisae, yang digunakan dalam pembuatan roti dan tapai.
  • Saccharomyces tuac, berperan dalam fermentasi air nira atau legen menjadi tuak.

2. Penicillum

Merupakan saprofit pada bahan-bahan organik. Konidia berwarna hijau. Beberapa macam atau jenis jamur Penicillium adalah:

  • Penicillum notatum, Penicillum vermiculatum dan Penicillum chrysogenum berperan dalam pembuatan antibiotik penisilin, yang digunakan untuk membasmi bakteri seperti Neissera meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus sp., dan lain-lain.
  • Penicillum cammemberti dan Penicillum requeforti, berperan dalam peningkatan kualitas keju.
  • Penicillum islandicum, fungi yang merusak beras dan merubah warnanya menjadi kuning.
  • Penicillum italicum, fungi yang dapat mengakibatkan pembusukan pada buah jeruk.
  • Penicillum expansium, fungi yang dapat mengakibatkan buah apel menjadi busuk.

3. Morchella esculanta dan Sarcosypha cocconea

jamur atau fungi yang memiliki tubuh buah dan mengandung banyak air. Jamur ini sangat enak dan dapat dikonsumsi, dan banyak ditemukan di bawah pohon buah-buahan.

4. Neurospora crassa dan Neurispora sitophila

Jamur oncom dengan spora berwarna jingga.

5. Trichoderma resel

merupakan penghasil enzim selulase, yang merupakan enzim pengurai selulosa. Enzim ini berguna dalam proses produksi PST (Protein Sel Tunggal)

6. Erysiphe

adalah jamur yang hidup sebagai parasit pada permukaan daun tanaman, dengan askokarp berwarna putih tepung.

7. Ascobolus scatigenus

merupakan saprofit pada kotoran sapi dengan askokarp berbentuk seperti mangkuk, yang disebut apotesium.

8. Claviceps purpurea

jenis atau macam jamur yang menyebabkan penyakit ergom pada tanaman gandum.

9. Fusarium, jamur yang

hidup sebagai parasit pada batang tanaman padi, tomat, kentang, tebu, dan pisang.

10. Candida Albicans

merupakan jamur atau fungi parasit yang hidup menumpang pada jaringan epitel yang lembab pada manusia, seperti saluran pencernaan dan pernapasan, serta alat kelamin wanita (penyebab keputihan).

7. Basidiomycota

Basidiomycota adalah filum fungi atau jamur yang umumnya kita lihat dan konsumsi sehari-hari. Fungi atau jamur yang termasuk di dalam Basidiomycota umumnya makroskopik, yaitu berukuran cukup besar untuk dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan mikroskop. Tubuh buahnya nampak jelas, tumbuh di permukaan tanah atau substrat tertentu. Tubuh buah sangat khas dan cukup populer, yaitu berbentuk seperti payung. Secara umum, bagian tubuh buah terdiri dari stipe (tangkai), pileus (tudung), volva, dan lamella (bilah). Reproduksi Basidiomycota dilakukan dengan dua cara yaitu:

  • aseksual, yaitu dengan pembentukan konidia, dan
  • seksual, dengan pertemuan hifa (+) dan hifa (-) di dalam tanah.

Beberapa jenis jamur yang termasuk filum Basidiomycota merupakan jenis jamur yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Beberapa jenis atau macam jamur tersebut adalah:

  • Volvariella volvaceae (Jamur Merang), memiliki tubuh buah berbentuk payung dan berwarna putih kemerahan. Jamur merang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, kadar kalori tinggi, namun kadar kolesterol rendah.
  • Auricularia polythrica (Jamur Kuping), dapat dikonsumsi dan merupakan jamur saprofit yang tumbuh di batang kayu yang sudah mati. Tubuh buah berbentuk seperti telinga (kuping) berwarna merah kecoklatan.
  • Pleuretes sp (Jamur Tiram), merupakan jamur konsumsi yang tumbuh baik pada substrat yang memiliki kandungan selulosa dan lignin yang cukup tinggi, seperti batang kayu yang lapuk ataupun yang masih hidup.
  • Lavaria zippeli (Jamur Mayang), merupakan saprofit di tanah di kawasan hutan. Jamur ini memiliki tubuh buah bercabang-cabang seperti karang.
  • Polyporus giganteus (Jamur Papan), merupakan jamur yang hidup sebagai saprofit pada batang kayu yang lapuk, serta memiliki tubuh buah yang keras dan lebar. Jamur ini dapat hidup hingga beberapa tahun.
  • Amanita phalloides, merupakan jamur dengan bentuk sangat indah, namun mematikan. Sepotong tubuhnya mampu membunuh satu orang dewasa. Jamur ini memiliki tubuh buah seperti payung, dan tumbuh di kotoran ternak sebagai saprofit.
  • Puccinia graminis (jamur karat), hidup sebagai parasit di daun rumput-rumputan, berukuran makroskopik, tidak memiliki tubuh buah, dan memiliki spora merah kecoklatan seperti warna karat.

8. Incertae sedis

Beberapa jenis fungi tidak bisa dimasukkan ke dalam ketujuh filum di atas. Oleh karena itu, beberapa jenis fungi ini dimasukkan ke dalam Incertae sedis. Beberapa jenis fungi tersebut adalah

  • Entomophthoromycotina,
  • Kickxellomycotina,
  • Mucoromycotina,
  • Zoopagomycotina.

Demikianlah beberapa jenis atau macam jamur berdasarkan klasifikasinya. Dengan mengetahui ciri-ciri fisik jamur, maka kita akan mengetahu jenis atau macam jamur yang merugikan atau bahkan berbahaya, dan jenis atau macam jamur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan keseimbangan ekosistem. Beberapa jenis atau macam jamur bahkan dapat menjadi sumber nutrisi penting bagi manusia.