Dalam kehidupan ini tentunya kita tidak asing dengan istilah ‘imunisasi’ dan ‘vaksin’. Kedua istilah tersebut ternyata saling mempengaruhi satu sama lain. Dimana ketika waktu bayi dulu, kita pernah di imunisasi dengan pemberian vaksin secara bertahap untuk mencegah terserang berbagai penyakit seperti penyakit cacar air. Artikel terkait : Peranan Virus bagi Kehidupan Manusia
Seiring berjalannya waktu dan semakin canggihnya teknologi dalam proses pembuatan vaksin ini menyebabkan terbentuknya berbagai macam jenis vaksin. Berdasarkan data yang telah diperoleh, hingga saat ini macam macam vaksin sudah mencapai angka 20 lebih. Lalu apa saja macam vaskin tersebut ? Berikut penejelasannya.
1. Vaksin Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan virus hepatitis A atau HAV. Seseorang yang terserang penyakit ini akan menjadi lemah. Maka dari itu untuk mencegah terjangkit penyakit tersebut perlu diberi vaksin hepatitis A. Biasanya vaksin ini akan diberikan pada anak usia 2 tahun sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
Adapun tanda seseorang terjangkit penyakit ini adalah menderita demam, flu, merasa mual, mudah lelah, sakit kepala secara bersamaan. Biasanya gejala ini akan muncul di hari pertama hingga seminggu. Setelah seminggu lebih apabila tidak ada perubahan, akan muncul gejala lain seperti penyakit kuning yang dapat dilihat di bagian mata putih. Apabila Anda merasakan gejala gejala tersebut, periksakan diri Anda sesegera mungkin agar tertangani dengan baik. Artikel terkait : Tanda Tanda Penyakit Hati
2. Vaksin Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang hampir sama dengan penyakit hepatitis A, akan tetapi hepatitis B lebih parah jika dibandingkan hepatitis A. Hepatitis B dapat membuat hati menjadi keras yang nantinya menyebabkan hati menjadi tidak dapat berfungsi dengan normal.
Gejala dari hepatitis B sama seperti penyakit hepatitis A. Untuk mencegahnya, perlu di suntik vaksin hepatitis B pada anak anak atau orang dewasa yang belum pernah di vaksinasi. Sebaiknya vaksinasi ketika seseorang telah menginjak usia 19 tahun. Artikel terkait : Peranan Virus yang Menguntungkan dan Merugikan Makhluk Hidup
3. Vaksin Polio
Vaksin polio merupakan vaksin yang diberikan kepada bayi hingga anak anak usia 5 tahun agar tidak terserang penyakit polio yang menyerang sistem saraf pada manusia. Apabila seseorang terkena penyakit polio, maka kemungkinan besarnya orang tersebut akan mengalami kelumpuhan pada sebagian besar saraf tubuhnya. Adapun tahap pemberian vaksin polio adalah:
- Tahap I pada bayi usia lebih dari 6 minggu
- Tahap II pada bayi usia 16 minggu
- Tahap III pada bayi usia 6 bulan
- Tahap IV pada bayi usia 18 bulan
- Tahap V pada anak usia 5 tahun
Ada hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian vaksin polio. Hal hal tersebut diantaranya adalah:
- Bayi tersebut mengalami muntah atau diare, sehingga pemberian vaksin ditunda hingga kondisinya stabil
- Terinfeksi oleh penyakit HIV
- Memiliki penyakit alergi terhadap polimiksin B, streptomisin dan neomisin
- Mengalami demam hingga 38,5 derajat Celcius
Artikel terkait : Struktur Sel Saraf – Fungsi Saraf Simpatik dan Parasimpatik
4. Vaksin Campak
Bayi yang setelah lahir pada umumnya akan mendapatkan sistem kekebalan pasif terhadap penyakit campak yang didapat dari ibunya secara sementara, akan tetapi seiring berjalannya waktu, kekebalan tersebut akan berkurang. Biasanya, seorang bayi tidak akan memiliki kekebalan pasif ketika menginjak usia 6 bulan, hal ini menyebabkan bayi menjadi rentan terhadap penyakit campak.
Di Indonesia sendiri, untuk mencegah terserang penyakit tersebut perlu memberikan vaksin pada bayi usia 6 bulan, kemudian diberikan lagi ketika menginjak usia 15 bulan dan terakhir ketika menginjak usia 6 tahun. Pemberian vaksin campak secara berkala tersebut diharapkan untuk mencegah kemungkinan yang akan terjadi, mengetahui masing masing individu memiliki tingkat kekebalan tubuh yang berbeda.
Artikel terkait : Jenis Jenis Penyakit Kulit – Kelainan Kulit
5. Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Vaksin PCV merupakan vaksin yang diberikan kepada anak agar tidak terjangkit dari penyakit pneumococcus yang nantinya akan menyebabkan terjangkit meningitis, pneumonia serta otitis. Biasanya penyakit tersebut menyerang anak usia 2 tahun, akan tetapi pemberian vaksin ini sebaiknya bertahap.
Adapun tahapan pemberian vaksin PCV adalah sebelum menginjak 6 bulan diberikan hingga 3-4 kali, setelah 6 bulan diberikan 2-3 kali dan setelah menginjak usia 2 tahun diberikan 2x dalam setahun. ( baca : Fungsi Kelenjar Tiroid )
6. Vaksin MMR ( Mumps, Measles, Rubella )
Vaksin MMR merupakan vaksin yang diberikan untuk melawan penyakit campak, gondongan dan campak Jerman. Biasanya campak ini diberikan pada anak usia 1 tahun sebelum ia menginjak usia sekolah. Untuk mencegah gondok, sebisa mungkin berikan vaksin ini 2x dalam jangka waktu 1-2 bulan setelah pemberian pertama. Artikel terkait : Sistem Endokrin pada Manusia
Sedangkan untuk mencegah dari campak Jerman, sebaiknya berikan 2x dalam selang waktu 1-2 bulan ketika masih anak anak. Akan tetapi pemberian vaksin ini juga dapat dilanjutkan ketika ia dewasa nanti. Dan bagi wanita usia subur sangat disarankan untuk diberi vaksin ini paling lambat 3 bulan sebelum ia hamil dengan tujuan agar nantinya tidak membuat kematian pada bayi dan terjadinya kecacatan.
7. Vaksin Varicella
Varicella merupakan penyakit cacar air yang biasanya diderita seseorang 1x seumur hidup, akan tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terserang lagi. Maka dari itu perlu diberi vaksin varicella tersebut. Pemberian vaksin ini biasanya diberikan ketika anak menginjak usia 1 tahun, akan tetapi apabila hingga usia 12 tahun belum pernah diberi vaksin tersebut, hendaknya berikan 2x dalam selang waktu 1-2 bulan setelah pemberian pertama.
Apabila setelah diberi vaksin tersebut seorang anak menjadi demam, terdapat ruam ringan, kejang dan nyeri jangan cemas, itu merupakan efek dari pemberian vaksin tersebut. Namun, apabila gejala tersebut berlangsung selama berhari-hari, maka tindakan selanjutnya adalah membawanya ke dokter untuk lebih jelas. Artikel terkait : Kelainan pada Otot
8. Vaksin HPV ( Human Papilloma Virus )
HPV merupakan virus yang tersusun atas 120 macam virus lain yang biasanya menyerang alat kelamin pria ataupun wanita, akan tetapi juga dapat menyerang bagian mulut dan dubur. HPV merupakan penyakit yang serius, sehingga apabila tidak segera mendapatkan perawatan medis yang baik, maka kemungkinannya akan mengganggu kesehatan dan bahkan dapat menyebabkan kematian. ( baca : Kelainan pada Sistem Reproduksi )
Mengetahui hal tersebut, seseorang perlu diberi vaskin HPV ketika menginjak usia remaja, utamanya adalah mereka yang berusia 9-14 tahun. Meskipun sudah di vaksin, seseorang juga perlu waspada akan terserang penyakit HPV ini. Setidaknya jangan melakukan hubungan sex dengan berbeda beda orang, selalu menjaga kebersihan tubuh, terutama kaki. Artikel terkait : Cara Memelihara Kesehatan Rangka Tubuh Manusia
9. Vaksin DPT ( Difteri, Pertusis, Tetanus )
Difteri merupakan salah satu penyakit yang menyerang bagian lendir hidung dan juga tenggorokan yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Gejala yang dapat dirasakan apabila seseorang terjangkit penyakit ini adalah kesulitan dalam menelan makanan. Lalu, pertusis merupakan penyakit batuk yang sangat parah yang dapat mengakibatkan kejang mendadak bahkan hingga kematian. Sedangkan tetanus adalah penyakit yang menyebabkan otot menjadi lumpuh. ( baca : Fungsi Otot Lurik Polos dan Jantung )
Untuk mencegah terserang 3 penyakit diatas, maka perlu vaksin DPT. Sebaiknya pemberian vaksin tersebut ketika seorang anak menginjak usia 2-6 tahun secara bertahap. Akan tetapi akan lebih baik apabila dalam jangka waktu 10 tahun melakukan vaksinasi ulang. Adapun efek dari pemberian vaksin tersebut diantaranya adalah demam, bengkak pada bagian yang disuntik, kulit ruam dan tubuh terasa mudah lelah.
10. Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin )
Vaksin BGC merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah terserang penyakit TBC. Berdasarkan aturan yang telah ditetapkan, sebaiknya vaksin ini diberikan pada bayi yang berusia 2-3 bulan untuk mencegah terserang TBC dini.
Akan tetapi apabila seseorang di diagnosa positif terserang TBC, maka kemungkinannya seorang dokter akan memberikan obat khusus TBC yang harus dikonsumsi dalam waktu kurang lebih 6 bulan. Apabila dalam kurun waktu kurang lebih 6 bulan tersebut tidak ada perubahan yang signifikan, maka harus melakukan pengobatan lebih lanjut dengan berbagai cara. Artikel terkait : Bagian Bagian Paru-Paru – Fungsi Paru-Paru
Itulah 10 macam macam vaksin yang dapat diberikan kepada bayi hingga anak anak remaja bahkan seseorang yang telah dewasa apabila ketika kecil belum diberikan vaksin vaksin tersebut. Semoga bermanfaat !