Kalsitriol : Cara Kerja dan Fungsinya

Kalsitriol merupakan jenis vitamin D yang merupakan hormon pleitrofik jenis vitamin D banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit tulang, seperti osteodistrofi ginjal (pelemahan tulang akibat penurunan fungsi ginjal) dan osteoporosis. Hormon ini merupakan bentuk aktif vitamin D setelah proses konversi oleh ginjal, terhadap kalsidiol yang disekresi oleh hati, dengan katalis berupa enzim sitokrom P450 hidroksilase 1-alfa.

Berbagai jenis sel tubuh seperti Pro-apoptotik, anti-proliferatif dan pro-diferensiasi adalah sifat dari hormon kalsitriol, dan sifat anti-kanker, seperti kanker prostat, kanker usus besar, kanker indung telur, kanker payudara, leukimia, oleh kapasitas regulasi terhadap metabolisme kalsium dan fosfat, serta modulasi sistem imun dan fungsi sistem saraf pada manusia pusat. Kalsitriol akan dikonversi menjadi asam kalsitroat sebelum diekskresi melalui empedu, atau urin.

Vitamin D dalam tubuh kita berasal dari dua sumber yaitu yang berasal dari makanan baik dari tumbuh-tumbuhan ( vitamin D2= ergokalsiferol) atau dari hewan ( vitamin D3= kolekalsiferol), yang dibentuk dikulit. Di daerah tropis, kulit kita cukup menghasilkan vitamin D, akan tetapi pada daerah yang berada jauh dari garis equator, asupan vitamin D yang berasal dari luar sungguh sangat penting.

Vitamin D yang akan mengalami dua kali hidroksilasi yang disebut Hidrokolesterol dibentuk melalui dikulit sebelum menjadi vitamin D yang biologis aktif yaitu 1,25 kalsitriol atau dihidroksivitamin D, daripada vitamin yang lebih tepat disebut sebagai suatu hormone. Hidroksilasi vitamin D di dalam tubuh terjadi sebagai berikut:

  • Enzim 25-hidroksilasi menjadi 25-hidroksikolekalsiferol merupakan Hidroksilasi pertama yang terjadi di hati yang kemudian dilepas ke darah dan berikatan dengan suatu protein ( vitamin D binding protein) selanjutnya diangkut keginjal.
  • Hidroksilasi kedua yang terjadi di ginjal yaitu yang merupakan suatu hormone yang berperan penting dalam metabolisme kalsium merupakan Enzim 1α-hidroksilase sehingga 25-hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 dihidroksikolekalsiferol atau kalsitriol.

Cara Kerja Kalsitriol

Mekanisme aksi kalsitriol menyerupai mekanisme hormon steroid dan hormon tiroid. Kalsitriol terikat ke reseptor-reseptor sitostolik dalam sel-sel target, dan kompleks reseptor-hormon berinteraksi dengan DNA untuk memodifikasi transkripsi gen. Reseptor kalsitriol termasuk ke dalam famili supergen yang sama seperti reseptor hormon steroid dan tiroid. Kalsitriol juga menimbulkan efek yang terjadi begitu cepat sehingga mekanisme-mekanisme ini diinterpretasi sebagai aksi nongenomik.

Fungsi Hormon Kalsitriol

Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari hormon kalsitriol, antara lain :

  • hormon manusia ini meningkatkan penyerapan kalsium tubuh dari makanan dan pelepasan kalsium dari tulang.
  • merangsang sel-sel ginjal untuk merebut kembali kalsium dari air kencing sebelum ekskresi, dan meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus.
  • meningkatkan kadar kalsium dan fosfat dalam plasma, dengan demikian mempertahankam keadaan agar mineralisasi tulang tetap terjamin.
  • menurunkan kadar kalsium dalam darah. Produksinya dirangsang oleh kadar kalsium dalam komponen darah yang terlalu tinggi. Sel C dari kelenjar tiroid ini yang memproduksi dan bekerja dengan menekan pelepasan kalsium dari tulang, mengurangi penyerapan kalsium pada usus dan mengecilkan hati ginjal dari menyerap kembali kalsium dari air kencing.

Kalsitriol inilah yang memiliki aksi di 3 tempat :

  • Di usus, kalsitriol meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dan dianggap sebagai fungsi utama kalsitriol dalam metabolisme kalsium. Pada keadaan hipokalsemi berat misalnya pada pasca tiroidektomi yang menakibatkan kelenjar paratiroid ikut terangkat , pemberian kalsium oral tidak cukup untuk memperbaiki kadar kalsium tanpa penambahan vitamin D.
  • Vitamin D pada tulang mempunyai reseptor pada sel osteoklas, oleh karena itu vitamin D mempunyai efek langsung pada tulang yang kerjanya mirip dengan hormone paratiroid yaitu mengaktifkan sel osteoklas.
  • Kalsitriol menurunkan reabsorbsi kalsium di tubuli ginjal dan hal ini terjadi pada ginjal itu sendiri

Itulah penjelasan mengenai kalsitirol, sekian artikel kali ini semoga artikel yang saya bagikan ini menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca artikel kali ini Selamat membaca, salam hangat dari penulis