Masih membahas seputar biologi ya sobat, dan pembahasan kita apda kesempatan kali ini tidak jauh berbeda dari artikel yang sebelumnya, yakni mengenai hormon dan sistem hormon tersebut pada hewan. Namun untuk lebih spesifikasinya sobat , postingan kali ini akan membahas mengenai sistem hormon pada arthripoda.
Jika sobat semua sebelumnya belum familiar atau belum mengerti akan Sistem Hormon Pada Arthropoda tersebut, ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini. Yuk sobat marapat, dan langsung saja kita simak dengan seksama. Agar pembahasan mengenai sistem hormon pada arthripoda tersebut lebih jelas, ada baiknya kita simak telebih dahulu ulasan mengenai hewan arthripoda tersebut. Berikut ulasannya untuk anda.
1. Pengertian Hewan Arthropoda
Adapum hewan arthropoda ini merupakan salah satu jenis hewan invertebrate atau avertebrata yang tidak memiliki tulang belakang, adapun susunan sarafnya terdiri dari otak dan simpul saraf ( ganglion ) dan memiliki sistem peredaran darah terbuka. Filum arthropoda ini memiliki segmentasi regional, tungaki bersendi, dan juga eksoskleton.
Atau dengan kata lain, hewan arthropodaini merupakan hewan yang memiliki kaki yang tersusun atas ruas – ruas dan memiliki ciri ciri hewan athropoda. Adapun contoh dari hewan arthropoda ini antara lain adalah sebagai berikut :
- Kepiting
- Udang
- Serangga
- Laba – laba
- Kalajengking
- Dan kaki seribu.
2. Sistem Hormon Pada Arthropoda
Seperti yang sudah kita ketahui bersama sobat, bahwasanya fungsi tubuh kita tak lepas dari aturan sistem hormon yang terdapat pada tubuh itu sendiri. Adapun sistem hormoral tersebut terutama berkaitan dengan pengaturan berbagai sistem metabolisme dalam tubuh, seperti pengaturan reaksi kimia di dalam sel atau pengangkutan bahan – bahan melewati membran sel atau aspel lainnya yang merupakan bagian dari metabolisme seperti adanya pertumbuhan dan juga sekrsi pada hewan arthropoda tersebut.
Sistem hormon dan siste saraf dalam tubh arthropoda ini memiliki hubungan fungsional erat yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya yakni dalam hal fungsi integratif berbeda dengan ciri ciri hewan crustaceae. Adapun hubungan sistem hormone pada arthropoda tersebut memiliki fenomena seperti berikut :
- Sekresi hormone trofik pada hipofisi lobus anterior diregulasi oleh kerja hormon – hormon lain ynag berasal dari hipotalamus ( hormon releasing atau inhibiting ) dan setelah itu akan diangkut ke lobus anteroior hipofisis melalui pembuluh darah khusus yang dikenal sebagai sistem porta hipotalamo- hipofiseal.
- Eksitasi medula adrenal dan mungkin juga bagian intermedia pada beberapa spesies hewan yang memang langsung dipengaruhi oleh sistem saraf hewan tersebut.
- Ada dua kelenjar yang mensekresikan hormon yang hampir seluruh sebagai res[pon terhadap rangsangan saraf yang tepat, yakni kelenjar medulla adrenal dan jjuga kelenjar hipofisis. Sebakinya nih sobat, sebagian besar hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis mengatur sekrsi sebaian besar kelenjar endokrin yang lain dimana ada beragam fungsi sistem endokrin.
Itulah sistem hormon yang terdapat pada arthropoda ya sobat. sistem tersebut merupakan sistem yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan dari hewan tersebut.
3. Klafisikasi Arthropoda
Adapun filum arthropoda ini dibagi atas empat kategori, yakni sebagai berikut :
- Sub – filum tribolita
- Sub – filum chelicerate
- Sub – filum onychopora
- Sub – filum mandibulata
Demikian ulasan yang bisa penulis sajikan buat sobat semua pada postingan kali ini. Terima kasih buat sobat semua yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Semoga bermanfaat.