Siklus Terbentuknya Air Payau Paling Lengkap

Apakah sobat semua pernah mendengar air payau? Atau mungin pernah melihatnya secara langsung? Jika pernah apa yang terlintas dalam benak anda akan keberadaan air payau tersebut? Nah sobat semua, pada kesempatan kali ini penulis akan mengulasnya secara lengkap untuk menambah wawasan anda tentang apa itu air payau dan tentang siklus terbentuknya air payau tersebut. Nah menarik ya sobat untuk kita ulas  bersama, berikut ini penjelasannya untuk anda.

Adapun air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut ( air yang rasanya asin ). Jika kadar garam yang dikandung dalam satu liter air adalah antara 0.5 sampai dengan 30 gram, maka air ini dikategorikan sebagi jenis air payau. Namun apabila lebih dari kandungan tersebut disebut dengan kategori air asin atau air laut. Pada umumnya air payau ditemukan di daerah –  daerah muara yang biasanya memiliki keanekaragaman hayati tersendiri. Salah satu jenis ikan yang hidup di air payau ini adalah ikan yang sering kita konsumsi nih sobat, yaitu ikan bandeng.

Ekosistem perairan payau merupakan suatu zona peralihan air tawar dengan air laut, dimana organisme yang tumbuh di dalamnya didominasi oleh vegetasi hutan bakau atau yang disebut dengan mangrove. fungsi hutan mangrove sangat penting bagi lingkungan di sekitarnya.

Adapun siklus terbentuknya air payau ini karena adanya suatu badan air setengah tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka yang dipengaruhi langsung oleh pasang surut, dimana air laut bercampur dengan air air tawar yang berasal dari buangan air daratan. Nah sobat apabila, kandungan air yang terdapat dari pencampuran air tawar dan air laut tersebut cenderung lebih dominan ari lautnya ( air asinnya ) maka akan terciptalah air payau tersebut.

Adapun jenis air daratan yang bercampur langsung dengan air laut yang nantinya akan berpengaruh pada siklus terbentuknya air payau tersebut adalah sebagi berikut :

  • Muara air sungai
  • Teluk pantai
  • Rawa pasang surut
  • Dan badan air dibalik pantai

Jenis air tawar inilah yang nantinya akan mempengaruhi siklus terbentuknya air payau, apabila terjadi pencampuran dengan air laut ( air asin ) tersebut. Adapun ciri –  ciri dari air payau ini adalah sebagi berikut :

  • Sistem perairan yang aliran arusnya tenang.
  • Residence time yang tergolong lama.
  • Adanya stratifikasi suhu atau cahaya.
  • Oksigen yang terlarut lebih rendah dari perairan mengalir.
  • Tidak adanya adaptasi khusus dari masing – masing organisme penghuni air payau tersebut.

Dari hal tersebut di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa suhu adalah faktor pengontrol yang mempengaruhi aktivitas metabolisme dalam rantai makanan yang terjadi di dalam keseimbangan ekosistem air payau tersebut. Cahaya dianggap sebagai faktor abiotik yang sangat menentukan laju produktifitas primer perairan payau tersebut.

Oke sobat semua, sekian informasi yang penulis share tentang siklus terbentuknya air payau pada kesempatan kali ini ya. Semoga bisa bertemu di artikel selanjutnya dengan pembahasan yang tidak kalah menarik dengan pembahasan kali ini. sampai ketemu sobat, salam hangat.