Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja memang menjadi poin penting yang wajib diperhatikan oleh setiap perusahaan. Semakin minim kecelakaan, akan semakin besar produksi yang dihasilkan. Sehingga produktivitas bisa semakin ditingkatkan tanpa adanya kendala yang bisa merugikan perusahaan.

Namun pada kenyataannya masih banyak perusahaan yang tidak memperhatikan hal ini dan cenderung memandangnya dengan sebelah mata saja. Sangat disayangkan jika keselamatan kerja dikesampingkan. Pada artikel kali ini penulis akan menjelaskan tentang metode ilmiah dan keselamatan kerja beserta tujuannya. Berikut ulasan mengenai metode ilmiah dan keselamatan kerja. Baca juga mengenai simbol bahan kimia.

Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol. Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata.

Metode Ilmiah

Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Berikut 7 tahapan dalam melakukan metode ilmiah :

1. Menemukan dan Merumuskan Masalah

Langkah awal dalam melakukan penelitian adalah menemukan masalah lalu,masalah yang ditemukan dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, ringkas, jelas, dan bermakna. Metode perumusan masalah dilakukan dengan menemukan masalah terlebih dahulu kemudian merumuskannya. Dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan beberapa variabel. Variabel adalah faktor-faktor yang mempengaruhi masalah. Dalam metode ilmiah dikenal empat variabel yaitu :

  • Variabel bebas yaitu suatu variabel yang dipilih serta diukur oleh peneliti untuk menentukan adanya suatu hubungan pada keadaan atau kejadian yang diteliti oleh peneliti. Variabel ini dapat mempengaruhi variabel lain.
  • Variabel terikat yaitu hasil dari pengaruh variabel bebas.
  • Variabel control (terkendali) yaitu perlakuan yang sama pada semua percobaan.
  • Variabel penggangu yaitu varibel yang tidak dikehendaki namun dapat mengganggu hasil penelitian.

2. Mengumpulkan Informasi atau Data-data

Pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan studi kepustakaan, membaca buku referensi, mewawancarai para ahli dan mencari data informasi dari hasil obsevasi. Informasi ini tidak boleh asal – asalan dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Karena pada dasarnya memang berasal dari data – data terkait tanpa adanya manipulasi. Baca juga mengenai objek dan permasalahan biologi.

3. Menyusun Hipotesis atau Dugaan Sementara

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah. Hipotesis terbagi dua macam yaitu hipotesis nol dan hipotesis kerja.

  • Hipotesis nol (hipotesis statistic) yaitu dgaan sementara yg menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
  • Hipotesis kerja (hipotesis alternative). Dugaan sementara yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Melakukan Percobaan Untuk Menguji Kebenaran Hipotesis

Tahap persiapan percobaan dengan menentukan alat dan bahan, menyusun cara kerja, penjabaran variabel, menentukan waktu percobaan dan uji coba model percobaan. Selanjutnya tahap perlakuan percobaan. Dalam percobaan terdapat dua kelompok yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan (kelompok control) dan kelompok yang diberikan perlakuan (eksperiman). Baca juga manfaat biologi di berbagai bidang.

5. Mengolah Hasil Percobaan (Analisis Data)

Analisis data kuantitatif memerlukan perhitungan statistic. Hasil analisis kualitatif dan data kuantitatif kemudian digunakan untuk menjawab hipotesis yang pernah diajukan dan sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan. Kesimpulan ini nantinya akan sangat bermanaat tentunya. Baca juga mengenai ruang lingkup biologi.

6. Membuat Kesimpulan

Kesimpulan merupakan sjawaban yang sebenarnya dari hipotesis yang pernah diajukan. Hipotesis diterima apabila sesuai dengan hasil percobaan namun bila hipotesis tidak sesuai dengan hasil percobaan maka hipotesis ditolak. Untuk itu dalam pembuatannya diperlukan data yang akurat dan tidak manipulatif. Baca juga mengenai cabang cabang ilmu biologi.

7. Mengomunikasikan Hasil Penelitian

Mengkomunikasikan dapat dilakukan dengan membuat laporan atau karya tulis ilmiah lainnya. Dalam pembuatan laporan harus sistematis, secara garis besar sistemaika laporan memuat hal-hal sebagai berikut:

  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Hipotesis (jika perlu)
  • Metode Penelitian
  • Hasil dan Pembahasan
  • Kesimpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran-lapmpiran

Keselamatan kerja

Keselamatan Kerja merupakan hal yang sangat penting demi melindungi pekerja dari hal-hal yang tidak di inginkan. Oleh karena sekarang ini telah banyak di terapkan keselamatan kerja untuk melindungi keamanan para pekerja.

Ada banyak aspek-aspek yang meliputi keselamatan kerja yang diantaranya adalah untuk menunjang terlaksananya berbagai tugas-tugas pemerintah dalam bidang peningkatan taraf hidup pekerja dalam sebuah perusahaan seperti perusahaan industry, pertanian, perkebunan, dan lainnya.

Adapun tujuan di terapkannya keselamatan kerja yaitu :

Keselamatan Kerja memiliki tujuan yaitu untuk dapat melindungi kesehatan dari tenaga kerja demi meningkatkan efisiensi dari pekerja dan merupakan sebuah tindakan pencegahan terhadap kecelakaan para kerja. Selain itu, tujuan keselamatan kerja juga untuk menjamin segala keutuhan dan juga kesempurnaan dari para pekerja baik secara rohani maupun jasmani yang meliputi hasil kerja budaya demi kesejahteraan masyarakat.

Adapun untuk standar Keselamatan Kerja yaitu meliputi adanya pelindung badan seperti pelindung tangan, mata, hidung, kaki, dan juga telinga. Alat pengamanan listrik untuk pekerja yang berhubungan dengan hal listrik yang tentunya cukup membahayakan. Selain itu, juga terdapat pengamanan ruangan seperti adanya system alarm dan pemadam kebakaran, sitem penerangan, hidran, dan masih banyak lainnya.

Sebagian besar penelitian ilmiah dilakukan di laboratorium. Secara umum, laboratorium adalah suatu bangunan yang di dalamnya terdapat berbagai peralatan dan bahan-bahan untuk melakukan percobaan ilmiah, melakukan penelitian, praktik pembelajaran, pengujian, atau kalibrasi alat tertentu.

Biasanya, laboratorium dibedakan sesuai dengan bidang keilmuan yang diteliti sehingga dikenal adanya laboratorium biologi, laboratorium fisika, dan laboratorium kimia.

Bekerja di laboratorium dengan nyaman akan memengaruhi kelancaran aktivitas kerja dan menghindari kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja di laboratorium dapat terjadi karena kelalaian diri sendiri atau orang lain yang bekerja di dalam laboratorium. Artinya, semua pemakai laboratorium sangat berperan dalam terciptanya keselamatan kerja.

Kecelakaan kerja di laboratorium dapat menimbulkan kerugian materi serta adanya korban manusia. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan korban mengalami luka, cacat fisik, gangguan kesehatan, trauma, bahkan dapat mengancam nyawa seseorang. Semua kemungkinan ini dapat dicegah dengan memperhatikan pedoman keselamatan kerja di laboratorium.

Pengenalan bahan kimia merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang yang bekerja di laboratorium, termasuk para siswa. Menurut bentuknya, bahan kimia dapat berupa padatan, cairan, ataupun gas. Sebagian bahan kimia bersifat berbahaya bagi lingkungan, mudah terbakar, mudah meledak, korosif, beracun, merusak organ tubuh, atau meracuni ikan, serangga dan makhluk hidup lainnya.

Bahan kimia biasanya dikemas dengan baik dan di setiap kemasan terdapat label dan simbol yang merupakan informasi standar yang diakui di seluruh dunia. Informasi tersebut menunjukkan sifat yang dimiliki bahan kimia tersebut sehingga kita tahu bagaimana seharusnya menangani bahan kimia tersebut. Itulah penjelasan mengenai metode ilmiah dan keselamatan kerja, sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat dan selamat membaca.