Pernahkah sobat merasakan, saat sobat masih anak kecil, terasa liburan sekolah itu lamanya bukan main juga menanti hari ulang tahun itu terasa lama sekali demi dapat kado yang paling diinginkan. Tapi kenapa ya saat sobat semakin tua, waktu terasa lewat begitu saja, minggu demi minggu, bulan demi bulan juga tiap waktu liburan terasa lewat begitu saja di kalender dalam kecepatan luar biasa.
Ada beberapa penelitian biologi tentang seperti halnya tentang manusia masih bisa hidup tanpa 7 organ, sedangkan artikel kali ini mengenai Alasan Biologis Semakin Tua Waktu Terasa Cepat Berlalu. Salah satu hasil dari penelitian biologi tersebut yang muncul adalah akibat pemotongan secara berkala terhadap jam biologis internal sobat. Metabolisme tubuh sobat seiring bertambahnya usia itu sejalan dengan melambatnya detak jantung sobat juga nafas sobat.
- Berhubungan dengan otak
Perjalanan waktu yang semakin cepat ini seiring bertambahnya usia ternyata memang terdapat sebab biologisnya loh sobat, sebagaimana jam biologis tubuh yang harus ditaati agar tubuh sehat. Penelitian biologi menunjukkan bahwa perpindahan waktu yang terasa makin cepat untuk orang berumur membuat hidupnya terasa sibuk juga terburu buru. Anak kecil merasakan waktu berjalan lebih lama karena banyak hal yang bisa mereka pelajari, otak memproses ilmu akan membuat waktu berjalan lebih lama.
- Berhubungan dengan lingkungan dan rutinitas
Semakin sobat merasa terbiasa dengan sekeliling sobat. Pada akhirnya sobat tidak menyadari hal hal detail dari lingkungan sobat di rumah atau tempat beraktivitas, sehingga kurangnya proses penyerapan informasi baru membuat waktu terasa berjalan lebih cepat. Sementara bagi anak kecil, dunia ini dipenuhi hal hal yang tidak biasa, juga berisi pengalaman baru yang menunggu untuk mereka pelajari.
Ini berarti bahwa anak kecil harus mendedikasikan kekuatan otaknya untuk memproses informasi dari dunia luar yang begitu luas misalnya belajar tentang sebab tubuh manusia tidak merasakan rotasi bumi. Hal tersebutlah yang mendukung alasan biologis bahwa waktu akhirnya terasa berjalan lebih lambat untuk anak kecil dibandingkan dengan orang dewasa yang terjebak pada rutinitas.
- Berhubungan dengan hormon
Setelah melewati usia 20 tahun juga terus berlanjut ke usia yang semakin tua, level hormon dopamin atau hormon yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang akan menurun yang membuat waktu terasa berjalan semakin cepat. Periode usia berdasarkan lama “rasa” tempuhnya tidak dikelompokkan berdasarkan dekade, karena usia 5 sd 10 tahun dengan 40 sd 80 tahun memiliki “rasa” cepat yang sama.
- Penelitian yang telah dilakukan
Nah sobat, Dr Christian ‘Kit’ Yates, seorang dosen biologi matematika di University of Bath, Inggris, mengungkapkan, beberapa teori ilmiah tentang mengapa banyak orang yang merasakan waktu berjalan lebih cepat saat usia semakin tua. Semua itu diungkapkannya dalam sebuah teori.
“Menurut teori, semakin tua Anda, semakin akrab pula dengan lingkungan sekitar. Anda tidak lagi memerhatikan lingkungan di rumah dan tempat kerja secara terperinci,” ungkap Dr Christian, yang berusaha menjelaskan dari segi biologis. Bagi anak kecil, dunia masih baru dan umumnya belum mereka kenal. Mereka menggunakan lebih banyak kekuatan otak untuk mengonsumsi apa yang ada di sekitar mereka.
“Teori ini menunjukkan bahwa hal ini membuat waktu berjalan lebih lambat untuk anak kecil dari pada orang dewasa yang banyak terjebak dalam rutinitas,” tulis Dr Christian. Hal ini juga didorong oleh teori biologi yang mengungkapkan bahwa semakin seseorang dirangsang oleh lingkungannya
atau tidak akrab dengan rutinitas sehari hari, mereka akan melepaskan hormon dopamin atau hormon bahagia. Namun, ketika mencapai usia 20 tahun, tingkat dopamin mulai turun, dan terus akan menurut seiring dengan bertambahnya usia yang membuat waktu yang dirasakan bergerak lebih cepat.
Jadi sobat, yuk sibukkan hari dengan kegiatan dan hal yang bermanfaat sebab waktu akan terasa semakin cepat berlalu dan tak akan bisa dikembalikan lagi. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.