Jika sobat memiliki kegemaran yang berhubungan dengan alam misalnya pergi hiking, mendaki gunung, atau bermain di halaman, pasti sobat pernah mengalami gigitan serangga. Dan gigitan tersebut sering kali meninggalkan rasa gatal serta bekas kemerahan di kulit yang sangat mengganggu sehingga sering dianggap hewan yang merugikan. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi di tubuh kita secara biologis? nah sobat, berikut penulis jelaskan selengkapnya, Sebab Gigitan Serangga Membuat Kulit Memerah dan Gatal.
Tahukah sobat, serangga membuat kulit kita atau makhluk yang digigit menjadi kemerahan dan gatal dengan cara yang berbeda beda berhubungan dengan peredaran darah pada serangga, tergantung jenis serangga tersebut. Misalnya serangga yang menggigit atau menyengat karena merasa terganggu, seperti lebah, semut, dsb, sebenarnya mereka menyuntikkan sejumlah kecil racun ke kulit.
- Adanya racun yang disuntikkan melalui gigitan
Tapi pada umumnya racun yang disuntikkan melalui gigitan atau sengatan tersebut tidak berbahaya dan jumlahnya sedikit tidak seperti senjata biologis, sehingga rasa gatal dan kemerahan yang timbul tidak bertahan lama. Sistem kekebalan tubuh akan memeranginya dengan cepat dan dari respon biologis dalam emmerangi racun tersebutlah yang menimbulkan adanya rasa gatal atau kemerahan di kulit.
Dalam kasus gigitan serangga jenis nyamuk, agak rumit. Sebab nyamuk yang menggigit hanyalah nyamuk betina loh sobat, bukan nyamuk jantan. Kenapa demikian? alasannya ialah darah (baik itu darah manusia maupun darah hewan) dibutuhkan nyamuk betina untuk proses pembentukan telur atau sebagai asupan untuk perkembangan telurnya. Sehingga nyamuk jantan tidak tertarik dengan darah sebab mereka tidak perlu bertelur.
Nyamuk betina yang menggigit bisa mencari pembuluh darah yang letaknya dekat dengan permukaan kulit, agar darahnya mudah diambil dengan alat di mulutnya. Setelah menemukan pembuluh darah, nyamuk akan hinggap dan menancapkan sejenis jarum sangat kecil, yaitu bagian dari mulut mereka yang bernama “proboscis”. Setelah itu, mulailah nyamuk menyedot darah sampai merasa kenyang.
- Berasal dari air liur serangga
Nah sobat, rasa gatal dan kemerahan di kulit yang timbul rupanya berasal dari air liur si nyamuk yang ikut disuntikkan ketika menggigit dan berfungsi sebagai zat antikoagulan, gunanya untuk mencegah pembekuan darah selama proses menyedot. Sehingga nyamuk bisa terus menyedot darah dengan lancar.
- Respon dari otak manusia
Dan yang terjadi pada tubuh manusia saat digigit nyamuk secara biologis ialah tubuh mendeteksi air liur nyamuk ini sebagai sebuah gangguan dan memerintahkan syaraf mengirimkan sinyal ke otak. Otak merespons sinyal tersebut dengan menimbulkan perasaan gatal dan tidak nyaman, disertai dengan bengkak dan merah di kulit sebagai bentuk perlindungan yang dilakukan oleh sel sel darah.
Namun sobat, air liur nyamuk ini tidak berbahaya sama sekali, kecuali nyamuk yang menggigit jenis nyamuk pembawa penyakit tertentu seperti penyakit demam berdarah yang memang berbahaya dan harus diwaspadai. Air liur dari nyamuk yang membawa penyakit tersebut membawa racun yang memudahkan untuk penyebaran penyakit selama penyedotan darah sehingga darah bercampur dengan bibit penyakit yang dibawa nyamuk.
- Reflek yang timbul saat digigit
Rasa gatal dan kemerahan di kulit akibat gigitan serangga umumnya pun akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yang tidak lama. Namun kebanyakan dari kita menjadi sangat terganggu, dan secara refleks tangan kita akan menggaruk atau menepuk bagian yang digigit tersebut secara otomatis,
bahkan ketika kita sedang tidur! Padahal sebetulnya, dengan manggaruk bekas gigitan, justru menyebarkan air liur si nyamuk ke permukaan kulit di sekitarnya dan malah membuat rasa gatal bertambah luas. Jadi cukup ditepuk saja atau memakai lotion khusus untuk melindungi dari nyamuk ya sobat, sehingga tidak menimbulkan resiko penyakit atau gangguan tidak nyaman.
Nah sobat, itulah sebabnya secara biologis mengapa gigitan serangga membuat kulit gatal dan memerah yang mengganggu, untuk mencegahnya, sobat bisa menjaga kebersihan lingkungan sehingga lingkungan nyaman dan tidak menjadi tempat perkumpulan serangga.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat untuk menambah wawasan sobat, terima kasih.