Jaringan yang menopang tubuh sering disebut dengan jaringan penyokong atau ada juga yang mengatakannya dengan jaringan penunjang. Jaringan ini sangat mudah dikenali,karena ciri khas sel-sel penyusun jaringan yang termasuk jaringan penyokong memiliki susunan yang kurang rapat. (Baca: Sistem Gerak Pada Hewan dan Gambar)
Akibat bentuknya yang kurang rapat tersebut tercipta celah antar sel-sel penyusunnya. Di dalam celah tersebut dipenuhi oleh substansi. Adanya substansi inilah yang digunakan untuk klasifikasi jenis-jenis kelompok jaringan. Jaringan penyokong pada hewan terdiri dari 6 bagian, yaitu:
- Jaringan Darah
- Jaringan Getah Bening ( limfe)
- Jaringan Tulang
- Jaringan Ikat
- Jaringan Lemak
- Jaringan Tulang rawan
Berikut ini penjelasan dari jaringan penyokong pada hewan di atas yaitu:
1. Jaringan Darah
Darah sebagian besar berbentuk cairan yang ada di dalam tubuh makhluk hidup (hewan). Darah yang ada pada tubuh hewan mengalir melalui sistem pembuluh darah yang membawa oksigen dan sari pati makanan yang berguna bagi tubuh hewan. (Baca: Jaringan Saraf Pada Hewan dan Penjelasannya)
Tugas jaringan darah ini sangat penting terhadap siklus kehidupan sel yang ada di dalam tubuh hewan. Darah dipompakan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena oleh jantung. Darah juga ada bagian dari jaringan ikat khusus. (Baca: Jaringan Epitel Pipih Selapis pada Hewan)
Karena jaringan darah memiliki tugas istimewa, dan mempunyai bentuk yang berbeda pada jaringan ikat lainnya, sehingga jaringan darah ini tidak dimasukkan dalam jaringan ikat, walaupun jaringan darah bersumber dari sel mesoderm yang sama (sel mesenkim). (Baca: Sistem Peredaran Darah pada Hewan Beserta Gambarnya)
Secara substansial, jaringan darah adalah bagian dari jaringan penyokong yang berwujud air (cairan). Komponen dari jaringan darah terdiri dari plasma darah, keping darah (trombosit) dan sel-sel darah.
- Plasma darah, bagian zat terbesar dalam tubuh yaitu berupa air. Bagian ini memiliki peranan penting seperti menyebarkan nutrisi makanan ke penjuru tubuh, mengangkut hormon, membantu antibody, membuat zat sisa atau limbah ke luar tubuh, dan sebagainya. (Baca: Sistem Peredaran Darah Mamalia beserta Gambarnya)
- Keping-keping darah atau sering juga dalam dunia medis dikenal dengan nama trombosit. Tugas trombosit yaitu membantu dan mempercepat pembekuan darah. Misalnya jika hewan terluka, dan mengeluarkan darah, maka trombosit akan bekerja. Sehingga darah aknan cepat membeku dan menghentikan pendarahan.
- Sel darah. Sel darah terbagi menjadi dua yaitu sel darah putih dan sel darah merah. Sel darah putih juga sering disebut dengan leukosit yang berfungsi sebagai penangkal gangguan bakteri atau benda-benda asing dalam tubuh. Sedangkan Sel darah merah (eritrosit), tugas utamanya yaitu mengedarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
2. Jaringan Getah Bening (Limfe)
Jaringan getah bening atau sering juga disebut jaringan limfosit ini tersebar di penjuru tubuh melalui pembuluh limfe. Bagian utama jaringan getah bening ini yaitu limfosit. (Baca: Sistem Peredaran Darah Reptil)
Sumber dari jaringan limfe atau sering disebut juga jaringan getah bening ini yaitu merupakan kompoen saat darah mengalir keluar melalui dari pembuluh darah maupun yang keluar dari darah itu sendiri.
Komponen penyusun terbanyak dari jaringan getah bening ini yaitu tersusun atas cairan (air). Didalam cairan tersebut terkandung banyak zat asam lemak, garam – garam, dan glukosa. (Baca: Jaringan Ikat pada Hewan beserta Gambarnya)
Tugas utama jaringan ini yaitu membawa air (cairan)ke dalam jaringan, garam mineral, lemak, protein dan zat-zat lain menuju sistem pembuluh darah yang tersebar di penjuru tubuh hewan.
3. Jaringan Tulang
Agar dapat bergerak maka hewan memiliki tulang. Komponen utama jaringan tulang yaitu osteon (sel-sel tulang) yang terdapat pada matriks. Sedangkan zat penyusun di bagian matrik sebagaian besar adalah kolagen (zat perekat) dan garam-garam mineral (kapur). (Baca: Sistem Pernapasan Pada Hewan – Jenis dan Prosesnya)
Tulang memiliki fungsi yang sangat penting bagi hewan. Berkat jaringan tulang, organ-organ bagian dalam menjadi terlindungi dari ancaman dari luar. Tulang juga sebagai tempat menempelnya otot-otot yang terdalam di dalam tubuh hewan. Secara garis besar, jaringan tulang di klasifikasikan menjadi dua golongan yaitu :
- Tulang spons, bila komponen penyusunnya terdapat celah atau ruang. Misalnya : tulang pendek
- Tulang keras, bila komponen penyusunnya sangat rapat dan tidak memiliki celah atau tidak memiliki ruang satu sama lain. Misalnya : tulang pipa. (Baca: Proses Metamorfosis pada Hewan Sempurna dan Tidak Sempurna)
4. Jaringan Ikat
Komponen utama penyusun jaringan ikat yaitu sel-sel, serabut, dan memiliki cairan ekstra seluler. Khusus untuk serabut dan cairan ekstra seluler sering dinamakan matriks. Tugas jaringan ini yaitu menghubungkan atau menyatukan berbagai macam jaringan membentuk organ dan dari organ tersebut dibentuk menjadi sistem organ. Jaringan ikat akan menyelimuti organ – organ bagian dalam tubuh hewan dan juga sekaligus berfungsi untuk melindungi jaringan. (Baca: Cara Mencegah Hama – Penyebab Hama)
Berdasarkan klasifikasinya, maka fungsi dan struktur jaringan ikat digolongkan menjadi:
- Jaringan ikat padat, jaringan ikat padat ini juga dikenal dengan nama jaringan ikat serabut putih. Dinamakan demikian karena jaringan ikat ini terbentuk dari serabut kolagen dalam tubuh yang memiliki warna putih. Letak jaringan ikat padat ini pada fasia, selaput urat, tendon, ligamen dan selaput pembungkus otot. Fasia yaitu termasuk jaringan ikat padat yang berwujud lapisan yang melapisi otot-otot dalam tubuh. Tendon adalah jaringan ikat padat yang pada bagian ujung ototnya menempel kuat pada tulang. Tugas tendon yaitu menyatukan berbagai organ dalam tubuh seperti, menghubungkan tulang dengan tulang, tulang dengan otot, dan sekaligus bertindak sebagai proteksi pada organ tubuh. Ligamen yaitu bagian dari jaringan ikat padat yang tugasnya sebagai jembatan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain. (Baca: Fungsi Kelenjar Mammae pada Mamalia)
- Jaringan ikat longgar, lokasi jaringan ikat ini terdapat di dekat saraf, organ – organ, dan pembuluh darah. Tugas utamanya yaitu menyelimuti organ-organ dalam tubuh, sistem saraf dan pembuluh darah. Komponen penyusun utama jaringan ikat longgar yaitu terdiri dari sel – sel yang tidak rapat dan matriks. Matriks yang terbentuk di jaringan ikat longgar memiliki kandungan serabut lentur (elastic) dan serabut kolagen. (Baca: Fungsi Hati Kelinci – Jenis Jenis Kelinci)
5. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Terdapat perbedaan antara jaringan tulang rawan anak-anak dengan jaringan tulang rawan orang dewasa. (Baca: Sistem Pernapasan pada Hewan Reptil dan Penjelasannya)
Pada anak-anak bersumber dari jaringan mesenkim (embrional). Sedangkan pada usia dewasa, bersumber dari perikondrium (selaput tulang rawan). Perikondrium ini terdapat banyak sekali kandungan sel-sel yang membentuk tulang rawan (kondroblas). (Baca: Sistem Pernapasan pada Hewan Amphibi dan Penjelasannya)
Tugas utama jaringan ini yaitu mendukung rangka tubuh hewan. Berdasarkan klasifikasinya, maka jaringan kartilago dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
- Kartilago elastik , warna komponen penyusun utamanya (matrik) yaitu memiliki kemiripan dengan warna kuning. Jaringan kartilago elastic terletak pada laring, pembuluh eustakius, epiglottis, dan daun telinga hewan.
- Kartilago fibrosa, warna komponen penyusun utamanya (matrik) yaitu berwarna hitam (gelap). Jaringan kartilago fibrosa terletak di ligament tertentu di tulang, tautan antara tulang kemaluan kanan dan kiri, ruas tulang belakang hewan, dan daerah sendi tulang pinggang. Jaringan kartilago fibrosa memiliki tugas utama sebagai penguat (penyokong) dan memberikan perlindungan (proteksi) bagi tubuh hewan. (Baca: Sistem Pernapasan Hewan Invertebrata dan Penjelasannya)
- Kartilago hialin, , warna komponen penyusun utamanya (matrik) yaitu berwarna biru bening. Lokasi jaringan kartilago hialin yaitu cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk, cincin tulang rawan, dan sebagainya. Jaringan kartilago hialin ini memiliki tugas utama yaitu memudahkan agar sendi dapat bergerak lelulasa, proteksi terhadap saluran respirasi hewan, membantu dalam proses pertumbuhan tulang pipa, serta membantu agar tulang rusuk hewan bergerak ke atas saat hewan sedang bernafas. (Baca: Sistem Pernapasan Hewan Vertebrata dan Penjelasannya)
6. Jaringan Lemak
Dalam dunia kedokteran hewan, jaringan lemak juga dikenal dengan nama jaringan adiposa. Letak dan lokasi jaringan ini tersebar di penjuru tubuh hewan. (Baca: Sistem Pernapasan pada Ikan dan Penjelasannya)
Tugas utama jaringan lemak ini adalah agar terdapat cadangan makanan, maka lemak yang didapatkan dari makanan akan disimpan dalam tubuh. (Baca: Pengertian Fauna – Pengelompokan dan Persebarannya)
Selain itu tugas jaringan lemak ini juga berfungsi mengatasi hilangnya panas dari tubuh. (Baca: Ciri ciri Mamalia dan Contohnya)