Thalamus – Pengertian, Struktur, Cara Kerja, Penyakit dan Faktor

Thalamus adalah bagian otak besar yang berwarna abu-abu. Thalamus terletak pada bagian belakang (posterior) otak depan. Thalamus dijadikan sebagai tempat lalu lintas rangsangan sensorik dari dan menuju korteks otak. Thalamus merupakan bagian dalam sistem limbik. Sistem lambik adalah bagian-bagian otak manusia sebagai sistem otak mamalia primitif.

Sistem lambik memiliki peran dalam mengontrol dan merespon emosi, motivasi, mood, sekresi sistem hormon pada manusia dan sensasi rasa sakit dan senang. Selain thalamus sebagai bagian depan pada otak, thalamus termasuk ke dalam golongan diensefalon (diencephalon). Letaknya diantara setengah bulatan otak dan otak tengah.

Struktur Thalamus

Struktur thalamus terdiri dari 2 (dua) massa berbentuk telur dari pengertian jaringan saraf. Masing-masing jaringan saraf berukuran kacang kenari dan jauh di dalam fungsi otak. Pada thalamus terdapat amygdala yang berfungsi mengontrol emosi. Thalamus terdiri dari sistem lamel yang memisahkan subparts thalamic berbeda. Pada bagian thalamus terdapat banyak nukleus karena merupakan pesinggahan informasi panca-indera dari dan ke otak. Nukelus yang ada di thalamus adalah

  • Nukleus thalamus anterior
  • Nukleus ventralis anterior
  • Nukleus ventralis lateralis
  • Nukleus vebtralis posterolateralis
  • Sentrum medianum
  • Nukleus medial
  • Nukleus pulvinar
  • Korpus genikulatum mediale
  • Faormasi retikularis

Fungsi Thalamus

Thalamus memiliki beberapa peran seperti

  • Pengganti dan pertukaran sinyal indra dari saraf tulang belakang ke cerebrum atau sebaliknya.
  • Pengganti informasi pengindraan (cara kerja mata,pendengaran, pernafasan, penciuman)
  • Pengendali motorik
  • Pengendalian fungsi otonomi berbagai organ tubuh
  • Keseimbangan tubuh
  • Pengatur ekspresi wajah (tersenyum, cemberut dan lainnya)

Cara Kerja Thalamus

Thalamus dapat berkerja dengan beberapa tahapan proses yang terjadi dimulai dari adanya sinyal yang diterima thalamus. Kemudian thalamus mengirimkannya ke 2 (dua) tempat yaitu amygdala dan korteks prefrontal. Amygdala dan korteks prefrontal adalah lokasi utama yang berfungsi bagi jiwa dan intelektual manusia. Sinyal dari thalamus akan diterima terlebih dahulu oleh amygdala karena jalur yang dilalui amygdala lebih cepat dengan melewati satu jalur bagian-bagian neuron pada sistem saraf pada manusia. Jalur yang dilalui amygdala langsung terhubung dengan thalamus.

  • Pendengaran

Kemudian sinyal yang dikirim ke korteks  prefrontal akan menghasilkan neokorteks yang letaknya jauh. Lokasi yang jauh dari pusat sinyal yang diterimanya ternyata memiliki peran yang tidak biasa. Pada neokorteks kita bisa mengenal yang namanya reaksi yang tidak spontan. Jadi kalau misalnya kita memainkan sebuat nada, amygdala akan memainkan terlebih dahulu secara spontan lalu dilanjutkan oleh neokorteks.

  • Penglihatan

Adapun cara kerja thalamus saat melihat dimulai dari gambar yang dilihat mengirimkan sinyal ke thalamus. Kemudian thalamus akan mengarahkan pesan sensorik ke area penglihatan.

  • Penciuman

Sedangkan saat kita sedang menggunakan indera penciuman melalui cara kerja hidung, dengan sistem kerja pada indera penglihatan hampir sama seperti saat thalamus menerima pesan sensorik ketika melihat, hanya saja sinyal ditangkap oleh indera penciuman yaitu hidung. Perbedaan lain ketika otak sedang bekerja menggunakan indera penciuman sinyal yang ditangkap dapat kita sebut bulbus olfaktori. Lokasi bulbus olfaktori berada di dekan area yang berhubungan emosi. Dengan demikian saat kita sedang mencium sesuatu pasti ada beberapa memori yang terpendam akan kita ingat.

Penyakit yang Berhubungan dengan Thalamus

  • Fatal Familial Insomnia

Penyakit neurodegeneratif yang langka dimana sesorang akan mengalami gejala insomnia. Kondisi orang yang mengalaminya akan tidak dapat tidur siang dan saat malam tidur bisa tidak tidur atau tidur dalam jangka waktu yang sebentar. Hal ini karena thalamus sebenarnya bisa menjadi pengatur tidur. Sayangnya saat Fatal Familial Insomnia terjadi, neuron dan astrogliosis pada thalamus akan hilang karena mengalami atrofi selektif. Jika hal ini berlangsung lama maka akan menyebabkan kematian jangka pendek.

  • Stroke Thalamus

Stroke thalamus bisa terjadi pada seseorang karena otak mengalami pendarahan sehingga komponen darah mungkin saja terganggu. Stroke thalamus biasa terjadi pada dewasa muda. Terkadang penyakit ini sering tidak dapat ditentukan mengapa bisa terjadi. Beberapa tindakan untuk mengatasi stroke thalamus dengan melakukan terapi menggunakan oksigen dan infus sebagai alat untuk mempermudah proses cairan dan zat masuk. Tindakan pengangkatan sumbatan akibat pendarahan pada thalamus perlu dilakukan agar mengurangi resiko stroke.

  • Tremor

Tremor terjadi karena otak tidak bisa mengontrol dan mengendalikan fungsinya sehingga sering mengalami pergerakan tidak sadar terutama pada bagian tangan.

  • Skizofrenia

Skizofrenia bisa disebabkan oleh adanya kerusakan thalamus. Hal ini karena thalamus memiliki banyak koneks korteks prefrontal. Kelainan pada thalamus bisa dikaitkan dengan gejala-gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalami skizofrenia.

Faktor yang Mempengaruhi Kerja Thalamus

Tentunya saat kondisi thalamus sehat atau memiliki beberapa penyakit yang berhubungan dengan thalamus ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kerja thalamus. Beberapa faktor diantaranya dapat dilihat dibawah ini.

  • Rangsangan sel-sel otak

Rangsangan sel-sel otak bisa membantu cara kerja bagian otak termasuk otak thalamus. Kegiatan yang dapat menstimulasi sel-sel otak dengan melakukan kegiatan seperti bermusik, berbicara, mendengarkan, menulis, berhitung, dan menghafal.

  • Nutrisi

Nutrisi yang dikonsumsi oleh otak sangat penting tidak hanya bagi kesehatan otak tetapi bisa meningkat fungsi dan kerja otak agar maksimal.

  • Obat-obatan sistem saraf

Ada beberapa obat-obatan yang bisa mempengaruhi sistem saraf pada manusia. Oleh karena itu penggunaan obat jangan sering dikonsumsi apabila memang tidak diperlukan. Selain menganggu sistem saraf penggunaan obat berlebih bisa mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh manusia seperti ginjal dan hati.

Kondisi lingkungan bisa mempengaruhi sistem kerja saraf, misalnya kehidupan sosial di sekolah, tempat kerja maupun lainnya.

  • Psikologis

Psikologi seseorang jangan dianggap enteng. Ternyata masalah psikologis bisa membantu seseorang dalam menghadapi sesuatu. Apabila seseorang mengambil keputusan terhadap suatu tindakan yang mereka lakukan maka fungsi otak akan terstimulasi.

  • Olahraga

Kegiatan olahraga bisa meningkatkan kekuatan tulang manusia tetapi bisa membuat otak manusia bekerja. Pada saat kita melakukan olahraga otak berperan penting dalam mengatur keseimbangan tubuh. Apabila kegiatan ini rutin dilakukan maka fungsi otak dalam menjaga keseimbangan tubuh bisa berjalan.