Objek Dan Permasalahan Biologi Terlengkap

Biologi merupakan ilmu pengetahuan kehidupan. Semua makhluk hidup mencerminkan tema atau konsep dan persoalan biologi yang masing-masing memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Seperti, biologi sebagai penemuan, keanekaragaman dan keseragaman, tingkah laku, regulasi, homeostasis, reproduksi dan genetic, evolusi, hubungan struktur dan fungsi.

Makhluk hidup dikelompokkan secara kompleks, yang termasuk seperti atom, molekul, organel, sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Organisme sendiri memiliki pembagian secara khusus, menjadi populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Keanekaragaman makhluk hidup di bumi saat ini adalah hasil evolusi dari makhluk hidup yang telah ada sejak milyaran tahun yang lalu. Sebuah diagram yang disebut dengan pohon filogenetik dapat digunakan untuk mengetahui urutan evolusi dari sebuah organisme.

Biologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji tentang kehiduupan (makhluk hidup) dan berbagai teori yang menjelaskan dan mengungkapkan dunia kehidupan. Lalu apa yang sebenarnya disebut dengan kehidupan? Pertanyaan tersebut terdengar mudah, namun untuk menjawab pertanyaan tersebut tidaklah selalu mudah. Biologi berasal dari dua kata, yaitu bios yang berarti hidup dan logos yang berarti pengetahuan atau ilmu pengetahuan.

1. Objek

Pada Biologi memiliki objek dan permasalahan atau tema dalam kajian yang termasuk dalam cakupannya. Objek kajian pada Biologi meliputi seluruh makhluk hidup yang terdiri atas 5 Kingdom, yaitu Monera, Protista, Jamur, Tumbuhan, Hewan dan Manusia. Penjelasan lebih lengkap seperti pada tabel berikut:

Kingdom[/th] [th]Organisasi[/th] [th]Cara Memperoleh Makanan[/th] [th]Ciri Lain[/th] [th]Contoh

Monera[/td] [td]Uniseluler sederhana[/td] [td]Autotrof dan

Heterotrof[/td] [td]Organisme Prokariotik, reproduksi secara aseksual, beberapa memiliki flagella[/td] [td]Archaebacteria dan Eubacteria

 

Protista[/td] [td]Uniseluler kompleks, terkadang multiseluler dengan bentuk filament atau koloni[/td] [td]Heterotrof dan Fotoautotrof[/td] [td]Organisme Eukariota, reproduksinya secara seksual dan aseksual, memiliki flagela dan silia[/td] [td]Protozoa, ganggang, dan protista mirip jamur

 

Jamur[/td] [td]Sebagian besar multiseluler dan berbentuk filament dengan sel-sel yang kompleks. Namun, beberapa anggotanya uniseluler[/td] [td]Heterotrof dengan cara menyerap makanan kompleks[/td] [td]Tidak memiliki flagela, memiliki spora yang berperan dalam proses reproduksi seksual dan aseksual[/td] [td]Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota

 

Tumbuhan[/td] [td]Multiseluler dengan sel-sel yang kompleks[/td] [td]Autotrof, yaitu mampu menyintesis makanannya sendiri dari senyawa organik sederhana menjadi senyawa organik kompleks dengan bantuan sinar matahari (fotosintesis)[/td] [td]Eukariota dengan jaringan yang berkembangbiak, terjadi pergiliran keturunan, dinding sel terdiri dari selulosa, dan memiliki klorofil[/td] [td]Tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji

 

Manusia dan Hewan[/td] [td]Organisme Multiseluler dengan sel-sel kompleks[/td] [td]Heterotrof, yaitu tidak mampu menyintesis makanannya sendiri. Memperoleh makanan dari organisme lain[/td] [td]Organisme Eukariota dengan jaringan yang berkembangbiak, pada umumnya bergerak aktif[/td] [td]Semua filum hewan mulai dari Porifera sampai dengan Mammalia

Baca juga :

2. Tema dan Persoalan

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia, tentunya objek biologi juga terus berkembang. Tema atau persoalan-persoalan yang ada pada objek kajian Biologi dapat dikelompokkan menjadi 9 tema dan persoalan, sebagai berikut:

  1. Biologi Sebagai Penemuan

Tema atau persoalan ini berkaitan dengan konsep Biologi yang telah dikenal banyak orang yang dihasilkan dari serangkaian penemuan dan riset yang dilakukan dengan metode ilmiah, contoh: penemuan penisilin oleh Alexander Flemming.

  1. Sejarah Perkembangan Biologi

Sejarah Perkembangan Biologi berkaitan dengan perkembangan sejarah Biologi yang sangat berkembang cepat seiring dengan hasil penelitian atau riset yang semakin modern didukung denga kemajuan teknologi. Pergeseran konsep Biologi menunjukkan bahwa Biologi sebagai ilmu yang terus berkembang secara dinamis. Contohnya: Konsep asal-usul kehidupan seperti teori Abiogenesis, Biogenesis, Teori Evolusi Kimia, dan terakhir Teori Evolusi Biologi.

  1. Keanekaragaman dan Keseragaman

Biologi sebagai ilmu pengetahuan juga memiliki cakupan dalam bidang keanekaragaman makhluk hidup. Sumber dari keanekaragaman makhluk hidup ialah evolusi, sebuah proses perubahan bertahap dari sebuah spesies dan menghasilkan spesies baru. Keanekaragaman dan Keseragaman berkaitan dengan adanya variasi atau macam materi dalam gen pada seluruh tingkatan organisasi kehidupan. Misalnya seperti, adanya perbedaan secara morfologis pada dua anak kembar dari satu telur (kembar identik).

  1. Hubungan Struktur dan Fungsi

Hubungan Struktur dan Fungsi berkaitan dengan struktur dan fungsi dari suatu jaringan serta organ penyusun tubuh dari makhluk hidup. Semua organisme di bumi dapat menghasilkan energi dari suatu sumber baik organic maupun inorganic untuk metabolism tubuhnya. Beberapa organisme memperoleh energi dari cahaya matahari yang dikonversi menjadi makanan.

Contohnya, bentuk dan struktur alat pernapasan pada pisces berupa insang yang difungsikan untuk berdaptasi di air, sedangkan kuda memiliki struktur alat pernapasan berupa paru-paru yang berfungsi untuk beradaptasi di darat. Seperti pada gambar di samping, Burung Condor California (Gymnogyps californianus) menggunakan energi kimia yang berbentuk makanan sebagai energi untuk terbang. Burung Condor California ini termasuk spesies langka, burung ini memiliki sayap yang biasa digunakan peneliti untuk mengidentifikasi sifat individunya. (Baca juga: Binatang Paling Buas Di Dunia)

  1. Genetik dan Kelangsungan Hidup

Organisme bersel tunggal (uniseluler) bereproduksi dengan cara, pertama menduplikasi DNA, kemudian membaginya menjadi dua sel yang baru. Genetik dan Kelangsungan Hidup berkaitan dengan kemampuan gen-gen yang dimiliki makhluk hidup sebagai pengendali aktivitas organisme dalam berdaptasi dengan perubahan lingkungan yang memiliki sifat tidak dapat diprediksi secara teratur untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan jenisnya. Contoh, komodo merupakan reptile besar yang masih tetap lestari karena mampu berdaptasi dan bertahan dengan lingkungannya dibandingkan dengan jenis dinosaurus yang telah punah.

  1. Organisme dan Lingkungan

Organisme dan Lingkungan berkaitan dengan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan atau ekosistem dengan makhluk hidup dalam rangka menjaga keseimbangan namun bersifat dinamis pada kehidupan di bumi. Contoh, rantai makanan, fenomena memakan dan dimakan pada suatu ekosistem. (Artikel terkait: Perkembangbiakan HewanManfaat Ekologi)

  1. Kelakuan Organisme (Perilaku)

Organisme dapat merespon rangsangan tertentu yang bersifat eksternal dari tubuhnya. Misalnya pada tumbuhan yang bisa tumbuh mengikuti arah matahari, yang dapat merambat ke tiang atau pohon lain, dan dapat merespon sentuhan. Selain itu, bakteri yang memiliki ukuran yang kecil pun dapat memberikan respon menghindar dari bahan kimia yang disebut dengan kemotaksis atau fototaksis.

Seperti gambar di samping, tumbuhan yang memiliki daun yang sangat sensitif terhadap sentuhan yaitu Mimosa pudica akan secara otomatis menutup atau menggugurkan helai daunnya ketika tersentuh. Kemudian setelah beberapa saat tumbuhan ini akan kembali normal seperti sedia kala. Respon yang arahnya mendekati arah rangsangan berarti organisme menangkap respon positif dari rangsangan tersebut, begitu pula sebaliknya.

Kelakuan Organisme berkaitan dengan perilaku makhluk hidup pada waktu-waktu tertentu yang mencakup persoalan lain secara kompleks, contoh: perilaku burung pada masa kawin. (Artikel terkait: Fungsi Daun Pada TumbuhanFungsi Asam Traumalin)

  1. Evolusi

Evolusi berkaitan dengan perubahan makhluk hidup yang berlangsung secara bertahap dan lama meuju tebentuknya spesies baru, contoh: proses evolusi pada kuda.

  1. Regulasi

Seluruh organisme hidup di bumi memiliki struktur dan regulasi tubuh yang kompleks, bahkan pada organisme yang berukuran kecil sekalipun.Dengan regulasi tubuh yang kompleks tersebut, mekanisme regulasi dibutuhkan untuk mengkoordinasikan fungsi organ-organ internal, merespon stimulus saraf, dan untuk mengatasi kendala lingkungan (environmental stress). Regulasi berkaitan dengan sistem saraf, sistem hormon, dan alat-alat indera manusia, contohnya persoalan ketika suhu dingin rambut pada kulit berdiri dan banyak mengeluarkan urine,dan contoh yang lebih kompleks lagi ialah transport nutrisi dan sistem peredaran darah.

  1. Homeostasis

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik, sel membutuhkan penyesuaian dengan factor-faktor eksternal maupun internal, seperti suhu, dan pH. Dengan adanya kondisi yang tidak selalu stabil, sel dapat menyesuaikan untuk berubah menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Organisme dapat mengatur kondisi internal tubuhnya sendiri untuk dapat menstabilkan kondisi internal tubuhnya, hal demikian disebut dengan Homeostasis. Homeostasis adalah kemampuan dari organisme untuk mengatur kondisi internal tubuhnya sendiri. Contohnya, suatu organisme yang akan mengatur suhu tubuhnya yang disebut dengan proses Thermoregulasi (Thermoregulation).

Organisme yang hidup di habitat bersuhu dingin, misalnya seperti Beruang Kutub, memiliki struktur tubuh yang dapat membantu untuk menahan suhu dingin dari luar masuk ke dalam tubuhnya, dan menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Dalam hal ini struktur tubuh yang digunakan misalnya, bulu, rambut, dan lemak. Beruang Kutub (Ursus maritimus) dan mamalia lain yang hidup di habitat yang dingin dapat mengatur suhu tubuhnya dengan cara mengurangi panas tubuh yang keluar dari tubuhnya dengan bulu yang tebal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *